Prolog

175 17 4
                                    

CEKLEK....

Bunyi pintu menyita perhatian keluarga yang tengah duduk dengan emosi, sang abang yang sudah sangat emosi menghampiri anaknya dan...

PLAKKK...

Tamparan keras melayang ke wajah sang adik, membuat pipi chubby yang sayang nya tertutup make up tersebut memerah.

Bahkan gadis itu tengah menahan sakit dan tangis karna tamparan yang di sebabkan oleh abang-nya tersebut.

"KEMANA AJA LO!!!" Bentakan sekaligus pertanyaan dari abang ke-3 nya.

"Cih paling-paling juga dari club, dia kan jalang." Celetuk sinis dari abang ke-2 nya membuat hatinya berdenyut nyeri, dia berfikir. Apa salahnya? Bahkan dia diam juga salah di mata keluarganya, ah ralat. Lebih tepat di mata abang-nya.

"JAGA MULUT ANDA, TUAN.!!!" Bentakan dari sang gadis membuat mereka terkejut, baru pertama kali mereka mendapatkan bentakan dari gadis tersebut.

"OHH, KAU SUDAH BERANI MEMBENTAK ABANG MU SENDIRI, AILY?!" Ya gadis itu adalah CAILY ANDROMEVA ZANITH. Gadis yang memiliki wajah cantik, akan tetapi wajahnya tertutup dengan make up tebal, membuatnya di pandang seperti jalang.

"Memang sejak kapan, kau menjadi abang ku, hm?" Tanya Aily sarkas membuat hati abang-nya itu berdenyut nyeri.

Pertanyaan frontal dari mulut Aily membuat abang-nya bungkam seketika, hanya hembusan nafas dan detikan jam dinding yang terdengar.

Bahkan emosi yang berada di ubun-ubun sang abang pun seketika menghilang, tergantikan oleh ingatan saat dirinya menghina adiknya sendiri, hanya karna seorang gadis, upss lebih tepatnya wanita.

Karna merasa sudah tidak tahan, Aily segera berlari memasuki lift untuk menuju kamarnya dan menangis sekencang-kencangnya.

Sesampainya Aily di kamar, dia segera membuka balkon dan menangis sejadi-jadinya, meluapkan semua yang selama ini dia pendam.

"Hikss, salah apa aku Tuhan?, Aku hanya ingin mendapatkan kasih sayang dari abang ku, tetapi mengapa mereka malah memandangku seperti jalang?" Tangisan pilu terdengar dari balkon gadis tersebut, tangis yang membuat siapa pun yang mendengarnya membuat mereka iba.

Merasa tak sanggup akan hidup nya ini, Aily berjalan ke-tepian pagar balkon, merentangkan tangan-nya dan berteriak sekencang mungkin.

Aily terjun dari balkon kamarnya, tetapi sebelum tubuhnya menghempas ke tanah dia sempat memohon kepada Tuhan.

"Aku mohon agar ada jiwa yang mengubah pandangan mereka kepada ku, Tuhan."

-Alin or Aily-

Dengan tempat yang berbeda, kini ada seorang gadis yang tengah pingsan dengan wajah gosong.

-Flashback-

Gadis bernama CALINA XYRANDHEA ENDWARS kini tengah memperhatikan kompor yang sedang mati itu, kemudian dirinya ter-ingat surat yang di tuliskan Mami-nya, sebelum pergi bersama Papi dan abangnya.

Isi Surat.

Morning Alin, anak cantiknya Mami.
Mami, papi, sama abang lagi ada urusan di luar. Tadinya mami mau ajak Alin, tapi pas mami ke kamar Alin, Alin malah bobo. Mami jadi ga tega bangunin nya. Makanya mami tinggal.

Tapi inget yaa, jangan pernah deket ataupun otak atik kompor, mami tau kamu anaknya kepoan.

Bye bye sayangg💗.

Ttd: Mami Lyira yang cantik.

Alin berfikir, mengapa dirinya tidak di perbolehkan oleh keluarganya mendekati kompor, apakah di kompor ada sesuatu yang mengesankan dan mereka tidak mau memberitahu Alin.

"Alin harus tau apa yang ada di kompor itu" Tangan Alin mengepal ke atas bagaikan suporter sepak bola.

Alin berjalan menuju dapur yang terdapat kompor, dirinya segera menyalakan kompor dengan kapasitas full. Dan....

BOOMMM....

Suara ledakan terdengar, membuat Alin kelimpungan sendiri akan tingkahnya itu.

"Jadi karna ini mami ga bolehin Alin deket kompor?" Batin Alin, dirinya menyesali ke-bodohan nya itu.

Tak lama kemudian tubuh Alin ambruk ke lantai, kalian bertanya kenapa tidak ada maid disana? Jawaban nya adalah...

"Mami gamau ada maid disini, mami mau ngurus keluarga mami sendiri" Yaa! Karna mami Alin tidak mengizinkan suaminya merekrut maid.

Selang beberapa jam, papi mami dan abang Alin pun sampai di rumah. Mereka terkejut dengan keadaan Alin yang mungkin bisa dibilang miris. Wajah gosong, mulut terbuka tetapi tidak mengurangi kadar keimutan wajah Alin.

Segera papi nya mengangkat Alin menuju mobil, mami dan abang nya pun mengikuti papi dan suaminya itu.

Papi Alin mengendarai mobil nya tersebut menuju Rumah Sakit, supaya Alin bisa mendapatkan pertolongan dengan segera.

Sesampainya di Rumah Sakit, Alin segera di masukkan ke dalam ICU, kini papi mami dan abang Alin tengah duduk menunggu dokter keluar.

Ceklek....

Bunyi pintu menyita perhatian mereka, abang Alin dengan segera berdiri dan menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan adik saya dok?" Tanya abang Alin dengan khawatir.

"Adik anda mengalami koma, kami akan memindahkan nya ke ruangan" Ucapan dokter bagaikan pisau yang menembus tubuh mereka.

"Ruang VVIP" Tekan ayah Alin.

-Alin or Aily-

HAI HAII GUYSS!!! AKU KEMBALI DENGAN CERITA BARU, KALIAN BINGUNG KENAPA AKU GA ADA UP CERITA GRACIA LAGI? KARNA AKU JUGA BINGUNG ALURNYA HIKSS....

Kalian suka ngga prolog nya???

Segitu dulu yyaa, dan maaf kalo ngga rapih karna aku bukan penulis profesional hihii, tapi do'a in deh yaa biar jadi penulis profesional.

Kalo ada typo maaf, itu jari aku meleset.

Bye byee!!

Jangan lupa vote yaa!!!





ALIN OR AILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang