Si Gamer Yang Pelupa

103 12 27
                                    

Siang ini cuaca cukup cerah. Matahari juga tidak panas-panas banget. Beberapa awan saling membentuk kelompok, meneduhkan para makhluk bumi.

Seorang remaja dengan rambut berantakan masih asyik duduk di depan komputer. Tangannya sedari tadi hanya mengutak-atik stik game sambil sesekali berteriak.

"YESSS! MENANG LAGI!"

"Ryusei, sudah jam 3 sore. Mau main sampai jam berapa?" Tanya seseorang dari balik pintu kamarnya.

"Iya Ma, sebentar lagi." Jawabnya tanpa menghentikan permainan.

"Huh, anak ini kalo bilang sebentar bisa jadi 2-3 jam atau malah bisa seharian. Mentang-mentang hari libur, dia main sampai lupa waktu. Pasti dia juga lupa sama hari ini." Geleng Mamanya sembari berjalan menuruni tangga.

Tak lama berselang bagi Ryusei, ia pun melihat ke arah jam dinding kamarnya.

"Waduh, udah jam 5. Mandi dulu ah!"

Ia pun segera mengklik shut down di komputernya, merapikan meja bermainnya lalu beranjak mengambil handuk dari gantungan pintu.

Tapi sebelum ke kamar mandi, kakinya memutuskan melangkah ke bawah tangga. Bau sedap dari arah dapur menyeruak indra penciumannya. Kodok yang ada di perutnya pun ikut berbunyi.

"Krok... krok... krok..."

"Sore Mamaku yang cantik." Sapanya senyum-senyum sambil nyomot kulit ayam goreng yang masih ada di serok penggorengan.

"Nyomot-nyomot kulit ayam, tangannya bersih gak?" Tanya sang Mama sambil menggoreng kulit ayam yang masih tersisa.

"Hehe, bersih kok Ma. Udah pake hand sanitizer." Jawabnya cengengesan.

"Mama kok masak banyak? Memangnya mau ada tamu?" Tanyanya polos.

"Iya mau ada arisan." Mamanya menggeleng pelan.

"Ulang tahun sendiri bisa lupa. Semoga Mama sendiri ga dilupain." Batin wanita cantik itu.

"Lho, bukannya Mama biasanya arisan tiap hari Minggu? Ini kan hari Sabtu?" Ryusei mengerutkan dahi.

"Udah jangan cerewet. Cepet mandi sana." Usir sang Mama sambil menepuk pelan punggung tangannya yang berencana mencuri kulit ayam lagi.

"Satu lagi Ma, cup." Ia segera berlari setelah berhasil mencuri ciuman di pipi kiri Mrs. Kainuma.

Sang Mama hanya bisa tersenyum melihat kelakukan putra semata wayangnya yang begitu manis.

"Crazy crazy crazy for your love ye i ye i ye... byur... byur... byur... I'm a wild, wild animal, I can't control it, byur... byur... byur..." Begitulah aktivitas karaoke airnya selama 30 menit.

Ryusei membuka lemari pakaiannya, tanpa pikir panjang ia mengambil kaos putih dan celana jeans. Sesimpel itu langsung menyisir rambutnya yang agak basah karena abis keramas.

Tidak pakai minyak wangi. Tidak pakai minyak rambut. Ia melihat penampilan cowok tampan di cermin. Siapa lagi kalau bukan seorang Ryusei Kainuma.

Ia mengecek ponselnya. Tumben tidak ada notifikasi sama sekali. Biasanya pesan grup sampai ribuan.

Taulah Ryuta hobi ngelawak, main tebak-tebakan.

Yoshi yang nebak soalnya kalo jawabannya bener nanti ditraktir all you can eat.

Masa lebih sering mantau sih, gimana ya pokoknya ngalir aja gitu pembahasannya sama ngingetin semuanya kalo ada hal penting.

Micks dan Ricky paling random, padahal pembicaraannya gak penting.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BALLISTIK BOYZ WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang