Bab 1

17 6 4
                                    

16 Tahun yang lalu

"Mas kamu ga bisa egois! Aku juga berhak bahagia!".

"Tapi aku ga bisa Ra!".

Suara gaduh dari sepasang Suami Istri yang bertengkar. Di dalam kamar yang temaram itu dengan sebatang lilin sebagai penerang, bukan suasana romantis yang di dapat malah suasana tegang karna cekcok mulut antara mereka.

"Kamu bener bener jahat ya! Tujuh tahun Mas! Tujuh tahun kamu jadiin aku dan Ajeng sebagai yang ke dua! Kalau kamu ga bisa lepasin Mba Rena seengganya lepasin aku dan Ajeng!".

"Diandra tapi aku mencintai kamu dan Rena".

"Sinting ya kamu! Kamu ga bisa milikin dua hati dalam satu waktu tanpa membuat ke duanya terluka!".

"Kasih aku waktu Ra".

"Tujuh tahun ga cukup?! Bilang aja kamu emang pingin punya istri dua!".

"Ra-".

"Jadi selama ini kalian selingkuh?".

"Mba Rena".

"Rena". Ujar mereka bersamaan.

Tuk

Tuk

Tuk

Suara benturan antara heals dan lantai perempuan yang kita panggil sebagai Rena. Rena melangkahkan kakinya mendekat pada Adam –Suami Diandra seligus Suaminya.

"Jawab pertanyaan aku, kalian selingkuh?".

"Ren aku bisa jelasin!".

"Heh, alasan". Tanpa banyak cingcong Rena langsung menjabak rambut Adam, menendang perutnya sampai Adam tersungkur yang tanpa di sadari menyenggol lilin di meja, lalu lanjut memukulinya.

"Mba jangan pukulin Mas Adam sendirian! Maksud aku jangan pukulin Mas Adam! Ini bukan sepenuhnya salah dia!".

"Terus kamu juga mau saya pukulin?!."

"Engga Mba dengerin penjelasan aku dulu".

"Kalian jangan brantem terus keluar! Rumah ini mau kebakaran woy!". Jawab Adam panik melihat api yang dengan cepat menjalar. Hening sejenak, lalu Rena berkata dengan marah.

"Biarin aja biar kita mati bertiga!".

"Rena! Jangan ngomong sembarangan cepet keluar!".

"Ga mau, aku bilang kita mati bertiga di sini!".

"Kamu kenapa si dari dulu susah banget di bilanginnya!".

"Mba aku yang salah! Cuma aku yang pentes mati-". Ucap Diandra terpotong karna dorongan Adam yang menyelamatkannya dari kayu yang jatuh dari atas.

"Mas!". Teriak mereka berdua histeris melihat Adam yang tertimpa kayu. Api semakin cepat menjalar dan membakar rumah itu.

"Kalian cepet keluar!". Teriak Adam parau. Tak ada pilihan lain Diandra menarik paksa Rena keluar dari kamar itu meninggalkan Adam.

"Lepasin saya!".

"Mba kita harus keluar!".

"Kamu mau ninggalin Mas Adam?!".

"Kalau kita ga keluar sekarang kita bisa mati!".

"Ga papa! Biar aja kita mati di sini".

"Mba, kita ga bisa nyia-nyiain pengorbanan Mas Adam!".

"Pengorbanan apa?!".

"Pengorbanan Mas Adam yang di dalam sana buat kita!".

"Bukan kita tapi kamu!".

100% Sad Girl (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang