Sisa remahan makanan mengotori meja. Mereka memutuskan untuk menyelesaikan penghabisan sarapan yang terlewat itu. Dikala mereka merapikan barang bawaan yang tergeletak di meja, Fisa melihat ke arah tempat duduk mereka sebelum berpindah. Terlihat seorang pria yang bersandar di kursi sebekas Ayu duduk dengan 2 gelas minuman di atas mejanya, terfikir pria itu sedang bersama orang lain. Akhirnya Fisa memutuskan untuk tidak memedulikan pandangannya arah meja tersebut.
"Yuk bayar"
Ayu dan Fisa bergegas ke kasir untuk membayar bill atas makanan mereka, sambil memberikan nomor meja yang tadi sudah diberikan oleh waitress mereka membayar dengan menyodorkan sejumlah uang.
Setelah itu mereka menuruni area kafe tersebut untuk kembali berswafoto karena memang area bawah kafe tersebut menyuguhkan pemandangan yang lebih mengesankan."Fis foto disitu tuh. Bagus pasti" ucap Ayu sambil menunjuk ke tempat yang menurutnya bagus untuk pengambilan gambar. Setelah selesai bergaya, Ayu meminta Fisa untuk bergantian mengambil gambarnya.
Setelah selesai, Ayu memperhatikan pria yang pertama dilihatnya sekarang berada tak jauh dari mereka, sambil terus berjalan ke spot foto yang diinginkan Ayu merendahkan pandangan seraya tersipu malu melewati pria tersebut.
"Mau difotoin ga?"
Ayu dan Fisa langsung terperangah mendengar ucapan pria tersebut. Tanpa aba-aba Ayu dan Fisa saling menatap satu sama lain secara bersamaan.
Tanpa diketahui tatapan mereka sama-sama memberi sinyal menjelaskan bahwa pria itulah pria yang mereka perhatikan dari awal.
Tanpa berpikir panjang Ayu langsung memberikan ponselnya ke pria tersebut. Gaya kikuk nampaknya melekat erat pada tubuh mereka, menandakan sebuah kegrogian yang tak dapat mereka sembunyikan.
Seketika mereka mati gaya saat kamera mengarahkan fokus tujuan di genggaman pria itu.
"Ini gelap hasilnya, kalian ngebelakangin cahaya"
Ayu melangkah maju mengambil ponsel dari tangan pria tersebut untuk melihat hasil fotonya, sesuai dengan perkataannya tadi nampak foto mereka terlihat kekurangan cahaya. Ayu memberitahukan Fisa dan mencoba memikirkan arah cahaya yang cukup.
Disaat mereka mendiskusikan posisi cahaya yang bagus mata mereka seperti memiliki kekuatan batin saling menatap dan memikirkan hal yang sama, sama-sama menentukan bahwa posisi dari samping nampaknya sempurna untuk hasil foto yang lebih terang.
Kembali Ayu memberikan ponselnya ke pria tersebut dan memberitahukan posisi yang mereka berdua maksud disusul pose sigap seperti pemotret handal dari pria tersebut.
Pria itu kembali menunjukkan hasil foto, dan benar saja hasil yang didapat cukup bagus dengan gambar yang lebih terang.
"Foto lagi ga?" Tawaran dari pria
Bersamaan mereka mengucapkan kata tidak dan dengan cepat Ayu dan Fisa mengucapkan terimakasih seraya menyudahi sesi foto. Tak lupa Fisa menawarkan juga pria itu untuk difoto. Namun ditolak dan langsung bergegas kembali ke tempat duduknya.
Tidak ingin berlama-lama sebab tidak ada lagi keperluan, mereka pun menyusul langkah kaki pria itu dari belakang dan mengarah ke pintu keluar. Karena lahan parkirnya yang terbilang luas, sesampainya mereka di sana tiba-tiba mereka lagi-lagi saling menatap dan tertawa penuh arti.
"Ganteng banget Fis!"
"Dia tipe gua banget Yu!"
Maksud yang sama namun pengucapannya berbeda keluar dari mulut mereka secara bersamaan. Sedikit terkejut awalnya karena tak di sangka selama ini mereka terpikat dengan satu orang yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truly Stories [OneShoot]
RandomOne shoot-Completed Cerita yang akan kalian baca ini merupakan kumpulan true story hasil pengalaman persahabatan Ayu dan Fisa. Disini mereka akan menceritakan kisah yang mereka alami bersama dan berusaha untuk tidak melakukan kebodohan yang sama di...