parte uno

338 22 7
                                    

lee juyeon dan lee jaehyun. bermarga sama tetapi memiliki kelakuan yang bertolak belakang. juyeon memiliki sifat seperti buaya, hyunjae memiliki sifat anti-romantic. juyeon terkenal dengan image dinginnya, hyunjae terkenal dengan image cerewetnya. kedua pria ini adalah sepasang teman dari jaman mereka jamet, alias kelas 1 sekolah menengah pertama.


keduanya tidak menyangka bisa berteman selama ini. terhitung, mereka sudah berteman selama hampir 5 tahun. saat ini kedua manusia otak setengah tersebut sedang menjalani pendidikan di kelas 2 sekolah menengah atas.

hubungan pertemanan juyeon dan hyunjae berjalan normal,

menurut mereka.

karena orang waras di sekitar mereka mengatakan bahwa hubungan juyeon dan hyunjae ini sangat amat tidak normal. juyeon yang posesif, juyeon yang sering mencuri ciuman di pipi hyunjae, melakukan skinship yang berlebihan, dan kegiatan zina lainnya. tetapi saat ditanya tentang kejelasan hubungan mereka, juyeon selalu menjawab

"gue sama hyunjae cuma temen. lagian gue juga straight, kali. aneh lo semua." katanya dengan nada yang  ketus.

sedangkan hyunjae? ia diam. terlalu malas dan lelah mendengar pertanyaan yang sama untuk ratusan kalinya.

P O S E S I V O

kala ini juyeon dan hyunjae tengah berada di tempat parkir sekolah,  dengan hyunjae yang sedang berdiri di samping motor juyeon sembari menunggu si pria hidung lancip menyalakan motornya.


"juy, nanti mampir ke indomart dulu ya, gue mau beli japota. udah lama ga makan nih, kaangeenn." ujar hyunjae sambil memanyunkan bibirnya.

juyeon yang melihat ekspresi muka hyunjae pun terkekeh. bangsat, gemes banget manusia ini. kalo bukan cowo udah gue pacarin asli.

"iya bawel, gampang itu," jawab pria berhidung lancip tersebut. "sekarang ayo naik, keburu hujan."

dengan segera hyunjae menaiki motor juyeon, dan sang supir langsung bergegas pergi meninggalkan sma generasi bangsa.

5 menit berjalan, akhirnya mereka sampai di tujuan yang diinginkan si manis. hyunjae pun segera memasuki minimarket tersebut dan disusul dengan juyeon di belakangnya.

"gue cuma mau beli ini, lo mau beli sesuatu?" tanya hyunjae sambil memegang 2 bungkus snack japota rasa honey butter. "ngga sih, lagi ga kepengen apa apa."

hyunjae mengangguk, dan mereka pun berjalan ke arah kasir. tetapi saat sampai di sana, tiba-tiba juyeon memanggil hyunjae sambil menunjuk ke suatu barang, "gue mau beli ini deh," ucap juyeon.

hyunjae menoleh ke sumber suara, lalu melihat ke arah jari telunjuk juyeon. "hah? lo mau beli kondom? buat apa anjir?"

juyeon sedikit menyeringai dan berkata, "buat main sama lo." jawabnya berbisik tepat di telinga kiri hyunjae. bukan hanya itu, juyeon juga menjilat daun telinga hyunjae yang membuat sang empu mendorong dada pria hidung mancung tersebut. "halu, anjing. mimpi lo ketinggian. sampe titit lo terbang juga ogah gue main sama lo."

juyeon tertawa terbahak mendengar respon dari teman sejati nya. fyiini adalah salah satu hobi yang sangat juyeon sukai, menggoda lee hyunjae.

P O S E S I V O

"hufttt anjir, cape banget hari ini," ujar juyeon sambil menjatuhkan badannya ke atas kasur hyunjae.

"heh! ganti baju dulu jameeet. lo bau, kotor, ga suci, najis mughalladhah. sana cepet ke kamar mandi!" omel si pemilik kamar seraya berusaha menarik tangan juyeon. tapi apa daya, kekuatan tubuh hyunjae jauh di bawah juyeon. dengan mudahnya, juyeon menarik cepat pinggang hyunjae dan hyunjae pun jatuh di atas badan sang teman.

"ck, jangan bawel. sini cuddle dulu. gue kangen wangi badan lo." ujar juyeon sembari mengeratkan pelukan mereka dan mencium pucuk kepala hyunjae.

anak babi. anak monyet. anak anjing. anak brengsek. anak kurang ajar. anak ga tau norma agama. gila, ngeselin banget lee juyeon. sambat hyunjae dalam hati. meskipun begitu, hyunjae tetap berusaha menyamankan posisi nya di atas tubuh juyeon.

sekarang posisi cuddle tersebut sudah berlangsung selama kurang lebih 5 menit. tidak ada percakapan yang tercipta, hanya ada suara deru nafas tenang dari keduanya.

"juy mau ngomong," ucap hyunjae tiba-tiba.

"apa?" tanya juyeon sembari mencium acak pucuk kepala dan pelipis hyunjae.

"hari sabtu besok gue pergi ya?"

"kemana? sama siapa?"

"um, ke... ke toko buku, sama kak bangchan. dia minta tolong gu—AAH APA SIH KAGET TAU GA?!?"

juyeon membalikkan posisi mereka tiba-tiba, dan sekarang posisi juyeon berada tepat di atas badan hyunjae dengan sikunya sebagai penahan. orang yang berada di atas badan hyunjae tersebut pun menatapnya dingin dan tidak suka.

"diem. lo berisik,"

lalu juyeon bergerak mendekati perpotongan leher hyunjae, "ga. ga gue izinin. jauh jauh lo dari bangchan. gue ga suka." ucapnya sambil menciumi leher sang teman yang dimana merupakan titik sensitif hyunjae.

"dan sampai lo berani ngelawan, gue jamin seratus persen hari senin bangchan akan babak belur. paham?" lanjut juyeon berbisik tepat di samping telinga hyunjae.

"i-iya paham, ga akan ngelawan. maaf."

bangsat kenapa gue harus nurut sih? sialan, lagian siapa suruh juyeon nya juga serem banget. fak lah.

tbc

gue nulis apa sih inalillahi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

posesivo. [jujae/jumil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang