Prisent by.gie_naa
Copyright ©2021
.
Entah apa yang terjadi, namun semua begitu aneh jika difikir kembali. Kemarin Archer baru menduduki semester dua dikampusnya, dan kini jari manisnya telah termsemat cincin perak pertanda ia telah diikat oleh hubungan berkomitmen bersama dengan lelaki yang tidak pernah ia sangkah akan melamarnya.Om dokter, begitu Archer memanggilnya.
Archer hanya tidak menyangka, Artur baginya hanya teman main ketika ia masih kecil dan betapa terkejutnya Archer ketika ia mebgetahui om dokter itu ingin bertamu ke rumahnya dengan embel-embel "tujuan baik" pada hari kemarin.
Sebagai anak, Archer hanya menurut saja ketika ibu merias dirinya. Ingin rasanya mengeyel namun sapu ijuk ibunya lebih seram, jadi pasrah adalah pilihan satu-satunya.
Rematan tangannya semakin kuat, perutnya pun mulai mulas dan Archer mengutuk dokter itu atas ketiba-tibaan ini.
"Jadi, maksud kedatangan saya kamari untuk bermaksud menyampaikan tujuan baik saya pak Abim." Artur membuka suara setelah dijamu dan berbasa-basi. Abimana yang tanpa dijalaskan maksudnya pun mengangguk mengerti, membiarkan Artur menyelesaikan kalimatnya.
"Saya ingin meminang putri sulung bapak, Archer Shanum."
Archer menutup mata, sudah jelas masksud kedatangan Artur kemari untuk melamarnya. Bukan hanya untuk sekedar bertamu dan sliahturahmi seperti yang Atrur bilang padanya tempo hari.
"Om pengen ke rumah kamu, ibu sama bapak ada nggak?"
"Dih main aja kali, biasanya main masuk aja kayak kambing."
"Hush, mulut gadis kok no ahlak."
"Emang kenapa?"
"Saya mau silahturahmi sama bapak kamu, sekalian nongkrong."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Fainće
RomanceArcher tidak menyangka di usianya yang masi sembilan belas, jarinya telah tersemat cincin perak pertanda status barunya sebagai tunangan seseorang. Om Artur, begitu Archer memanggilnya. Entah hal gila apa yang dokter muda itu lakukan sehingga tiba-t...