Alisya menatap Andra tak percaya, setelah mendengar pengakuan dari pria tersebut. Dia bahkan hampir menjatuhkan sendok yang dia pegang saking terkejutnya.
"Ibumu?" tanya Alisya tak percaya. Wajah Andra yang semula terlihat cerah dan ramah berubah murung. Dia menunduk, lalu mengangguk pelan memberikan jawaban pada Alisya.
Alisya menarik nafas panjang, dan menghembuskannya perlahan. Menyimpan sendok dan garpu miliknya di atas meja. Lalu matanya menatap tajam pada Andra yang duduk di hadapannya.
"Kalau itu memang benar, kenapa Sarah tak bisa mengenalmu?" tanya Alisya curiga. Andra yang semula menunduk langsung mendongak, menatap Alisya. Dia menghela nafas pelan, seolah sulit untuk menjelaskan.
"Wajar dia tak mengenaliku. Kami tak bertemu lebih dari 20 tahun. Banyak perubahan dariku yang pasti tak akan membuatnya ingat. Kecuali, jika dia mendengar namaku," jawab Andra. Alisya terdiam cukup lama mendengar itu. Apakah ini sebuah kebetulan? Dia dipertemukan dengan orang yang ternyata merupakan anak kandung dari sang ibu tiri yang tak pernah diketahui oleh siapa-siapa.
"Alasan apa yang kau ketahui tentang kepergiannya meninggalkanmu?" tanya Alisya penasaran. Andra diam sesaat, lalu menceritakan kisah yang dia ketahui tentang alasan sang ibu pergi meninggalkannya. Alisya tertawa sinis mendengar cerita Andra.
"Pantas saja dia tiba-tiba datang dan menghancurkan rumah tangga ibuku. Padahal ibuku sudah berbaik hati mau memberikan pekerjaan untuknya. Wanita sampah." Alisya mendesis. Andra langsung menatap Alisya tak percaya.
"Aku tahu kamu membenci ibuku. Tapi tak sepatutnya kamu menghina ibuku sampai seperti itu," tegur Andra. Lagi-lagi Alisya tersenyum sinis mendengar itu.
"Memang benar kan? Dia itu sampah yang dipungut oleh pria bernama Hendra Erlangga. Sampah yang berubah status jadi sosialita dalam sekejap, dan menghancurkan rumah tangga orang. Sangat menjijikkan." Tangan Andra mengepal erat, berusaha tak terpancing amarah atas semua ucapan tajam dan pedas Alisya.
"Kenapa kau marah? Tak rela ibumu aku sebut sampah? Kasihan sekali. Padahal kau juga tak diakui sebagai anak olehnya." Andra menghembuskan nafas kasar mendengar itu.
"Cukup. Lebih baik kamu diam, Alisya."
"Tak akan. Kau tahu, Andra? Ibumu adalah targetku sekarang. Aku akan melakukan apapun untuk membuat ibu dan adik-adik seibumu itu menderita. Kau tak akan bisa menghentikan langkahku." Alisya berucap dingin. Andra terdiam mendengar ucapan Alisya barusan. Inikah alasan dibalik dia mendapatkan julukan 'Lady Killer'? Kata-kata yang keluar dari bibirnya sangat tajam dan menusuk.
"Gara-gara ibumu, rumah tangga orang tuaku hancur. Gara-gara ibumu, aku lahir tanpa diketahui oleh ayahku sendiri. Gara-gara ibumu juga aku harus melewati perjalanan hidup yang menyakitkan. Semuanya karena ibumu. Semuanya berawal karena ibumu. Makanya, apa yang akan didapatkan ibumu mungkin akan lebih menyakitkan dari apa yang sudah aku dan ibuku rasakan." Andra meneguk ludahnya sendiri mendengar itu. Alisya terdengar sangat serius dengan ucapannya. Dia tidak main-main.
"Mau mencoba menghalangi langkahku? Silahkan. Maka kau pun akan kuhancurkan sampai tak bersisa sedikit pun." Alisya menyudahi acara makannya dan langsung membayar pada pelayan. Setelah itu dia melenggang pergi meninggalkan Andra yang syok.
Andra jadi teringat lagi peringatan dari Chiko, untuk sangat berhati-hati jika berurusan dengan Alisya. Karena dia, memang kejam.
***
Alisya duduk di ruang tamu rumahnya yang megah. Di depannya ada Reza, salah satu asisten pribadinya. Mario dan Lucas masih berusaha mencari bukti-bukti untuk menyeret keluarga Erlangga ke penjara. Sedangkan Reza, bertugas untuk selalu menjaga dan menemani Alisya.
"Reza, aku ingin kau cari tahu siapa Andra sebenarnya." Alisya berkata dengan serius.
"Andra?" tanya Reza mengulang nama. Rasanya dia tak terlalu mengenal nama itu.
"Laki-laki yang membawaku pulang dari kelab malam waktu itu." Alisya berusaha menjelaskan. Reza paham sekarang siapa yang Alisya maksud. Tanpa basa-basi, Reza langsung mengambil laptopnya. Dia memang ahli dalam mencari informasi seseorang. Itulah kenapa Alisya sangat percaya padanya.
"Andra Wishnutama. 30 tahun. CEO TR Group."
"Hanya itu informasi yang kau dapatkan?" tanya Alisya. Reza mengangguk pelan.
"Sepertinya, perusahaan tempatnya kerja masih jauh dibawah Anda, Nona. Itulah kenapa informasi tentangnya di internet masih sangat minim," jawab Reza. Alisya mendecih pelan mendengar itu.
"Pergilah. Kau cari tahu sebanyak-banyaknya informasi tentang dia. Jangan sampai ada yang terlewat," ucap Alisya. Reza mengangguk patuh, dan langsung pergi dari kediaman Alisya.
Alisya bersedekap dada, menatap lurus pada tembok rumahnya. Kini, pikirannya tertuju pada pria bernama Andra, yang pernah membawanya pulang dari kelab malam ke apartemen milik pria itu. Siapa sangka, ternyata Andra anak dari wanita incaran Alisya sekarang.
Alisya butuh banyak informasi tentang Andra, agar dia bisa menyiapkan rencana lain jika saja Andra berniat menghalangi langkahnya menghancurkan hidup Sarah. Karena dilihat dari reaksinya di restoran tadi, sepertinya Andra terlalu baik. Masih membela Sarah, yang jelas-jelas sudah membuang dan melupakannya. Ada peluang juga Andra akan menahan langkah Alisya. Itulah kenapa, Alisya harus membuat rencana lain.
"Andra Wishnutama. Pria bodoh. Membela orang yang bahkan sudah mencampakkannya begitu saja. Benar-benar bodoh," desis Alisya.
Pada dasarnya, Andra pun mengalami sakit yang sama karena ditinggalkan oleh sang ibu sejak kecil. Melawan kerasnya hidup hanya berdua dengan sang ayah yang sering sakit-sakitan. Namun, penderitaan Andra masih tak sebanding dengan yang dirasakan oleh Alisya. Dan karena itu, hati mereka pun memiliki perbedaan dalam menyikapi sesuatu.
Saat Andra menjadikan segala sakit itu sebagai motivasi, maka Alisya menjadikan semua sakit itu sebagai memori. Andra tumbuh dengan kelembutan hati sang ayah, yang membuatnya bisa memaafkan walau itu sulit. Beda dengan Alisya, yang tumbuh dalam segala penderitaan hingga pembalasan dendam adalah tujuan utama hidupnya.
Mereka memiliki hidup yang berbeda, tapi sama-sama pernah terluka. Bukannya tak kasihan pada Andra yang tak salah apa-apa, tapi Alisya pun tak akan diam jika saja nantinya Andra ikut campur masalahnya. Dia tak akan mengampuni siapapun yang berusaha mengacaukan rencananya. Sarah, baginya harus sangat menderita. Lebih menderita dari ibunya, dan lebih menderita dari hidupnya sebelum dia bertemu dengan Hendra.
_______________________________________
Update pertama untuk hari ini. Jangan lupa tinggalkan jejak🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Hati
RomanceAlisya Agatha. Remaja berusia 19 tahun yang sudah melewati pengalaman hidup yang pahit dan menyakitkan. Segala kejadian yang terjadi dalam hidup membuatnya mati rasa. Tak ada cinta dalam hatinya. Hingga dia akhirnya tumbuh menjadi orang yang begitu...