Aku terlalu lelah
Aku terlalu pasrah
Pada hidupku yang di ambang sia-siaAku yang terlupa
Di hempas sedih yang tak terkira
Di manakah bahagia?Aku yang terus terlunta di larung kecewa
Aku yang terus terhempas dalam dukaDimanakah bahagia?
Di sudut hati yang tak pernah berpuas diri tuk mensyukuri
Tiap inci nikmat ini
Ataukah di dada yang penuh iklas dan taqwa?☘️
☘️Malam menggerayangi bumi dengan kepekatannya.Tak ada suara.Sepi memagut.Dalam cekam yang terpagut.
Aku hanya diam di sudut ruangan yang temaram.Lampu lorong penghubung ruang tengah dan dapur yang selalu mati walau berkali di ganti.
Entah halusinasiku ataukah nyata,saat terdengar seperti ada suara-suara aneh.Seperti suara mencakar-cakar.Dan mengerang-erang.
Aku bangkit dari dudukku,berjalan dengan ragu ke asal suara,sepertinya dari dapur.
Glek!
Aku menelan ludah,saat suara-suara itu makin jelas.Iya,suara mengerang dan suara mencakar-cakar sesuatu.Deg!
Jantungku seperti berhenti berdetak saat mataku terpuruk pada sosok yang jongkok.Dilantai dapur.Menghadap kompor.Membelakangiku.Mustahil ada orang lain bisa masuk dapurku.Apa lagi malam-malam begini.Karena satu-satunya akses masuk adalah pintu utama.Jadi....
"Rin,.."
Jantungku nyaris copot saat sebuah panggilan dan sentuhan tangan menyentuh pundakku.Mas Wibi?Kapan masuk?Atau aku begitu tegang hingga...
"Kenapa?Lihat apa?"
Tanya mas Wibi penuh selidik,ikut mengamati dapur.Aku mengusap keringat dinginku.Lantai keramik merah muda itu kosong.Tak ada siapa-siapa?Lalu tadi?Apaa?..
"Tadi...tadi..di situ ada...ada.."
Aku tegagap.Tidak bisa menjelaskan dan menggambarkan sosok yang aku lihat.Karena tidak jelas.Seperti laki-laki tapi entahlah..
"Ada suara seperti mengerang dan mencakar-cakar."
Jelasku akhirnya.Meski aku tahu ujung-ujungnya mas Wibi tidak akan percaya.
"Suara kucing kawin di luar".
Tanggapnya santai,
"Ayo kita makan."
Ajak mas Wibi,membimbingku yang masih kebingungan ke ruang tengah.Duduk di atas tikar lampit rotan khas Kalimantan.Yang memang lebih sejuk dari pada karpet bulu di ruang tamu.
Mas Wibi menata apa yang dia beli.Aku membiarkannya.Menatap tanpa selera dua porsi nasi goreng yang masih mengepulkan asap itu.
"Ayo makan,Rin?Masih mikir apa yang kamu lihat dan kamu dengar?Udah..jangan di gubris."
KAMU SEDANG MEMBACA
ʏǟռɢ ȶǟӄ ȶɛʀʝǟʍǟɦ
HorreurHorror dari sisi religi dan ilmiah Kumpulan cerpen misteri yang terinspiisi dari kisah nyata. kejadian demi kejadian di luar nalar dan mengerikan terjadi. Hingga membuat kita semakin yakin akan kuasa Alloh. Bahwa ada kehidupan lain di samping kehidu...