Semuanya gelap!
Aku tidak bisa melihat apapun.
Apakah disini ada orang?
Aku dimana?
Kemana lelaki itu pergi?
Bukankah ia seharusnya menghantarkan aku pulang terlebih dahulu?
Kenapa parfum yang sangat ku kenali itu tidak terendus lagi?
Mengapa aku menangis?
Mengapa sesakit ini?
"Aku tidak ingin lagi mengajakmu kemanapun."
"Aku malu dengan teman-teman ku."
"Mereka bilang, kamu tidak cantik lagi... Semenjak buta."
"Aku mau kita putus."
Katanya, perasaan letaknya di dada, atau di organ hati? Aku tidak tau pastinya dimana, ku pukul saja semuanya agar sesaknya berkurang. Agar aku tidak perlu menangis.
Hiks...
Hiks...
Siapapun, tolonglah aku!
Aku merasa sendirian...
Aku-aku benar-benar ketakutan.
"Hei, kalau kamu pukul sekencang itu, rasanya akan sakit."
Suara itu....
"S-siapa?"
Kemana tongkatku? Aku harus segera meraihnya, siapapun itu yang berbicara, tidak ada jaminan bahwa ia tidak jahat. Aku harus pergi dari sini. Bahkan seharusnya aku pergi dari tadi.
"Kamu mencari apa?"
Aku tidak bisa menemukannya! Apakah laki-laki berengsek itu yang membuangnya? Apa dia berharap, aku tidak pulang selamanya?
Pupus sudah jika memang benar, tak ada lagi yang bisa ku lakukan selain menutup wajahku, diantara rasa takut yang menggelayuti hatiku, di tambah sakit karena patah hati. Aku justru lebih takut orang lain yang ada di sekitarku.
Aku tidak bisa melihat mereka, aku tidak tau apakah mereka orang baik?
Tuhan, aku masih ingin hidup."Hei, berhenti menangis! Kamu jadi jelek kalau menangis."
Daripada menduga, aku tanyakan saja. "Apa kamu orang jahat?"
Sebuah tangan menggenggam lembut, ah tangan ini kenapa hangat sekali.
Aku tidak tau ia membawa tangan ini kemana, tapi aku rasa dia meletakkannya di suatu tempat yang lembut.
"Aku melihatmu sendirian di pinggir jempatan, aku kira kamu akan loncat untuk membunuh dirimu sendiri. Tapi bahkan sepertinya kamu tidak tau tengah berada dimana."
"Kamu bisa memegang pipiku, mengenali wajahku, sudah cukup tangisanmu."
Ah jadi yang ku tangkup itu bagian dari wajahnya? Ku rasa, dia memang orang yang baik.
Meskipun canggung, aku berusaha untuk tersenyum setulus mungkin. Tidak ada yang bisa orang buta lakukan, selain mempercayai seseorang yang ingin menunjukkan mereka jalan bukan?
"Aku tau kita baru saling bertemu. Tapi, maukah kamu tidak bersedih lagi?"
Aku mengangguk, siapa juga orang yang ingin bersedih di waktu yang lama?
"Ikutlah denganku!"
![](https://img.wattpad.com/cover/271953228-288-k508779.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pied Piper
Mystery / ThrillerSudahkah kamu temukan kekasihmu? Kamu ingin dia seperti apa? Atau kemudian, kamu telah menemukannya? Dan Hancurlah bersama