Bell sedang duduk tenang di sofa coklat miliknya. Kedua tangannya memegang box misterius yang diantarkan oleh si kurir paket tadi. Manik coklatnya menatap dengan penasaran.
Tangannya pun beralih pada sebuah meja kecil di sampin sofa. Mengambil cutter hitam kecil untuk digunakan membuka box tersebut. Dengan perlahan, ujung tajam cutter tersebut mulali merobek bagian atas box. Menelusuri garis diatas box tersebut hingga menampilkan isinya.
"Hm? Apa ini" seru Bell saat sebuah benda berwarna putih dalam box. Ia pun mengambil benda putih tersebut. Sedikit tersentak saat jemarinya merasakan tekstur benda tersebut.
Halus sekali, batin Bell
Tangannya perlahan mengangkat benda tersebut hingga menampilkan keseluruhan bentuknya.
"Oh Tuhan, indah sekali" pekik Bell takjub dengan benda di tangannya.
Sebuah gaun berwarna putih halus sederhana dengan renda-renda dibagian bawahnya. Entah ini gaun keberapa yang Bell terima dari si pengirim misterius itu.
Yaa, memang Bell sering mendapatkan baju, gaun, bahkan perhiasan entah siapa yang memberi. Kadang ada kurir yang mengantar, kadang juga diletakkan di depan pintu rumahnya.
Bell senang? Oh tentu saja. Awalnya ia merasa takut dengan kiriman-kiriman itu. Bahkan ada yang diabaikan dan tidak disentuh. Namun suatu ketika ada sebuah surat yang diterimanya.
Tolong jangan tolak pemberian ku, aku akan sangat senang jika kau mau menerimanya. Suatu saat kita pasti akan bertemu.
Kira-kira begitulah isi surat itu. Dan mulai itu juga Bell selalu menerima hadiah-hadiah yang datang padanya.
"Gaun yang indah, aku jadi takut merusaknya. Apa harus kuletakan saja ya? Tapi aku sangat ingin mencobanya. Mungkin sekali saja tidak apa-apa"
Dengan semangat, Bell menuju kamar untuk mencoba gaun tersebut. Dengan hati-hati mulai mengenakan gaun tersebut.
Nyaman sekali
Gaun indah itu menjadi berkali-kali lebih indah setelah Bell memakainya. Sangat pas ditubuh ramping Bell. Memberikan kesan anggun. Renda-renda dibagian bawah gaun itu juga mempercantik gaun yang Bell kenakan.
"Sangat indah, aku jadi ingin memposting ini. Mungkin sekali ini tidak apa-apa" gumam Bell pelan.
Selanjutnya ia pun mengambil ponsel miliknya. Mencari gaya yang tepat agar foto yang ia dapatkan dapat memuaskannya. Maklum saja, Bell sangat suka hal-hal yang berbau photography.
Setelah mendapat satu foto yang menurutnya bagus, ia pun memposting foto tersebut. Setelah selesai, ponsel miliknya berbunyi dan menampilkan banyak notifikasi dari akun miliknya. Yaa Bell memang memiliki pengikut yang lumayan banyak. Karena postingannya yang selalu menarik mata dan hati bagi yang melihatnya.
Bell.Bella
❤️💬🔃
Liked by Queen.Iam and 56.132 othersBell.Bella Such a beautiful gown. Thank you Mr. M..
View 1.376 comments
Queen.Iam seperti melihat sesuatu yang tidak nyata
Bell.fan so pretty kak Bell, kau memang sangat cantik memakai apapun
Criss_ Yuhuu princess, kau selalu cantik. Mau berkencan denganku?
Jenjenifer @Criss_ Shut up you jerk! My baby tidak akan dekat-dekat denganmu
Queen.Iam @Criss_ mendekat sedikit awas kau!⚔️
Leo.ap sudah tau pawangnya galak tapi kau tetap berulah Cris.
Stevaniaa uhh, aku juga mau punya persahabatan seperti Queen, Jenifer dan Bell
^Kayla12 kau tidak sendiri
Queen.Iam @Bell.Bella dari dia lagi?
^Bell.Bella hehe, iya dari dia lagi
^Jenjenifer kau sangat beruntung kawan
Mmark gaun itu sangat cocok denganmu Bell
Lia.li really nice Bell
.....
Setelah selesai dengan akun miliknya, Bell pun beranjak untuk melepaskan gaun yang dia pakai. Meletakkan dengan hari-hati bersama kumpulan gaun-gaun lainnya. Kadang ia bingung, gaun-gaun itu akan ia apakan. Tidak mungkin kan ia pergi ke kampus menggunakan gaun. Pasti tidak nyaman, begitu pikir Bell.
Ngomong-ngomong tentang kampus, kini Bell beranjak mengambil laptop miliknya. Mengecek apa ada tugas yang belum diselesaikan. Bell kuliah di Nutch University. Salah satu universitas yang terkenal di kotanya. Mayoritas siswa yang berkuliah disini adalah orang kaya. Namun, bukan dengan Bell. Ia masuk ke universitas itu dengan beasiswa. Selain wajah yang cantik, otak Bell juga cantik. Bisa dikatakan dia adalah salah satu mahasiswi pintar di universitas. Tentu saja, karena kelebihannya itu ada beberapa orang yang tidak menyukainya. Namun Bell tidak pernah mempermasalahkan itu semua.
'Tidak perlu merasa terbebani dengan pandangan orang lain. Cukup jadi dirimu sendiri dan urusi urusanmu sendiri' salah satu prinsip Bell.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate [My Luna]
FantasyHey Do you hear me It's time to comeback Our grates Luna "What's that" Manik coklat itu menatap liar ke sekitar ruangan gelap yang ditempatinya. Tangannya meraih saklar lampu yang ada di nakas sebelah kasur tempat bergelungnya. "Ohh, mimpi itu lagi...