"Satu-satunya hal yang lebih menyedihkan dari di benci adalah di abaikan"
_Nayla putri pradana_♤♤♤
Seperti biasa jam weker selalu senantiasa membangunkan Nayla.
Beda dengan kembarannya Kayla sekaligus kakanya.Dia selalu di bangunkan oleh Devi--Bunda.
Dalam hati Nayla,dia sangat ingin di perlakukan seperti kembarannya.
Layaknya seorang anak yang selalu ingin di perhatikan oleh kedua orang tuanya.
Namun itu tak mungkin untuk nayla,bukan mustahil,hanya saja belum waktunya.Nayla bangun dari tidurnya,mematikan jam weker yang ada di atas naskah.
Lalu berjalan membuka korden yang melindungi tidurnya dari sinar rembulan.
Lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk melakukan acara mandinya.
Tak perlu waktu lama diapun keluar dari kamar mandi.
Lalu memakai seragam sekolahnya tak lupa memakai atribut lainnya.
Sebenarnya dia sangat malas untuk sekolah.
Sekolah ataupun rumah menurutnya sama saja membuat luka di atas luka yang basah.Setelah selesai bersiap" nayla turun dari kamarnya.
Pemandangan yang selalu membuat nayla sakit adalah melihat keluarganya makan bersama dan bergurau tawa tanpa dirinya.
Nayla mendekat ke arah mereka.sontak Bagas langsng menegurnya "mau apa kamu ke sini?"
"Nay..nayla mau makan yah"ucap nayla dengan nada gemetar.
"Sudah saya bilang saya gk sudi punya anak kaya kamu"bentak bagas.
Sakit hati nayla,sungguh sakit.Lebih sakit dari pada di tusuk oleh ribuan duri.
"Tapi ayah Nayla juga anak ayah"Balas Nayla.Air matanya pun lolos membasahi pipinya yang halus.
"Sejak kapan aku punya anak pembunuh kaya kamu"tita Bagas
Deg..
Nayla memutuskan untuk pergi dan meninggalkan mereka.
Nayla sudah tak kuat mendengar perkataan ayahnya yang sangat menusuk.Devi Bundanya pun diam saja melihat anak yang lahir dari rahimnya sendiri di betak,disakiti,bukannya membela dia hanya menonton tanpa rasa bersalah.
Abang kesayangannya agung,mana abang yang dulu,yang selalu melindungi adik kecilnya,sekarang agung pun sudah hilang,entah apa yang membuat agung sangat percaya kepada ucapan Kayla sehingga sangat membenci Nayla.
Kayla kembarannya sekaligus kakanya,orang yang paling jahat,yang tega memberikan salahnya kepada orang lain yang tak berbuat salah kepadanya.
Nayla memutuskan untuk pergi ke sekolah secepatnya.
Sudah biasa bagi Nayla menahan lapar.
Cukup minum air putih bisa memudarkan rasa laparnya."Non Nayla non?" Panggil seorang wanita parubaya yang berlari menyusul Nayla.
"Iya bii" jawab Nayla dengan senyum yang terulas di bibirnya.
Senyum itu hanya topeng.
Topeng untuk menutupi semua rasa sakit yang Nayla rasakan."Ini bibi bawain bekal buat non Nayla" ucap bibi seraya mengelus kepala Nayla halus.
Sebenarnya nayla ingin di perlakukan seperti ini oleh devi bundanya,namun tidak untuk saat ini.
"Gk usah bii,nanti kalo ketauan bunda bibi di marahin" jawab nayla dengan nada rendah.
"Non nayla gk kasihan liat bibi buatin bekal sama lari-larian ngejar non nayla?"
"Iya udh bi aku ambil yh bekalnya,lain kali gk usah bi,nanti bibi di marahin sama bunda" nayla mengingatkan bibi agar tidak memberi dirinya bekal lagi karna nayla tidak mau kejadian yang dulu terulang lagi.
"Iya non" jawab bibi dengan senyum.
"Makasih yh bi"
"Sama"non ati" di jalan
Nayla menyalimi punggung tangan bibi inah lalu melambaikan tangannya.
Bi inah pun melihat perlahan punggung Nayla pun menghilang.Nayla sudah berjalan kurang lebih lima menit.
Karna jarak sekolah dengan rumahnya kurang lebih 200m karna itu nayla memilih berjalan kaki.
Lebih baik uangnya di tabung dari pada untuk naik taxsi atau ojek.Seperti biasa nayla selalu berangkat paling awal,karna menghindari kerumunan yang membuatnya tambah pusing.
"Hay nay"sapa teman sebangkunya yang bernama viola.
"Mmmm" nayla hanya menjawab dengan deheman.
"Jutek amat,muka lo kenapa di tekuk gitu?"
"Gk pp"jawab nayla sambil melipatkan tangannya lalu memasukkan mukanya.
"Udah makan loh" tanya viola untuk memecah keheningan.
"Gw bawa bekal"
"Tum.."baru saja viola ingin membalas tp ucapannya di potong.
"Udh jangan berisik gw pusing"
"Masalah lo belom selesai yh nay?"tanya viola namun dengan hati" agar tidak melukai hati Nayla.
Deg..
Gw bingung mau ngapain vi,cuma lo yang ngertiin gw ucapnya dalam hati.Menunggu pertanyaanya tak kunjung di jawab,akhirnya violapun pasrah dengan membuang nafas berat.
"Hufff"
Halo gaes jangan lupa vote yh.
Kalo ada yang salah kritik aja kasih saran gitu hehehehhe.
Bayy
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Teen FictionDerita seorang gadis karna kesalah pahaman yang terjadi di antara keluarganya. ...... srekk srekkk... suara cutter yang menari-nari di atas tangan Nayla,lalu di ikuti air berwarna merah pekat yang keluar dengan leluasa. "Tuhan emang gk adil sama aku...