chapter 1

2.9K 322 56
                                    

"Saya minta maaf atas nama pemuda ini, sir. Dia adalah cleaning service yang baru"

Seokjin menunduk, berdiri gemetar di belakang seorang wanita paruh baya yang merupakan kepala bagian kebersihan, menghadap pemilik utama perusahaan.

Pria itu murka setelah Seokjin tanpa sengaja menumpahkan kopi tepat ketika lewat di depannya dan hampir mengenai permukaan sepatunya yang mahal.

Seokjin bisa meyakini bahwa ada jarak sekitar 6 langkah dari tempat pria itu berdiri dengan cipratan terjauh dari kopi yang dia jatuhkan. Namun saat akan berdiri untuk membersihkan, Seokjin lebih dulu di bentak karena dianggap tidak becus bekerja dan menyebabkan kerugian material.

"Harga dirimu bahkan tidak cukup untuk membeli sepatu ini"

Bagaimana suara berat itu menghinanya. Seokjin masih bisa dengan jelas mendengarnya. Tapi Seokjin tidak menyangkal, juga lekas sadar diri.

Apa yang dikatakan pria dewasa itu benar.

Dia hanya seorang mahasiswa semester pertama yang bekerja paruh waktu di tempat ini, berusia 20 tahun dan merasa tidak punya skill atau modal yang cukup untuk mengerjakan sesuatu yang menghasilkan uang.

Seokjin berasal dari keluarga yang sederhana dan hanya tinggal bersama ibunya. Gaji ibunya sebagai seorang pekerja di toko kelontong hanya cukup untuk mereka makan dan membayar listrik setiap bulannya. Jadi, seperti sesuatu yang tidak mungkin jika Seokjin harus menambahkan beban ibunya dengan biaya kuliah.

Seokjin memutuskan untuk mendaftar kuliah dan mencari bantuan dari pihak kampus terkait uang semesternya. Meski telah mendapatkan banyak potongan untuk membayar biaya kuliahnya, untuk Seokjin jumlah itu masih cukup besar.

Tapi jika tidak kuliah, Seokjin berfikir dia mungkin akan kesulitan mendapat pekerjaan di masa depan, karena tidak memiliki dokumen formal apapun untuk menunjang karirnya.

Meski datang bukan dari keluarga yang berada, Seokjin tidak jauh berbeda dengan remaja pada umumnya yang ragu-ragu untuk melamar pekerjaan. Tapi karena terdesak, dia mulai menebalkan wajahnya dengan bertanya pada banyak supermarket dan toko-toko untuk mencari pekerjaan, menanyakan detail-detail tentang lowongan yang di sediakan dan memilah apakah gaji itu setidaknya cukup untuk membayar uang kuliah dan sedikit membantu ibunya, atau apakah shift dan jam kerjanya sesuai dengan kegiatan pendidikan nya.

Beberapa kali terbentur, gaji sesuai namun jam kerja yang tidak seirama atau sebaliknya. Sampai Seokjin memberanikan diri membawa sepatu usangnya berjalan ke pos keamanan perusahaan raksasa yang agak jauh dari rumahnya yang berada di pinggir kota.

Itu adalah gedung agensi QN entertainment. Letaknya tepat di pusat kota, dan merupakan kantor utama dari QN Group.

Brand yang dimiliki oleh perusahaan itu tidak hanya bergerak di industri musik dan hiburan. Make-up, fashion dan mall bercabang super mewah yang menampung banyak produk dari berbagai merek, sebagian besar juga milik QN Group.

Bisa dikatakan bahwa bidang bisnis dari perusahaan ini sangat luas dan luar biasa besar.

Seokjin pikir akan sangat sulit untuknya masuk di perusahaan sebesar ini hanya dengan membawa ijazah sekolah menengah meski hanya sebagai seorang pekerja kasar sekalipun.

Saat turun dari bus, Seokjin pada awalnya ragu dan berfikir dia akan kembali tanpa mencoba. Sampai dia memutuskan untuk tetap pergi karena dia telah mengurangi uang tabungannya untuk perjalanan ke tempat ini.

Saat berjalan ke perusahaan itu, sepatu dan kemeja usangnya terlihat kontras dengan pakaian dan mobil mewah dari orang-orang yang berlalu-lalang masuk ke perusahaan.

Little Bride [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang