Kebohongan

16 5 0
                                    

"Sedalam apapaun lu ngubur bangkai akan tetep kecium baunya"
Mark Lee

✄╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌ ✄

Mulut Wonyoung rasanya kelu, mulutnya kaku, degup jantungnya berdetak sangat kencang takut akan jawaban yang akan keluar dari mulut teman pacarnya itu -temannya juga-

"Jaemin lagi deket sama siapa selain gue, Mark?" Wonyoung bersumpah dia sangat takut hatinya akan hancur

"Lu mau tau tentang Jaemin?" Tanya Mark

Wonyoung mengangguk pasti.

"Lu bisa sebut Jaemin playboy, dia suka main-main sama cewek tapi jarang yang dia official in, tapi bukan berarti lu spesial eh iya sih spesial tapi kita gak ada yang tau berapa kali hati lu akan sakit, apakah Jaemin bakal berubah atau engga kita gak ada yang tau"

Wonyoung mengamati seluruh kata yang keluar dari bibir Mark

"Dan setelah gue denger pertanyaan lu gue rasa lu udah liat si Jaemin jalan sama cewek lain (?)" Wonyoung tak tahu apakah itu pernyataan atau pertanyaan, itu sangat menjebak

Wonyoung hanya menunduk, lalu kemudian dia mengangkat kepalanya dengan pasti

"Lu mau gue jadi temen curhat lu? Tapi tenang aja apapun yang lu ceritain ke gue, gue gak akan bilang ke siapapun tanpa seizin lu" Tanya Wonyoung, sebenernya Wonyoung ragu karena Mark ini teman dekat Jaemin tapi rasanya Mark sangat menyakinkan, entah mengapa

"Makasih ya, Mark" Wonyoung tak menjawab pertanyaan Mark

Mark tersenyum lalu bangkit kemudian dia menepuk celana jeans nya yang kotor akibat tanah dan rerumputan

"Ayo pulang, gue anter" Mark melenggang pergi mendului Wonyoung, tak lama kemudian Wonyoung menyusul Mark yang mulai menghilang dari pandangannya

"Jaemin playboy, itu berarti gue akan sakit hati?" Wonyoung dengan segala pemikirannya "Tapi belum tentukan Jaemin masih suka mainin hati cewek? Siapa tau gua cuma salah paham" Wonyoung yang membuat pertanyaan kemudian dia juga yang membuat pernyataan lalu dia juga yang menepis pernyataan tersebut

Sepanjang jalan Wonyoung hanya melamun memikirkan segala hal tentang Jaemin, dan wanita itu

"Siapa wanita itu? Akh apa harus gue tanya ke Mark?" Belum sempat mengumpulkan tekad untuk bertanya Mark lebih dulu memberhentikan motornya tepat di depan rumah Wonyoung

"Makasih ya, Mark"

"Iya, sana masuk, bahagia terus ya" ucap Mark seraya mengelus pelan rambut Wonyoung

Wonyoung tak mengelak ataupun menghindar dari tangan besar Mark, justru Wonyoung mengangguk patuh apa yang dikatakan Mark

"Hati-hati" Wonyoung memandang Mark dengan motornya yang sudah menjauh dari hadapannya

✄╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌╌ ✄

Wonyoung membuka matanya karena sinar matahari yang begitu menusuk matanya

Hal kedua setelah membuka mata adalah membuka handphone, benar?

Na Jaemin

Kesempatan Kedua || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang