Chapter 4

2.3K 189 9
                                    

Cerita ini bisa saja berhenti ditengah jalan atau menghilang jika tidak dihargai. Jadi diharapkan untuk pembaca sekalian untuk kesadarannya.

Menulis itu tidak mudah, ingat!!
______________________________

Happy reading 🦋

Plak... Suho memukul kepala Chanyeol cukup keras.

"Akhh... kenapa kamu memukulku?" Chanyeol bertanya tidak terima Suho memukul kepalanya.

"Jangan menatap mereka seperti itu, kamu membuat Rose takut." Suho berucap

"Benar, seharusnya kamu meminta maaf pada Rose bukan malah menatapnya tajam!" Baekhyun ikut berucap.

"Minta maaf untuk apa? Aku tidak melakukan kesalahan apapun." Chanyeol menolak. Dia tidak bersalah apapun, jadi untuk apa dia meminta maaf atas kesalahan yang tidak ia lakukan. Ugh, ini sangat menyebal mengetahui tidak ada satupun temannya yang percaya jika bukan dialah yang mengintip Rose.

"Lalu mata siapa yang dilihat Rose, hanya ada kamu yang berdiri disana." Ujar Lisa kesal dengan ucapan Chanyeol yang tidak merasa bersalah sama sekali.

"Aku tidak tahu itu mata siapa? Tapi yang pasti bukan aku yang mengintipnya." Chanyeol menjelaskan.

"Kami tidak percaya. Kalo begitu kamu jawab untuk apa kamu berdiri didepan pintu kamar mandi jika bukan untuk mengintip?" Lisa melontarkan pertanyaannya.

"Aku-" Chanyeol menggantung kalimatnya, dia tidak dapat melanjutkannya.

"Arggg.... sial. Kenapa kalian tidak percaya padaku. Aku mengatakan yang sebenarnya. Aku tidak mengintip Rose." Chanyeol prustasi, tidak tahu harus bagaimana lagi menjelaskan kepada teman-temannya agar mempercayai perkataannya.

"Huff.. jika kalian tidak percaya padaku. Kalian bisa bertanya pada Sehun, dia akan memberitahukan yang sebenarnya pada kalian." Chanyeol menghela nafas, melirik ke arah Sehun dengan tatapan mata penuh harap. Berharap temannya itu mau membantu meluruskan kesalah pahaman ini.

"Sehun, kamu percaya padaku kan?"

"Tenanglah Chanyeol, aku percaya." Sehun menjawab

"Lihat Sehun percaya padaku, aku tidak mungkin melakukan hal hina seperti itu."

"Ya, aku percaya kalo kamu adalah pria bejat." Sehun melajutkan kalimatnya yang sempat dipotong oleh Chanyeol.

Doeng... Chanyeol langsung membatu. Ia tidak mengira Sehun akan berkata seperti itu.

"Sehun, aku kira hubungan persahabatan kita istimewa ternyata tidak."

Seketika suasan menjadi hening, tidak ada yang berani berbicara ataupun bergerak. Stuasi ini membuat ketegangan diantara mereka semua.

Suho mengambil inisiatip untuk bangkit dari kursinya, diikuti oleh teman-temannya yang lain kecuali Sehun dan juga Chanyeol. Mereka dengan tulus pada Rose atas kesalahan yang telah Chanyeol teman mereka perbuat.

"Kami minta maaf atas tindakan tidak pantas yang teman kami lakukan."

"Apa yang kalian lakukan? Aku-. Arggg.. terserah kalian saja." Chanyeol bangkit dari kursinya, berjalan keluar daru ruangan itu. Wajahnya terlihat sangat kesal. Ia merasa sangat dipojokan oleh teman-temannya, padahal bukan dialah yang melakukan kesalahan.

Rose mengangkat mendongakan kepalanya, melihat punggung Chanyeol yang menjauh keluar dari ruangan. Ia merasa kasihan padanya. Rose kemudian bangkit dari kursinya hendak menyusul Chanyeol.

"Kamu mau pergi kemana Rose?" Tanya Lisa khawatir

"Aku ingin pergi ke kamar mandi."

"Mau aku temani?" Jennie menawarkan diri.

Psycho 2 |Hunlis squel|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang