satu

5 1 4
                                    

Halloo…

Waww, ini cerita masih anget- banget.
Typonya masih bertebarann hiks.

Marii bantu buka kunci menuju part selanjutnya
dengannn…

Dengan vote sebanyak-banyak nyaa

*

*

*

PEMBUKAAN

"Ibu harap kamu betah bersekolah disini, mari ibu antar kekelas kamu" ucap guru berbadan gemuk dengan konde dipucuk kepalanya.

"Iya buu" Ali berjalan mengekori bu Ana yang menunjukan jalan kekelas barunya.

"Kalo boleh tau nih, kamu kenapa pindah kesini? Bukannya SMA punya ayah kamu bagus dibanding SMA yg bapak arga dirikan ini" tanya bu Ana.

"Gaboleh kepo bu". Bukan Ali yang menjawab melainkan gadis yang kini berjalan beriringan dengannya. "Eh astagfirullah, ya Allah bu Ana ini siapa bu? Ganteng bangett jadi pangling saya" lanjutnya.

"Ish kamu ngagetin ibu aja, kenapa kamu belum masuk kelas, udah jam berapa ini!" ucap bu Ana sembari melihat jam ditangannya.

"Hehe anu buu, biasa abis dihukum pak bondan, yaudah bu saya duluan permisi" ucap Geisya, yaa gadis tadi itu Geisya.

"Kelas kamu sekelas sama Geisya, di XI IPA 3", jelaa bu Ana.

Ali mengangguk sebagai jawabannya.

Saat tiba di depan kelasnya Ali terheran melihat gadis tadi masih mondar-mandir di depan pintu kelas.

"Geisya ngapain kamu muter-muter?", tanya bu Ana.

"Ini bu, saya takut masuk kelas soalnya ada walas saya bu, perasaan hari ini tuh ga ada jadwal bu Asti buat ngajar" ucap Geisya tergesa-gesa. "Bu mau kemana?" lanjutnya.

"Kekelas kamu ketemu walas kamu, buat kaduin kelakuan kamuu yang suka telat" ucap bu Ana mengancam.

Alili berdehem menghentikan percakapan guru  dan murid tadi.

"Ehemk"

"Ayo masuk," ajak bu Ana. Ali masuk kedalam kelas mengekori guru itu.

Geisya? Gadis itu masih setia berdiri dibalik pintu, saat melihat walasnya sedang berbisik-bisik dengan bu Ana, Geisya menggunakan kesempatan ini untuk masuk mengendap-endap dan berhasil.

Ali yang melihat aksi gila gadis itu melotot tak percaya, Geisya meletakan telunjuk dibibirnya sebagai isyarat agar Ali tidak berbicara.

Dan, yaa berhasil.

"Anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru, silahkan perkenalkan diri kamu" ucap bu Asti-walas Ali.

"Kenalin gua Gazali Arkan Zain, panggil Ali aja" singkat, padat, jelas. Menurutnya itu lebih dari cukup.

"Ada yang mau bertanya?"

"Umur berapa?".

"Udah punya doi belommm tuh".

"Ya ampun gua meleleh, gasenyum aja manis apa lagi senyum".

"Nomor wa nya boleh lah".

"Ah sudah-sudah kalian bertanya yang aneh-aneh saja" ucap bu Ana langsung keluar meninggalkan kelas setelah berpamitan dengan bu Asti.

"Kamu duduk deket Geisya yaa soalnya cuma disitu bangku yang kosong" ucap bu Asti menunjuk kursi kosong disebelah Geisya.

Ali menurut dan duduk disebelah Geisya.

"Haii, kenalin gua Geisya Azkarandra, panggil aja sayang" ujar Geisya mengulurkan tangan kehadapan Ali.

Gadis itu harap, pria disampingnya mau menerima uluran tangannya, namun nihil. Jangankan untuk menerima uluran tangannya, meliriknya saja enggan.

"Santai aja kali, gua tau lu degdegan duduk disamping gua. Emang gua ini meresahkan hati banget" ucap Geisya.

"Diem!" seru Ali.

"Hah…" ucap Geisya cengo.

"Diem ica diemm".

"Asik punya panggilan baru, icaa" ucap Geisya tersenyum merkah. "Bagus sii tapi gua bisa dipanggil sayang, jadi lu harus panggil gua s-a sa, y-a ya, eng sayang" sambungnya.

"Ogah!" siapa dia sampai Ali harus menuruti kemauannya.

||A L I ||

"Baik untuk pelajaran hari ini, kita cukupkan dulu, selamat siang. Langsung pulang jangan mampir-mampir dulu yaa" ucap guru itu sembari merapikan buku dimeja dan berlalu keluar kelas.

"Alii, pulang sama siapa?" tanya Ica sembari menggendomg tas dipundaknya.

"Sama motor".

"Rumah Ali dimana emang nya?"

"Kepo banget lu!!" sarkas Ali langsung berjalan mendahului Ica.

"Rumah Ica di jalan kebangsaan, komplek imam bonjol nomor 33, kalo mau main boleh bangeet" ujar Ica setelah mensejajarkan langkahnya dengn Ali.

"Alii sebagai teman yang baik, anterin Ica pulang yaa" pinta Ica.

"Gabisa, gua ada urusan".

"Tega banget liat anak gadis orang sendirian" ucap Ica berharap dengan ini Ali mau mengantarkannya, "nanti kalo gua diculik gimana yaa" lanjutnya.

"Gapeduli guaa" jawab Ali langsung pergi meninggalkan Ica sendirian di koridor kelas, dan langsung menuju parkiran.

"Sekarang emang belom, tapi besok liat aja" ujar Ica pelan.

*

*

*

PENUTUPAAN.

Gimana? gimana? Garing yaa?
Tak apaa baru awal.

Kira kira menurut kalian kelanjutannya bakal gimana?

Ayoo jawab Ceffatt😭

ALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang