Hari Bahagia

0 0 0
                                    

Pada tanggal 21 Mei 2021 aku sangat bahagia karena bisa menikah dengan pria yang sangat ku cintai dan ku sayangi seperti papa ku sendiri.

Ketika awal pernikahan aku berharap bisa bahagia dengan adanya seorang pria penganti papa ku, ya karena mama papa pisah jadi papa gak tinggal sama kami lagi.

Bahagia itu sederhana sebenarnya, akan tetapi itu hanya angan ku saja, aku ingin bahagia dan tidak merasa kesepian lagi karena sudah menikah, ya tetapi ternyata tidak, aku salah. Suami ku masih sering ninggalin aku di rumah kalau malam, mungkin bisa di hitung aktivitas dia sangat dikit dengan ku.

Tetapi aku terus mencoba tersenyum dan bahagia di depan keluarga ku dan suamiku, namun setiap aku sendirian aku selalu menangis dan terus meneteskan air mata sepanjang waktu sendirian.

Aku bukan wanita pemalas hanya saja keadaan ku setelah menikah hami maka fisikku jadi sedikit lemah dan sakit-sakitan. Tapi suami ku masih sering memarahi ku karena aku selalu lambat mengerjakan sesuatu, sebenarnya aku ingin cepat selesai menyelesaikan pekerjaan rumah, tetapi dedek bayi di dalam perut ku membuat ku sering merasa sedih dan pusing, terlebih jika mual dan mulai muntah rasanya ingin tidur sepanjang hari agar tidak mual dan pusing.

Hari demi hari ku lalui, tiada perubahan yang ku rasakan di dalam diriku, semakin stress semakin ingin gila rasanya.

#Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Curhatan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang