____________________________________
Seperti biasa sehabis pulang sekolah aku mengganti seragam dengan baju kantor dan langsung pergi ke kantor. Sesampainya di sana karena hari ini jadwalnya karyawan yg bekerja lembur banyak yg masih belum menyelesaikan pekerjaannya.
Mereka menunduk hormat ktk melihatku, aku mengabaikannya dan melanjutkan jalan lalu masuk ke lif pribadi khusus pemilik perusahaan untuk ke ruanganku yg berada di lantai 12 tidak ada ruangan di lantai itu kecuali ruanganku dan hana. Mangkanya lantai ini sangat sepi.
Ceklek
Maura membuka pintu ruangan dengan sidik jariku. Di dalam kamar itu terdapat 2 orang manusia yg sedang diikat membuatku geram
" Bagai mana kabar kalian " Ucap maura setelah membuka lakban
" Tolong maafkan kami " Ucap seorang lelaki yg td pagi berani membelai rambutku a.k.a ucup
" Iya nona waktu itu saya tidak sengaja " a.k.a sukinem
Plakk
Maura hanya memandang dingin sukinem yg tersungkur ke bawah. Lalu mengambil belati cantik tp tumpul yg sudah di siapkan tadi oleh asistennya.
Di meja terdapat pisau kecil sampai besar dalam berbagai bentuk, anak panah dan busur berwana hitam dn ada sedikit sebtuhan putih menambah kesan elegan, palu, bor, paku, kawat, kejut listrik, jarum, benang, cat, kuas untuk melukis, dan parutan keju.
" Ayo bermain sebentar oleh ku lalu kalian akan aku bebaskan bagai mana ?" maura
" Baik baik " mereka menggangguk antusias
Maura mendekati ucup lalu menggoreskan pisau ke pipinya sedikit dalam hingga dara segar mengalir dari sana
Agrrr sakit
Teriak kesakitan ucup maura yg mendengankan teriakan memilukan ucup hanya menunjukkan smiriknya dan menjilati pisau yg berlumuran darah ucup hingga pisau itu bersih seperti sebelum nya.
Setelah itu maura menyobek mulut ucup dari ujung telinga kanan ke telinga kiri darah segar kembali keluar bukan hanya darah mengalir deras hingga tenggorokan dan dada ucup mereka mengucur deras dan tidak mau berhenti
" Akhhhh sakit kumohon berhenti " teriak kesakitan ucp
Maura tidak menghiraukannya dan membuka paksa baju ucup hingga sobek dan memperlihatkan badan atletisnya. Maura mengukir ukiran bertuliskan deth dengan pisau dan menggambar tengkorak di bawahnya terdapat dua pedang yg membentuk X dan ukiran ornamen ornanen elegan khas eropa menggunakan kuas lukis dan cat warna hitam yg di gradasi warna putih menambah kesan unik dan legan. Lalu merobek 2 telinga ucup
" Waah telinga bagus boleh ku simpan "
" Matamu bagus coba aku lihat "
Maura mencongkel kedua mata ucup lalu memyimpannya ke toples kaca bersama telinga
Akhh aku mohon cepat bunuh aku
" Ah Tidak semudah itu kawan😏"
Maura lalu memotong tidahnya
Memalu rahang ucup hingga rahangnya pecah, memotong jari kaki dan tangan. Penderitaan itu tidak sampai situ telapak kakinya di parut hingga kulit dan dagingnya mengelupashingga terlihat tulang berwarna putih, perutnya di tusuk lalu organ dalamnya di setrum hingga kekuar percikan percikan listrik. Maura yg melihat itu terseyum bahagia dan teriak kegirangan.