Chapter 10 - Lembur

2.9K 221 21
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN COMENT NYA.
TERIMAKASIH
-------------------------------------------------------

Happy reading ❤️

Sehun mengalihkan pandangannya ke Jungkook yang masih duduk santai di sofa, seolah tak terganggu dengan kehadirannya. Tatapan tajam bak elang segera ia layangkan, isyarat halus namun tegas agar sahabatnya itu segera angkat kaki.

Jungkook mendesah pelan, matanya berputar malas.

“Dasar Sehun, selalu semaunya sendiri,” gerutunya dalam hati. Ia baru saja tiba, tapi sudah diusir begitu saja. Namun, bukannya kesal, justru senyum penuh arti terukir di wajahnya.

Baiklah, permainan baru saja dimulai.

“Baik, baik. Aku mengerti, Tuan Es Batu.” Jungkook bangkit dengan santai, meraih mantelnya dengan gerakan dramatis. “Tidak perlu menatapku seperti itu. Aku pergi.”

Sebelum melangkah keluar, ia menoleh sekilas, menatap Lisa yang berdiri kaku di tempatnya. Senyum menggoda tersungging di bibirnya sebelum akhirnya ia benar-benar pergi, meninggalkan ruangan dengan perasaan puas.

Sekarang tinggal Lisa dan Sehun saja di dalam ruangan besar itu. Tapi mengapa Lisa merasa sempit, atsmosfer diantara mereka serasa menipis. Lisa merasa kesulitan bernafas sekarang.

Lisa menelan ludah. Ruangan yang luas ini tiba-tiba terasa sempit, seolah udara menipis, menyisakan tekanan yang membuatnya sulit bernapas.

"A-apa yang mau Bapak lakukan?" suaranya bergetar, berusaha tetap tenang meskipun jantungnya berdebar begitu kencang.

Sehun tidak langsung menjawab. Mata elangnya menatap Lisa intens, penuh ketegasan yang membuatnya semakin gelisah. Aura dingin pria itu menekan, seolah ingin menelannya bulat-bulat.

Lisa menggigit bibir, mencoba menahan kegugupan yang semakin memuncak. Namun, ketika tatapan Sehun turun ke tangannya, ekspresinya seketika berubah.

Wajahnya mengeras. Rahangnya mengatup kuat.

Tanpa peringatan, Sehun meraih tangan Lisa dengan kasar.

"Jungkook sialan," desisnya penuh kemarahan.

Lisa tersentak kaget. Ia mencoba menarik tangannya, tetapi genggaman Sehun begitu kuat.

Pria itu mengeluarkan sapu tangan dari sakunya dan mulai menggosok punggung tangan Lisa dengan keras, tepat di tempat Jungkook mengecupnya tadi.

"Akh! Pak, sakit!" Lisa berusaha menghentikan tindakannya, tetapi Sehun tetap diam, mengunci pergelangan tangannya erat.

"Peringatan untukmu, Lisa," suaranya dalam, nyaris seperti geraman. "Jangan biarkan pria lain menyentuhmu. Sehelai rambutmu pun tidak boleh mereka sentuh. Mengerti?"

Lisa menahan napas. Sehun terlihat begitu mengintimidasi, begitu menguasai situasi hingga membuatnya tak bisa berkutik.

Tapi ini keterlaluan!

"Apa-apaan ini?! Kenapa Bapak bertindak seperti saya ini milik Anda?!" Lisa menatapnya tajam, mencoba memberontak.

Genggaman Sehun semakin erat. "Jangan melawan," ucapnya tajam. "Aku tidak suka mengulang perkataan dua kali, Lisa."

Lisa menahan diri agar tidak melemparkan tinju ke wajah pria itu. Kalau bukan karena misinya, ia pasti sudah menarik pelatuk senjatanya sekarang juga.

"Baik, Pak," jawabnya akhirnya, memaksakan senyum.

Sehun menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya melepaskan genggamannya. Lisa buru-buru mundur selangkah, mengusap pergelangan tangannya yang kini kemerahan akibat cengkeraman kuat pria itu.

Beautiful MobsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang