Ratusan hari ku mengenalmu, ratusan alasan kamu berharga
Ratusan hari ku bersamamu, ratusan alasan kamu cahaya
Semampuku... Kau akrab dengan senyum dan tawa
Semampuku... Tak lagi perlu kau takut cintaPukul lima sore Ara masih duduk termangu di balkon rumahnya. Memandangi senja sambil mendengarkan musik kesukaannya.
Suara merdu penyanyi kesukaannya masih bergema indah serta memunculkan rangkaian adegan - adegan manis dalam pikiran Ara. Ia selalu membayangkan bagaimana rasanya punya sahabat laki - laki yang baik. Sebab belasan tahun ini Ara tidak pernah punya teman laki - laki, yang ada ia selalu menjadi pusat untuk dihina dan dilihat remeh oleh kaum lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARA & LINTANG
Teen Fiction"kalau takdir membawamu pergi dan tidak bisa kembali, apakah aku masih menjadi tujuanmu untuk pulang ?" ,Tanya Ara diantara gerimis sore kala itu. "Tidak perlu bertanya, kau selalu menjadi tujuanku pulang. Meski pada kenyataannya tidak semanis itu...