tanggung jawab

715 132 23
                                    

Thnks buat vote dan komennya minnaa~ cuss langsung ajaaa...!!!

SMA Nak Bucin
.
.
.
Genre : humor, shoujo
.
.
.
Noname
.
.
.
Happy reading!

___________________________________






"DUHH, ini mah keseleo parah. Baru bisa sembuh total sebulan lagi." Jelas om dazai, dokter pribadi nya Ushijima.

Yahaba melihat tangan kanan Kyotani yang penuh dengan perban merasa sangat bersalah.

Flashback ga nih?






Flashback ajalah:v




Setelah mengambil makanan yang dibagikan sama para mom squad, Yahaba dan beberapa anak kelas 11 pada ngumpul di meja pojok yang isinya minuman semua. Dari split sampe teh hijau sudah tersedia di sana.

"WEEYY! Ada wine ga nihh?" Tanya Terushima mengawali kesesatan.

"Waahh iye jugee,, ini kan rumah holkay harus nya mah ada," timbal Tanaka ikut ikutan.

"Kalian ga usah aneh aneh!”

"Udahlah Enno, lu terlalu khawatir. Om, wine nya ditaruh mana?" Seru Futakuchi sambil nyogok pelayan disana pake duit mainan.

"FUTAKUCHI!!¡!"

"Itu tuan nyonya, ada di tumpukan paling atas," jawab bapa pelayan yang gobloknya malah kasih tahu!

Mereka semua reflek pada ngeliat ketumpukan gelas yang paling atas. Disana meskipun hanya sepintas, terlihat botol kaca berwarna hitam pekat. Mata para jamet langsung pada berbinar-binar.

"Yahaba, ambilin tangga dibelakang lu dong!"

"IH KOK GUE?!"

"Ya elu yang paling dekat Maemunah!!"

"IH KOK NGAMOK?!"

"UDAHLAH NGGAK USAH BANYAK CINCAU!"

"NYURUH APA MAKSA SIHH LU!"

Dengan terpaksa Yahaba mengambil tangga bantu yang ada di pojok ruangan. Waktu ngambil tangganya, Yahaba beneran kaget. Dia gatau kalau tangganya bakal berat banget. Gara gara ga kuat ngangkat, tangganya terlepas dan jatuh mengarah tepat ke depan Yahaba.

Yahaba ingin menghindar, tapi kakinya sama sekali tidak bisa di gerakan.

Dahlah, dah terlambat.


Brukk!



Yahaba sedikit merintih kesakitan saat badannya menghantam sesuatu dibawah dengan cukup keras.

"Ehhh?" Yahaba membuka matanya bingung, karena ia sama sekali tidak merasa menyentuh lantai.

Matanya semakin membulat saat melihat seorang lelaki dibawahnya kenan menahan tangga agar tidak jatuh menimpa mereka.

"KYO--KYOUTANII?!"

Tangan Kyoutani mulai gemetar, tak kuasa menahan tangga besi itu hanya dengan satu tangannya. Tiba tiba tangan kyoutani terasa nyeri hingga ia reflek melepaskan genggamannya.


"YAHABA! KYOUTAANII?!!"

.
.
.

"S..sorry, gara gara gue, tangan lu jadi gini," cicit Yahaba merasa sangat bersalah.

SMA nak bucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang