3

6 1 1
                                    

***
hari hari mereka lewati begitu saja dengan riang gembira.

anaya yang langsung bisa beradaptasi satu minggu kemudian dan kembali mejadi pribadi yang ceria

beberapa bulan setelah kejadian tersebut mereka memutuskan untuk pindah ke bandung untuk mencari kehidupan baru dan agar tidak larut dalam kesedihan yang dialami

sampai pada dimana masa remaja mereka pun datang masa dimana akan banyak menguras tenaga bagi yang menjalankannya

                          ***
" ASSALAMUALAIKUM..ANA PULANG "
teriak anaya memasuka rumah

" waalaikum..ussalam,astagfirullah na kamu kenapa? "
tanya mita sembari berlari kearah anaya dengan raut wajah yang berubah khawatir seketika melihat anak dari sahabat lamanya itu pulang dengan kacau balau

rambut yang berantakan,lengan baju sebelah kanan yang sobek,rok penuh dengan lumpur dan sepatu yang sudah hilang entah kemana

" hehe anu tante "
jawab anaya cengengesan serasa menggaruk rambutnya yang tak gatal

" lagi? "

hanya ada anggukan lemah dari anaya sebagai jawaban

" tante udah bilang kamu pindah kesekolah vano "

" tante tapi kan.. "
ucapannya terpotong begitu saja saat mita mulai berbicara kembali

" gaada tapi tapian,kalo vano liat kamu kaya gini dia pasti bakal marah lagi kamu tau itu kan? "

" ya jangan kasih tau dia lah tan "

" jangan kasih tau apa? "

suara vano yang muncul begitu saja membuat anaya mematung ketakutan seketika dia pun meminta bantuan kepada mita dengan gerakan tangan dan wajahnya namun yang dimintai tolong justru mengangkat bahu acuh

" tante kedapur dulu,no kalo udah selesai langsung ganti baju terus makan kamu juga na bersihin seragam kamu terus makan "

" yahh..yahhhh ante mahhh.....
...ga seru "
ujar anaya dengan lesu

" iya mah "
jawab vano singkat

sekarang hanya ada dua remaja yang tersisa satu yang sedang menunduk dan satu memandangnya dengan datar

" umm no ana ke atas dulu yah mau ganti baju hehe dadahhh.. "

ujar anaya buru-buru dan melengos pergi,namun sebelum itu terjadi vano sudah lebih dulu mencekal pergelangan tangan anaya

" habis nanem padi?lumpur semua gitu hm? "

ujar vano seraya menatap tajam kearah anaya

" eng.. "

" diem vano lagi ngomong,udah berapa kali vano bilangin bilang ke vano kalo ada apa apa,dan yah vano udah bilang kan pindah ke sma yang sama kaya vano"

"..."

" jawab bego gua gk lagi ngomong sama tembok! "

" tadi katanya ana suruh diem "

mendengar jawaban dari anaya sontak vano membulatkan matanya seraya mengelus dadanya dengan sabar

" ana cantik sekarang jawab "
ucap vano dengan senyum terpaksa diwajahnya

" ana ndda papa ko beneran,ana mau berteman no selama inikan temen ana cuma vano ana pengin punya temen perempuan "

" terus?emang lo disana dapet temen kaya ekspetasi lo? "

" ya pasti nan.. "
ucapan anaya lagi lagi terputus, sekarang karna anaknya

" nanti apa hah?nanti dapet?udahlah na pindah sma bareng gua lo bakal punya temen disana gua jamin,ada pacarnya oji sama si bryan mereka bisa jadi temen
lo "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang