First time

19 8 2
                                    

"Kalau gue mau ya gue mesti dapetin!"
Na Jaemin

✄╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌

Ternyata bukan Giselle saja yang merasa bahwa Wonyoung dan Jaemin semakin dekat, tapi seantoro sekolah bahkan menyadarinya bahwa mereka berdua memang semakin menempel bak perangko

Seperti kemarin lusa Jaemin mengajak Wonyoung ke Time zone, lalu kemarin diajak makan di cafe, dan hari ini diajak ngumpul sama temen-temennya

Dan bahkan selama tiga bulan ini setiap harinya Jaemin mengantar-jemput Wonyoung bak tukang ojek

"Sayang" Jaemin memutar badannya ke belakang, tepat diatas kepala Wonyoung

"Sayang, kok dicuekin" lagi, bahkan kali ini Jaemin mengelus kepala Wonyoung yang sedang menempel pada meja

"Sayang pala lu peyang, jadian aja engga" dengan nada yang kencang, lalu Wonyoung merutuki mulutnya yang kalau bicara suka tidak bisa dikontrol

"Sadiss"
"Anjirr kode kerass"
"Gas ga? Gas ga? GAS LAH MASA ENGGA!"
"KODENYA KURANG KERAS"

Kira-kira begitulah teriakan heboh yang Wonyoung terima dari anak kelasannya

"Mau?" Tanya Jaemin sembari menaik-turunkan alisnya

Wonyoung diam tak bergeming, menyipitkan matanya dengan mimik wajah yang tidak bersahabat seperti 😑

Tak kunjung dijawab Jaemin melenggang pergi meninggalkan ruang kelas

Wonyoung masih diam, dia tak mengerti apa yang terjadi, belum sepenuhnya sadar Wonyoung mendengar suara dari speaker sekolah yang berasal dari meja piket

"Tes tes, satu dua Jaemin ganteng, tes, nah cakep"
"Perkenalkan nama saya Na Jaemin, cowok paling cakep di sekolah ini, siapa sih yang gak kenal saya? Oh tentu tidak ada"

Banyak yang langsung lari keluar kelas, bahkan yang dari kantin pun langsung melenggang pergi hanya untuk melihat Na Jaemin dan segala omong kosongnya, ya biarpun beberapa diantaranya sengaja agar tidak bayar -kesempatan gak datang dua kali- katanya

"Tujuan saya disini itu untuk mengungkapkan perasaan yang sudah saya rangkai selama tiga bulan ini, saya ngelakuin ini biar uwu kaya di novel yang sering dibaca calon pacar saya ini, namanya Jang Wonyoung, anaknya papa Jang dan calon menantunya papa Na" para guru yang sedang beristirahat pun langsung berhamburan menuju meja piket tapi sayang mereka kalah cepat

"Dear Wonyoung, selama tiga bulan ini aku mastiin aku itu sayang kamu atau cuma sekedar suka aja, dan ternyata aku sayang sama kamu, aku nyaman, aku gak tau lagi mesti ngomong gimana tapi satu hal yang aku yakini pasti terjadi adalah aku dan kamu akan bersatu di ruang BK hahahaha" kebiasaan, sudah serius-serius malah begitu ujungnya!

"Aku mau kamu jadi bagian dari hidupku dan aku jadi bagian dari hidupmu, Jang Wonyoung maukah kamu menjadi pacarku?" Belum selesai sampai disitu Jaemin kemudian berbicara lagi

"Aku tunggu jawaban kamu setelah keluar ruang BK ya" Jaemin melihat Bu Irene berjalan ke arah nya, guru perempuan yang paling muda -sepantar pak Chanyeol- guru yang paling cantik dengan mata yang tajam sangat cocok untuk mengintimidasi seseorang, Jaemin menaruh microphone nya kembali ke atas meja dalam keadaan hidup

Kesempatan Kedua || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang