✗ kabar duka milik Irene

529 49 23
                                    

Selasa pagi, seharusnya ini tidak se-sial seperti hari sebelumnya. Seharusnya begitu, tetapi tidak untuk Irene.

Dengan wajah mengerut kesal dan bibir membentuk garis datar, Irene duduk dibawah pohon taman dibelakang kelasnya.

Wendy yang baru datang bersemangat mendekatinya, sudah dua hari Gadis itu tidak bertemu dengan Irene.

"muka lo kak, suram"

Irene tak menggubris ucapan Wendy. Matanya menatap dengan bengis ke sampah plastik didekat kaki.

"Hello kak, gue ngomong nih"

Irene menoleh dan menatap Wendy dengan tajam "Lo tau gak Wen, mama mau nikah lagi!"

"Mama? Mama siap-- Tante Bae!?"

Kemarin Wendy menginap dua hari dirumah Chaenyeol, jadi tidak tahu perihal Tante Bae yang akan menikah lagi.

"Iya"

"Lah ya bagus dong kak, udah lima tahun kan semenjak.. itu" Bicara Wendy memelan diakhir kata, bukan tanpa sebab. Irene kadang marah-marah dan langsung emosional jika membahas mendiang Sang Papa.

"Aish bukan masalah itu, iya gue juga pengen mama nikah lagi. Tapi calonnya ituloh!"

Entah karena terlalu tertekan dengan si calon Papa barunya atau bagaimana, Irene benar-benar terlihat frustasi dimata Wendy.

Bagaimana tidak, Irene sudah berkali-kali memegang dahinya, meremas rambutnya, bahkan dia juga memukul-mukul kecil kepalanya.

Cantik sih, tapi emang rada-rada anaknya.

Beruntung banyak nya manusia yang menyukai Irene tidak mengetahui kebiasaan aneh miliknya itu.

"Emang siapa sih kak?"

"Lo tau Rosé!?"

Wendy mengerutkan kedua alisnya.

"Mawar?"

Irene menatap Wendy tak percaya "goblog"

"Iye-iye sensian amat dah, kenapa Chaeyoung? Cantik tuh, jadi bahan omongan anak-anak ter-- eh!" Wendy menatap Irene dengan melotot.

Irene pun ikut-ikutan mengangkat alisnya, instingnya mengatakan kalau Wendy paham.

"Tante Bae mau nikah sama om-nya Chaeyoung?"

Ternyata salah.

Irene rasanya ingin menggaprak Wendy, untung saja Wendy punya suara bagus dan cantik. Dan juga, Mama nya lebih sayang Wendy ketimbang dirinya.

"Bagus kan kak? Om-nya Chaeyoung kan duda, mantep tuh kalo sama Tante Bae. Secara mereka keliatan cocok hehehe. Nanti kita tambah kaya juga, terus gue minta warisan deh"

Irene tidak habis fikir dengan pemikiran Wendy. Dasar matre, padahal keluarga aslinya sangat kaya.

"Wen, kalo lo gak punya suara bagus, gue potong pita suara lo sekarang juga. Mama mau nikah sama Rosé!"

"Oh..ya bagus d-- HAH?"

Irene mendengus, mata Wendy membelalak, mulut nya juga terbuka.

"Serius?"

"Emangnya lo pikir kenapa daritadi gue kaya orang stres?"

"Lo kan emang str- ampun kak" Belum juga menyelesaikan kalimatnya, Wendy langsung mendapat pelototan dari Irene.

"Terus gimana, ya gak papa sih ya kan?"

"Gak papa gimana, Rosé itu adik kelas gue. Sama kaya lo, masa sih nanti gue panggil dia Mama juga, biasanya kan dia manggil gue kakak"

"Ya gak papa kan"

"Gak papa teros, jawaban lain kek"

"Tidak apa-apa" Irene melotot gemas, "Tante Bae cantik, Chaeyoung juga imut. Mereka bakalan cocok" Lanjut Wendy dengan wajah kalem.

"Lo mah apa-apa cocok deh"

"Lah iya, wong kita berdua aja cocok sebenernya" Wendy mencolek bahu Irene diakhir kalimat.

Irene mendengus "Tai"

Wendy terkekeh. Mimik muka Irene lucu sih.

"Udahlah ngomong sama lo tambah stress"

Wendy tertawa ditinggalkan Irene, tapi sebelum Gadis itu hilang dari pandangan, Wendy berteriak, "LO CANTIK BANGET HARI INI"

Irene di ujung sana mendecih, tidak ada kalimat lain dari Wendy setiap hari selain memuji dirinya cantik. Jadi dia sudah sangat terbiasa.

"LO JELEK BANGET"

Yang barusan berteriak menjawab Wendy itu Yuju. Gadis itu baru berangkat pasti.

"Ngomong lagi gue gaprak lo"

Yuju tertawa, Dia mendekat dan duduk di samping Wendy, Gadis itu terus memepet tubuh Wendy dan berakhir dengan mengendus daerah sekitar leher, "Eh gak mandi lo Wen?" Kejutnya menatap Wendy tak percaya.

"Huhu air di rumah bang Chaenyeol gak ngalir. Gue gak sempet pulang juga"

"Kampret, tadi gue di ketekin bang Chaenyeol. BANG CHAAENYEOL SETAN!" Yuju berteriak histeris dan berlari mencari Chaenyeol.

Wendy tertawa ditempatnya duduk, mengingat bahwa Yuju saja bisa membedakan dirinya sudah mandi atau belum, apakah Irene juga sama?

Apa karena masalah dengan Tante Bae Irene jadi tidak ambil pusing dengan Wendy yang tidak mandi sehingga bau nya sedikit ber.. beda itu?

Kalau difikir-fikir juga, Chaeyoung atau yang lebih akrab disapa Rosé itu kan masih seumuran dengannya, apakah benar Tante Bae akan menikahinya? Atau menunggu hingga Gadis itu lulus?

Ah terserah, nanti dia tanya saja pada Tante Bae.















-----
-----

Hai wenrene seeker
Aku suka wenrene baru dari tahun 2021

Padahal tadinya cuma bias in Wendy, terus kalo baca² di wattpad tu kebanyakan cerita seulrene

Ehh kok pas main Twitter nemu momen-momen lucu wenrene, aku auto jatuh hatiiT-T

Ini cerita ku juga udah dari 2021
Tapi dulu cuma iseng aja, sekarang kaya pengen di up daripada numpuk doang di draft:)

Ogi.

Numpang HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang