Tentang rasa sakit.
***
Kiara berjalan dilorong kosan sambil membawa nasi kucing, sepanjang jalan dia tak berhenti tersenyum.
Seminggu ini dia disibukan dengan tugas kuliah. Seminggu waktu yg panjang bagi Kiara karna tidak bertemu Gavin, sang pacar. Tidak ada waktu bertemu, sebab Gavin juga disibukan dengan launching toko baju distronya.
Dia ingin mengucapkan selamat pada pacarnya, karna diusia yg terbilang muda Gavin sudah punya usaha sendiri. Gavin kerjasama dengan sahabatnya. Dengan segala usaha, Gavin dan sahabatnya bisa mendirikan toko distro bernama Gavando, yg artinya Gavin Andika dan Aldo. Mereka bertiga sudah lama bersahabat. Dan tiga hari yg lalu toko itupun resmi dibuka.
Sengaja dia tidak memberi kabar terlebih dahulu, karna dia ingin membuat kejutan. Gavin pasti senang dengan kehadirannya, apalagi dia membawa makanan kesukaan mereka berdua.
Tiba didepan kamar kos Gavin, Kiara tidak langsung membukanya. Kiara menarik nafas, sudah satu tahun pacaran rasanya kiara msh gugup seperti awal2 pdktan, apalagi dia baru berjumpa setelah seminggu lamanya. Bucin memang.
Tok tok tok
Tidak ada sahutan, mungkin Gavin sedang tidur, pikir kiara
"Gaga" paggil Kiara, merasa blum ada sahutan Kiara langsung membuka pintu, untung saja tidak dikunci.
Ceklek
Pemandangan awal yg Kiara lihat adalah, seorang cewe duduk membelakanginya sedang berciuman mesra dengan seorang cowo. Kiara tau siapa cowo tersebut.
Mendengar pintu dibuka, dua sejoli tersebut sontak melepaskan tautannya. Kiara berdiri seperti patung, kantung plastik yg dibawanya sudah jatuh kelantai.
Gavin spontan mendorong cewe tersebut dan langsung berdiri "k-kia" terbata Gavin
Kiara menggeleng2kan kepalanya, tak menyangka Gavin berbuat curang dibelakangnya. Menarik nafas panjang "selamat ya Ga atas lounchingnya toko kamu. Udah, aku cuma mau bilang itu aja ko" sambil tersenyum kecil, dia langsung mengusap air mata yg entah sejak kapan mengalir.
"Kiara kita bisa jelasin" kata cewe tadi yg sudah berdiri disebelah Gavin
"gapapa, gausah jelasin apaapa" Kiara tau siapa cewe itu. Dia Viondra temen kecil Gavin.
Kiara menatap lama Gavin yg dari tadi menatapnya dengan pandangan nanar. Tanpa basa basi Kiara meninggalkan tempat yg membuat hatinya sesak.
Kiara berlari, dia benci menangis dia benci terlihat lemah, dia benci Gavin.
Ditangga dia berpapasan dengan seorang cowo.
"kiaraa" panggil cowo tersebut dengan bingung, sebab Kiara terlihat buru2 apalagi Kiara menangis. Kiara tidak peduli, dia terus berlari
Tidak lama Gavin menyusul "Kiara, dia lari kearah mana" tanya Gavin sambil ngos ngosan.
"kearah barat"
Gavin langsung saja berlari kearah tersebut.
"eh, eh Vin, Gavin" teriak cowo tersebut, dia binggung. Pasti lagi berantem, pikirnya
Dia langsung melanjutkan jalannya menuju kamar Gavin
**
Duduk seorang diri ditepi danau, sambil meratapi apa yg barusan terjadi. Kiara sudah berhenti menangis.
Entah apa yg ada dalam pikiran Gavin sampe tega berbuat begitu. Kiara pikir setelah seminggu sama sama sibuk Gavin bakal menanti pertemuan ini, Kiara pikir Gavin sedih karna tidak bertemu, Kiara pikir setelah kesibukannya selesai dia bakalan menemuinya. Tapi itu semua hanya pikiran Kiara
Ternyata, Gavin bersenang senang dengan Viondra, teman kecilnya.
Memang kalo dibandingkan denga Viondra, Kiara tidak ada apaapanya. Viondra yg tau semua tentang Gavin, Viondra yg paling mengerti tentang Gavin. Apalah dayanya dia hanya orang baru disini
Dari dulu masalah dihubungan mereka selalu tentang Viondra Viondra dan Viondra. Kiara sensitif kalau ada orang yg membahas tentang Viondra dihadapannya.
Viondra juga alasan kenapa dulu Kiara nolak Gavin. Dia takut nerima Gavin karna Gavin dan Viondra seperti perangko, dia takut sakit hati nantinya. Ibarat nomor, Viondra adalah nomor satunya, nomor duanya ya adalah dirinya. Tidak ada cewe yg suka diduakan.
Segala cara Gavin lakukan supaya Kiara bisa menerimanya. Dan akhirnya pertahanan Kiara pun runtuh, dia mau menerima Gavin. Dia terima segala konsekuensinya.
Dari segala sakit hati yg pernah Gavin perbuat, masalah ini adalah puncaknya. Ini sangat fatal. Mana ada teman yg berani berciuman begitu. Temen atau demen?
Kiara nyerah, dia lelah. Satu tahun dia bertahan mungkin ini adalah akhirnya. Dan ini juga demi kebaikannya. Dia tidak sanggup lagi bertahan. Dia harus mengakhiri hubungannya dengan Gavin. Itu yg terbaik.
**
Flasback on
"vin, lo tau kan kalo gue suka sama lo" ucap Viondra sambil memegang tangan Gavin
"udah lama vin, gue nyimpen ini semua. Dan lo tau itu kan" sambungnya
"vio, lo tau gue udh sama Kiara" balas Davin sambil mengontrol emosinya. Entah kenapa dia tidak suka Viondra mengatakan perasaanya. Dia sudah tau Viondra punya perasaan lebih padanya. Tapi, dia tidak punya perasaan apaapa pada Viondra. Dia menganggap Viondra seperti adiknya sendiri, tidak lebih.
"Kiara orang baru, dan lo langsung bisa cinta sama dia. Sedangkan gue, dari kecil Vin kita tumbuh sama sama. Kenapa lo ga bisa nerima gue" Viondra tidak peduli Gavin bakal menganggapnya rendah. Dia tidak tahan lagi dengan semua ini, tiap hari dia menahan sakit hati setiap kali melihat Gavin dan Kiara bersama. Dia tidak bisa membohongi hatinya lagi. Semua orang yang dekat dengan mereka juga tau kalo Viondra cinta Gavin.
Viondra tidak suka Kiara. Gara gara Kiara, Gavin nya berubah. Kiara sudah mengambil Gavin darinya.
"hebat ya Kiara, dia gaperlu berusaha keras buat dapetin lo" Viondra tertawa sumbang
"Vi lo bisa dapetin cowo yang jauh daripada gue. Lo tau kan buat gue lo itu udh seperti adik Vi. Gaada sejarahnya adik dan kaka pacaran. Gue gaada rasa apaapa sama lo, gue harap lo ngerti" Gavin tidak peduli Viondra bakalan sakit hati dengan ucapannya. Viondra sudah dibutakan oleh cinta
"gue maunya lo Vin. Gue harus gimana lagi Vin supaya bisa sama lo" Viondra menangis. Baginya Gavin itu segalanya, dia tidak bisa tanpa Gavin.
"stop ngemis ngemis begini Viondra" bentak Gavin.
"lo tau Vi gue selalu prioritasin lo dari pada Kiara. Gue selalu ada buat lo, gue harus selalu jagain lo, karna itu amanah dari mendiang bokap lo. Tapi lo malah salah artikan itu semua"
"stop Vi maksa maksa gue buat sama lo. Karna gue gabisa, lo itu adik perempuan yang harus dijaga. Lo istimewa ga pantes ngemis cinta begini" ucap Gavin sambil mengelus pipi Viondra
Ini yang Viondra suka dari Gavin. Dia suka Gavin bicara halus begini dia bisa membuat Viondra nyaman dan aman.
Entah dorongan dari mana, Viondra mendekatkan wajahnya pada Gavin. Dia tidak tau apa yang ada dalam pikirannya, setelah bibirnya menempel dengan bibir Gavin, Viondra menutup matanya. Dia tidak mau melihat raut wajah Gavin
Gavin sangat terkejut, dia tidak menyangka Viondra menciumnya. Gavin berontak, ini salah. Tentu saja Viondra langsung mengalungkan tangannya pada leher Gavin, mengunci pergerakan Gavin. Dia melumat kasar bibir Gavin, entah apa yang akan terjadi setelah ini dia tidak peduli. Rasa obsesinya mengalahkan akal sehatnya.
Ceklek
Suara pintu dibuka, memperlihatkan Kiara yang berdiri kaku dengan pemandangan didepannya.
Flasback off
***
Tbc