Mission Two

11 3 0
                                    

Halo, semuanya. Sebelum membaca cerita ini, bisa saya meminta tolong untuk menekan tombol bintang di pojok kiri bawah? Terima kasih bagi yang sudah bersedia menekannya ❤️

Lisa mengintip dari celah-celah kecil dari tumpukan rerongsokan besi, matanya menatap awas pada sosok wanita di depannya; berwajah kecil dengan rahang tegas, bibirnya tebal dan merah, matanya tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa mengintip dari celah-celah kecil dari tumpukan rerongsokan besi, matanya menatap awas pada sosok wanita di depannya; berwajah kecil dengan rahang tegas, bibirnya tebal dan merah, matanya tajam. Ciri fisiknya persis sama dengan dirinya, Lisa yang lain.

Bagaimana bisa? Maksudku, siapa dia? Apakah dia adalah orang yang melakukan operasi plastik menyerupaiku? Tapi, tidak mungkin ada yang bisa sangat identik denganku, bahkan jika dia menggunakan teknologi terbaik.

Lisa menggigit bibir bagian bawahnya, merasa kebingungan dengan identitas wanita di hadapannya. Saat Lisa masih kebingungan, suara dering terdengar. Wanita yang identik dengannya merogoh saku almamater putihnya, ponsel tipis dia keluarkan dan tempelkan ke telinganya.

"Ya, Lalisa di sini. Hm? Ada reaksi energi aneh di sekitar subyek yang sedang diuji cobakan? Baiklah, aku segera ke sana," katanya.

Dia mengernyitkan dahi dan memasukkan kembali ponsel tipis tadi ke saku almamater putih. Tubuhnya berbalik, kemudian sedikit berlari membuka pintu besi di dekatnya. Lisa mengembuskan napas panjang, cukup lega mengetahui wanita itu sudah pergi.

"Bahkan nama depannya sama denganku ...."

Lisa kemudian mengangkat lengannya, meraih-raih satu besi panjang kemudian mempergunakannya sebagai tumpuan. Dia mengangkat tubuh dengan susah payah lalu duduk di atas tumpukan besi, berguling dan mengaduh kesakitan saat pucuk kepalanya menubruk lantai keras.

Wanita berambut oranye itu kemudian berjongkok dan menggerakkan tubuh mendekati pintu. Dia perlahan berdiri, menempelkan pipi ke pintu besi kemudian mengintip melalui kaca di bagian atas pintu.

Lalu lalang orang cukup ramai, tiga sampai empat orang berjalan di depan gadis itu tiap menit. Lisa menarik napas dan menahannya di dada. Matanya kemudian menyisir tiap sudut ruangan itu, mencari benda yang bisa digunakan untuk menutupi diri. Tatapannya kemudian tertuju pada sebuah outer berwarna cokelat muda dan topi; sepertinya milik gadis beralmamater putih tadi.

Dia berlari kecil, menyambar benda itu kemudian menyelimutkannya pada tubuh ramping miliknya, menyembunyikan pakaian mewah di balik outer tadi. Gadis berambut oranye itu lalu memegang knop pintu, memutar dan mengikuti arah geraknya; menarik ke belakang. Dia menoleh ke kanan dan kiri, memastikan tak ada cukup banyak orang.

Lisa kemudian mengenakan topi tadi dan menunduk kemudian berjalan cepat. Tanpa tujuan, dia mengikuti ke mana orang-orang melangkah sembari sebisa mungkin menghindari konfrontasi dengan orang lain. Gadis itu lalu melihat kilat cahaya berwarna biru muda di bagian kanannya, sedikit terkejut kemudian bergerak menyamping.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLACKPINK On A MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang