01

17 5 0
                                    

Bel sekolah berbunyi menandakan waktu nya pulang.Yihua sedang mengemasi buku-buku nya dan bersiap untuk pulang

Tetapi, baru saja ia beranjak dari tempat duduk nya seorang wanita mendorong Yihua hingga jatuh tersungkur.

"Hey gadis cupu!!!mau kemana kau hemm!!" Bentak Mayleen.

Ya dia lah wanita yang setiap hari membully bahkan memerintah Yihua untuk melakukan pekerjaan nya ketika disekolah.

Yihua berdiri merapikan pakaiannya lalu terdiam dan menunduk.

"Hari ini piketku seperti biasa kau harus menggantikan ku, mengerti?!!" Ucap Mayleen.

"Mayleen, kumohon sekali ini saja kau membebaskan aku." Ujarnya.

Ini pertama kalinya Yihua menolak perintah Mayleen. Lantas, Mayleen yang mendengarnya membelalakkan matanya.

"Apa!!! kau berani menantang ku!! sudah berani kau berkata seperti itu padaku!?" Mayleen menjambak keras rambut Yihua hingga membuat Yihua merintih kesakitan.

"L-lepaskan Mayleen!!ini sakit!!" Yihua memohon, mata nya mulai berlinang ingin menangis.

Mayleen menunjukkan senyum licik nya
"Kau pikir aku akan melepaskan mu begitu saja hah! tidak ada satu pun murid yang berani menantang ku disini!!jika kau ingin tetap selamat, lakukan saja apa perintah ku!!!!"

"Ku mohon kali ini saja, aku sudah berjanji pada orang tua ku untuk pulang tepat waktu jika tidak aku akan dimarahi nanti." Ucap Yihua sembari menahan tangis.

PLAKK

Satu tamparan keras berhasil mendarat di pipi Yihua, tamparan yang menyisakan perih dan juga panas menampakan bekas tanda merah.

Yihua hanya bisa pasrah, percuma dia memohon sampai ia berlutut pun tidak akan mungkin seorang Mayleen melepaskannya yang ada dia akan semakin menderita nantinya.
.

.

.

.

"Aku pulang....."

"Kenapa lagi kau pulang terlambat!!!" Ujar tuan Song.

Yah, baru saja Yihua membuka pintu rumah, Ayahnya sudah berada tepat di depan mata nya.

"Maaf Ayah t-tadi..."

"Kamu kan sudah ayah janjikan untuk pulang tepat pada waktunya jadi, kemana saja kamu tadi?!!!"

"Aku pulang dari sekolah."

"Dari sekolah katamu?!! Kau tau ini sudah pukul 7 malam!Kau seharusnya pulang pukul 5 sore, apa kau bermain, hah?!!"

"Sudah yah sudah, putri kita baru saja pulang dia pasti lelah dan biarkan dia istirahat." Ucap nyonya Song.

"Kamu jangan bersikap terlalu baik padanya, atau dia akan semakin menjadi-jadi." Balas tuan Song.

Dan tuan Song kembali menatap tajam wajah Yihua "Dan apa ini?bekas merah yang ada di pipi mu ini!!Apa kau..."

"T-tidak, tadi aku terjatuh..."

"Apa Ayah mengajar kan mu untuk memotong pembicaraan orang tua HAH!!!" Tuan Song semakin marah.

"Hentikan sayang, kita bisa berbicara baik-baik kan?" Ujar nyonya Song namun tidak digubris oleh suaminya itu.

"MULAI HARI INI KAU TIDAK MENDAPAT JATAH MAKAN SELAMA 3 HARI, DAN SEKARANG MASUK KE KAMAR MU!!!" Ucap tuan Song dengan nada tinggi.

Yihua hanya terdiam dan menunduk mendengar ucapan Ayah nya, mana mungkin ia bisa melawan nya.

"APA KAU TIDAK DENGAR!!! CEPAT MASUK KAMAR MU!!!"

Yihua mulai berjalan masuk ke kamar dan menutup pintu perlahan, dibalik pintu, air mata Yihua mengalir deras membasahi pipi nya, rasa perih dan sakit dalam hatinya kini benar-benar terasa sangat menyakitkan.

"Sebesar itu kah ayah membenciku." Batin Yihua.
.

.

.

.

Tok tok tok

"Yihua cucuku..." Panggil Nenek dari luar kamar.

"Iya nek masuklah pintu nya tidak terkunci"

"Wah cucu nenek pasti lapar, ini nenek bawakan makanan untuk mu" Sang Nenek masuk ke dalam sembari membawa nampan yang berisi sepiring nasi dan segelas air.

"Tidak nek aku sudah kenyang tadi aku membeli makanan di kantin, lagi pula ayah juga tidak memberiku jatah makanan." Yihua mencoba menolak

"Hey sudah jangan dengarkan ayah mu, nenek tau kau pasti belum makan dari tadi pagi."

"Tidak perlu nek, aku sudah makan tadi dan aku tidak ingin ayah marah lagi jika melihat ini" raut wajah Yihua kembali suram.

"Hemmm, baiklah jika kau menolak nya"

Nenek meletakkan nampan dan mulai duduk di samping Yihua, nenek menangkupkan kedua tangan nya di pipi Yihua.

"Kenapa pipi mu merah, apa ini sakit?! Pasti ayah mu yang melakukan nya." Tanya sang nenek penuh tatapan hangat.

"Ini hanya bekas dan tidak sakit, tadi aku hanya terjatuh saat di sekolah." Yihua lagi-lagi berbohong, ia tidak ingin semua orang yang ada dirumah tau kejadian sebenarnya.

"Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan?"

"Tidak ada kok, oh ya nek aku ingin menanyakan sesuatu, boleh?"

"Baiklah apa yang ingin kau tanyakan?"

"Kenapa Ayah tidak sayang padaku?!"

"Hey, Ayah mu menyayangimu mungkin karena ia terlalu capek hari ini jadi mudah emosi." Sang nenek mengelus lembut rambut cucu nya

"Tapi ayah selalu berlaku tidak adil, Yifan selalu di puji dan dimanja olehnya, sedangkan aku..." Yihua menahan tangisnya.

Sang nenek mengerti akan maksud Yihua namun belum saat nya ia menjawab pertanyaan itu, dan ia mulai memeluk cucunya dengan penuh kehangatan.

"Lupakan!! disini masih ada nenek yang sangat menyayangi mu bukan?! dan keluarkan air mata mu nak, agar kau lega dan ingat jangan pernah menahan nya" Ucap nenek sembari mengelus lembut surai cucunya.

Seketika air mata Yihua kembali menetes, rasanya sedikit lega jika ada seorang nenek yang selalu menemani nya saat ia sedih namun, belum semua nya Yihua ungkap.

"Aku lelah nek..." Batin Yihua.
.

.

.

.

Bulan menyala terang bintang nampak begitu jelas teringat bahwa malam semakin larut.

Disebuah kamar dengan kasur kecil yang nyaman Yihua mulai membaringkan tubuh nya menghela nafas panjang, ia menatap sejenak ke arah jendela kamar nampak begitu jelas bintang yang bersinar di langit malam.

"Aku terlalu lelah Tuhan, terlalu lelah dengan semua ini. Apakah aku bisa terus menahan semua lelah ini tanpa-Mu. Izinkan aku untuk beristirahat sejenak saja." Gumam Yihua dalam hati.

Mengingat hari ini adalah hari yang sungguh melelahkan bagi Yihua, tanpa sadar mata nya perlahan tertutup dan hanyut terbawa ke arus mimpi nya.

"Wǎn'ān Yihua" Author.

"Hidup ini emang melelahkan, bosan akan keseharian yang repetitif dan tak ada ujungnya tetapi, ingat lah jangan pernah kamu menyerah"

[0

TIRED - 我累了Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang