HOME✔️

Epilog

Hari raya lebaran tahun ini rasanya sangat berbeda bagi keluarga J Aldavaro daripada tahun sebelumnya.
Pertama, kehadiran Siska yang ikut serta solat bersama, makan bersama, bahkan sampai foto keluarga bersama. Kedua, kunjungan satu keluarga ke makam Alm. Natasha dimana semua orang menangis terutama Jeffri, Nadhira, dan Siska. Ketiga, tahun ini, foto keluarga yang ada di ruang tamu akan terlihat lengkap, karena semua anggota ada di sana, tersenyum, tertawa, dan terlihat sangat bahagia lewat figur bingkai coklat tua itu.

Aldavaro seolah hidup di dalam rumah. Suara sunyi sepi yang selalu hadir di ruang tamu, ruang keluarga, dan meja makan seolah tiada dalam sekejap. Tergantikan dengan suara tawa, bicara panjang lebar dari Jeffri, Cayla, Siska, dan Nadhira.

Rumah yang dicari Siska selama ini telah tercapai, telah ditemukan. Bahkan ia juga menemukan rumah lainnya, laki-laki sipit yang memberikannya sebuah permen saat ia merasa putus asa dan hilang arah di lorong sekolah saat kecil.

Begitu juga dengan Nadhira, gadis yang selalu menebar aura positif itu kini tak lagi memikirkan dan membuat tanya tanpa ada jawaban. Karena semua kejadian, masalah, dan peristiwa yg ia alami telah usai, semuanya telah menjadi kenangan paling indah juga buruk yang tidak pernah ia lupakan, yang akan selalu ia pelajari. Nadhira telah menemukan kebahagiaannya kembali di rumah ini. Dia juga berhasil mendapatkan seorang laki-laki yang selalu memberinya sinyal kejut sebagai tempat media bahagia keduanya.

Sedangkan di sisi lain, keluarga Aryana, masih sama, seperti awal. Mungkin bedanya adalah ada kebahagiaan bagi masing-masing anak dari keluarga sana. Saat mereka berhasil menemukan rumah yang mereka cari selama ini. Saat rumah yang seharusnya menjadi tumpangan bahagia, mereka semua harus merasakan tumpangan tekanan, penuh ancaman, penuh aturan, dan penuh perbandingan.

Siska adalah semestanya Rayyanza. Nadhira adalah semestanya Regan. Lalu bagaimana dengan Reyyanza? Dia gak perlu apa-apa, melihat bagaimana saudara kembarnya, kakaknya, bisa bahagia walau permintaan orangtuanya masih saja membuatnya sesak saat melihat bagaimana Rayyanza masih menurutinya. Rey benar-benar berterima kasih atas hadirnya Siska di sisi Rayyanza.

Kebahagiaan memang tak perlu dicari, tapi mereka perlu ditemukan, sejauh apapun kita berlari, bila semesta memang tak mengizinkan, maka kita tak akan pernah mendapatkannya.

Namun, terkadang kita lupa, kita lupa saat kita berlari sekuat tenaga, mengejar hal yang ingin kita gapai di depan sana, kita lupa melihat sekeliling kita.

Semesta itu suka becanda, dia seolah menyuruh kita bergerak mencari kebahagiaan, seolah menyuruh kita menemukan kebahagiaan kita. Nyatanya, itu semua ada di depan mata kita. Contohnya saja, kita lupa bagaimana caranya mengapresiasi diri sendiri. Padahal, kalau kita bisa mengapresiasi diri sendiri, mencoba melihatnya dari segala sisi, menghargainya, kita akan menemukan kebahagiaan kita sendiri. Karena sejatinya bahagia, itu semua dimulai dari diri kita.

***

Sayketa, 03 Juni 2021

A/N:

Makasih semuanyaaaa❤❤❤ semoga yang baik-baik bisa diambil ya dan yang buruk-buruk bisa dibuang💯❤

Jangan lupa baca cerita aku yang lain. Aku bener-bener terharu sama kalian yang masih nungguin ini padahal aku udah sangat putus asa😔 Aku pikir yaudah gitu aja 😭 tapi ternyata kalian follow aku lagi di sini aku seneng bgt makasih yaa temen-temen❤

Jujur waktu itu aku mau lanjutin tapi aku masih sakit hati. Karena aku udah nulis panjang part 40 sama epilog tiba2 akunnya eror dan gak bisa masuk😔 sedih bgt aku 😭😔 karena di situ semuanya dimulai, semua perjuangan dan hasilnya, kesukaan aku yang bikin aku bahagia, tapi mau gimana, lagi-lagi emang semesta hobi bercanda☺

Kayaknya di part 40 sebagian ada yang berubah deh, karena aku gak inget keseluruhannya gimana jujur😂 tapi aku masih inget inti sarinya apa. Semoga kalian suka ya dan gak kecewa❤