1.

1K 99 27
                                    

Seorang anak kecil berjalan ditengah panas dan padatnya jalanan kota Bangkok. Dengan sabar ia menghampiri mobil mobil dan kendaraan lainnya, menawari benda benda yang ia jual untuk uang makannya.

Anak itu kurus, berkulit putih, walaupun kurus, anak itu tetap terlihat manis. Senyuman tulusnya hangat bak mahatari pagi.

 Senyuman tulusnya hangat bak mahatari pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak itu, dengan sabar menawari orang orang dagangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak itu, dengan sabar menawari orang orang dagangannya. Yah wlaupun ia hanya menjual bunga dan beberapa kerajinan dari barang bekas lainnya.

Anak itu, Krist, Krist Perawat. Setidaknya orang orang sekitar sana memberi nama itu padanya. Ia tak memiliki nama belakang seperti pada umumnya karena yatim piatu.

"Bunganya tuan?" Tawar anak itu.

"Oh lain kali saja." Tolak pemilik mobil itu dan langsung menutup kaca mobilnya.

"Bunga nya, ini ada kerajinan juga" tawar Krist pada pemgemudi lainnya.

Namun, orang itu langsung menaikkan kaca mobilnya. Lampu merah berganti oranye, kemudian berganti hijau. Krist segera menepi ke pinggir jalan.

Krist berjalan menuju pasar. Ia berjalan gontai sambil menahan rasa laparnya. Hari semakin sore, setidaknya ada satu orang yang mau membeli bunga Krist. 3 bath, uang itu digunakan untuk membeli jajan saja, itupun hanya dapat dua biji kecil. Tapi itu cukup bagi Krist.

Krist kembali ke lorong tempatnya tinggal. Ia tinggal di pinggir jalan situ dengan beralaskan kardus. Di dekat sana ada sungai kecil yang digunakannya mandi dan minum sehari hari. Ia tak sendiri, masih banyak orang orang terbuang sama sepertinya.

Ia sudah hidup disana sendiri sejak usia yang masih kecil. Ia sendiri tak tahu berapa usianya saat ini. Ia merapikan kardusnya bersiap untuk tidur.

Sebelum tidur ia memakan satu jajannya, dan satunya untuk besok pagi. Ia sudah mandi, ia hanya menyirami tubuhnya dengan air, dan berkumur saja. Namun kulitnya tetap bagus.

Pagi menyapa hari biasanya. Perlahan Krist membuka matanya danberjalan menuju sungai, ia membasuh wajahnya kemudian mengambil barang dagangannya.

Ia kembali ke perempatan tempat biasa ia berjualan, perempatan itu tak jauj dari pasar tempatnya tinggal.

sweet boy and gantle man (singtokrist) {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang