Dua

7 1 3
                                    

Alloo

Ketemu lagii, jangan lupa untuk rutinitas
vote nyaa diperbanyak teman-temannn.

Langsung aja kali yaa

*

*

*
PEMBUKAAN.

"Gimana lii, awal sekolah di sekolah baru asik ga?" tanya Gibran-kakak Ali.

"Biasa aja sih, lu gimana?". Ali merebahkan badan di sofa.

"Gimana apa nya?" tanya Ibra sembari membawa laptopnya dan duduk di sebelah Ali. "Yang jelas-jelas kalo ngomong lii" lanjutnya.

"Ck, lu gimana kerjanya?" ucap ali mengambil beberapa cemilan yang sempat di bawa Ibra tadi.

"Yaa Alhamdulillah, awal yang baik".

"Ayah sama bunda mau kesini minggu depan, tapi belom pasti".

"Bagus dong, gua ke kamar dulu bang" ucap Ali.

|| A L I ||

Ali merebahkan badannya dikasur king size. Ali rasa ia tak bisa kalau harus jauh dari Melin-mamanya.

Manja? Memangnya kenapa, Ali juga bisa manja seperti anak gadis ke ibunya.

Bukan manja sih tepatnya ikatan batinnya terlalu kuat dengan Melin. Ali sakit, Melin juga merasakan.

Tanpa Ali sadari ia tertidur dikasurnya masih menggunakan pakaian sekolah. Hari berlarut hingga mentari berubah menjadi bulan.

Tak mau menunggu sang empunya kamar membukaan pintu, Gibran langsung saja masuk menyelonong, "Alii" ujarnya sbari mengoyang-goyangkan badan adiknya.

"Ada cewe dibawah katanya, temen kamu" lanjutnya.

"Enghhhh" erang Ali.

"Gapunya temen cewe" ucap Ali.

"Tapi coba deh lu liat kebawah" setelah mengucapkan itu Gibran pergi keluar dari kamar Ali, dan kembali menemui gadis yang katanya teman adiknya.

Tak lama Ali pun turun dengan pakaian yang lebih santai setelah mandi dan menemui gadis yg kata Gibran temannya tadi.

"Nah tuh orangnya baru bangun" ucap Gibran sembari menunjuk kearah Ali yang baru saja turun dari tangga.

"Siapa lu" tanya Ali pada gadis itu, pasalnya ia rasa tidak pernah bertemu gadis itu.

"Geisya, lo lupaa?" ucap Geisya tersenyum lebar.

"Gausah senyum-senyum, jijik gua" ucap Ali lalu berjalan kedapur untuk mengisi perutnya.

Sedangkan diruang tamu, Gibran binggung melihat adiknya. Entah mana yang benar Geisya temannya Ali? Atau bukan.

"Ck, kebiasaan" ujar Gibran pelan. "Diminum dulu airnya" lanjutnya.

"Saya pamit pulang ya kak" ujar Geisya sembari merapikan bajunya lalu berdiri ke arah Gibran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang