Burung-burung bernyanyi dikala sang surya akan membenamkan dirinya. Deburan ombak silih berganti menerpa karang di tepi pantai. Semburat kemerahan berpadu dengan coklatnya warna langit menjadi suatu yang indah.
Lagu berjudul Senja Teduh Pelita menemani sepasang remaja yang sedang membiarkan kakinya terhempas oleh air laut. Menanti matahari yang akan tenggelam di ujung barat laut. Mereka tersadar bahwa sesuatu yang indah hanya terjadi sebentar saja. Cukup lama berdiam menikmati ke indahan sang surya hingga lagu pun berganti.
Surai hitam milik Hanasta--nama lengkapnya Hanasta Varuna--berterbangan tertiup angin laut. Dengan sigap, lelaki di sebelah Hanasta mengikat helaian surai panjang tersebut dengan karet gelang. Kaivan Jaladri namanya. Ini sore yang menyenangkan bagi mereka. Matahari terbenam begitu indah seolah-olah mereka sedang melihatnya dari gerbang surga.
"Indah sekali" Kata itu yang terucap dari mulut Hanasta. Kaivan yang mendengarnya pun ikut menyunggingkan senyum.
"Memang cuma senja yang tau cara berpamitan dengan indah." Ujar Kaivan membuat Hanasta menoleh menatap paras rupawan lelaki yang sudah menjadi bagian dari hidupnya selama sepuluh tahun terakhir. "Biasanya sesuatu yang indah itu hanya terjadi sebentar saja." Ungkap Hanasta.
Kaivan membantah, "Itu ga bener, buktinya kita bisa bertahan cukup lama. Karena menurutku, kita berdua ini adalah sesuatu yang indah."
Hanasta menoleh membuat lelaki itu sadar dengan ucapannya, "Lupakan saja Hana, ayo kita pulang!" Ajak Kaivan karena langit Pananjung sudah mulai gelap.
Keduanya berjalan bersama menyusuri jalanan berpasir ditemani keindahan sang surya yang sudah membenamkan dirinya.
"Hanya senja yang tahu cara berpamitan dengan indah"

KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANSA TANAH PRIANGAN
Teen Fiction••• Mulai [ 7 Juli 2021] Selesai [ - ] Highest rank ⩩14 - ceritapendek 28.08.21 ⩩2 - bedadunia 28.08.21 ⩩7 - duadunia 28.08.21 ⩩24 - teenfiction 25.10.21 ⩩13 - fiksi 11.11.21 ⩩6 - humor 28.11.21 ⩩2 - gengmotor 28.11.21 ⩩10 - roman 28.11.21 ⩩1 - nigh...