-𝓀ℯ𝓁𝓊𝒶𝓇ℊ𝒶 𝒦𝒽𝓊𝓃 -
⊱ ──────────────── ⊰
BRAK!
"OI BAPAK TUA!" teriak Aguero sambil mendobrak pintu ruangan ayahnya.
"Hah? Ada apa?" balas Eduan dengan malas kepada putranya.
"KAPAN KAU KASIH AKU WILAYAH KU SEORANG HAH?!" tanya Aguero, masih dengan teriakan.
"Haaah," sang ayah menghela nafasnya dulu, kemudian melanjutkan perkataannya. "Saat kau sudah mempunyai istri."
"HAAH?! BOCAH ITU— RAN SAJA TIDAK ADA ISTRI. BAGAIMANA BISA DIA PUNYA WILAYAH SENDIRI?!"
"Dia lebih 'dewasa' dibandingkan kau yang bisanya teriak-teriak, seperti tidak tau sopan santun." Eduan sedikit menekankan kata dewasa di kalimatnya.
"Bagaimana dengan Hachuling?! Kerjaannya hanya bermain komputer!" Khun masih tidak terima dengan argumen sang ayah tentang Ran, adik kecilnya.
"Kau membandingkan dirimu dan Hachuling? HAHAHAHAHAHAHA!!" tawa Eduan menggema di seluruh sudut ruangan.
"Justru dia lebih bekerja darimu yang hanya malas-malasan. Hachuling mengatur seluruh sistem administrasi negara. Kau Aguero? Hanya mondar-mandir, minum-minum, dan hal tak penting lainnya." Eduan sengaja meremehkan Aguero.
"Tch," decih Aguero, marah. Ia memilih untuk keluar dari ruangan ayahnya itu, tentu saja dengan dobrakan dan hentakan kaki yang keras.
"Hee rupanya kau iri dengan Hachuling dan Ran? Memang benar kata ayah, kau tak pantas mendapatkan wilayahmu sendiri," sindiran itu terdengar begitu Aguero selesai mendobrak pintu.
"Apa urusanmu di sini Maschenny?" tanya Aguero, sinis.
"Hee~ tak sopan sekali, kau tak memanggilku kakak. Urusanku? hmm, tak ada, hanya pulang sebentar ke sini." balas Maschenny.
"Buat apa aku memanggilmu kakak? Membuang-buang waktuku saja." ujar Aguero, kemudian pergi.
"Haha, benar-benar ya," gumam Maschenny, melihat Aguero meninggalkannya. "Oi Hachuling, kau mendengarnya juga kan?"
"Wah, aku ketahuan nih~" Hachuling keluar dari persembunyiannya di dalam light house.
"Jangan meremehkan putri pilihan Zahard. Lagipula Lighthousemu terlalu terang-terangan terlihat di atas lampu itu," Maschenny menunjuk lampu yang tergantung di langit-langit ruangan. "Sepertinya kau lupa menyembunyikannya."
"Hee~ wah~ hebatnya~"
"Bagaimana menurutmu?" tanya Maschenny.
"Hmm? Aguero? Yah~ sepertinya, Ayah telah memulai ujiannya." balas Hachuling dengan seringai.
"Ujian Aguero terlalu mudah daripada ujian kita dulu."
"Tidak juga, aku menyukai ujianku yang berupa kerjaan di komputer. Ayah melaksanakan ujian dari kemampuan kita masing-masing."
"Ya, kau tak salah," Maschenny tersenyum kecil, "Kau mau masuk ke dalam?" tawar Maschenny pada Hachuling.
"Hmm? Tak usah, lagipula aku melupakan tujuanku kemari." ucap Hachuling melambaikan tangannya dan meninggalkan Maschenny.
"Permisi ayah, izinkan aku masuk untuk menghadap." ucap Maschenny sambil mengetuk pintu ruangan Eduan.
-𝓀ℯ𝓁𝓊𝒶𝓇ℊ𝒶 𝒦𝒽𝓊𝓃-
"Selamat datang kembali Tuan Aguero," sapa seorang pelayan yang berdiri di luar kamar Aguero. Pelayan itu membantu Aguero menaruh jas yang Aguero lempar ke lantai
"Ya, ya. Bilang pada koki kerajaan, tidak perlu memasak untukku, aku takkan ikut makan malam." ucap Aguero memasuki kamarnya.
"Baik, Tuan."
Aguero menunggu 30 detik untuk memastikan pelayanannya telah pergi.
"AAARGH." Aguero membanting kursi yang terletak dekat jendela kamarnya. "Sialan! Bagaimana dia bisa mengatakan Ran lebih dewasa daripadaku?! Jelas-jelas umur kami berbeda!"
Aguero beralih ke cermin yang terpampang di dinding ujung kamarnya, "Dia juga meremehkanku daripada meremehkan Hachuling. Jelas-jelas kerjaku lebih banyak daripada Hachuling yang cuman dibalik komputernya itu!"
PRANG!
Cermin yang mulus menjadi retakan, akibat Aguero memukulnya.
"Tch, harus nyari istri dimana ini? Aku harus mendapatkan wilayahku sendiri, agar lebih leluasa mengatur negeri ini!"
"Shibisu, Hatz, temani aku ke bar yang biasanya." perintah Aguero pada dua kesatria yang menjaga di depan kamarnya.
"Baik Tuan."
-𝓀ℯ𝓁𝓊𝒶𝓇ℊ𝒶 𝒦𝒽𝓊𝓃-
KAMU SEDANG MEMBACA
❝𝐏𝐇𝐀𝐍𝐓𝐎𝐌 𝐏𝐀𝐈𝐍、쿤 아게로 아그니스❞
Fanfic⸝⸝ k. aguero a. ⸝⸝ ─────────────────── 신의 탑 ❝ tengah malam ini, aku dan kamu ❞ 𝗛𝗜𝗔𝗧𝗨𝗦! ┉━━━━━━━━━━━━━━━━━ 𝘄𝗮𝗿𝗻! : : 90's AU : : cringe ━━━━━━━━━━━━━━━━━━ ©2021、 𝐟𝐚𝐧𝐬𝐭𝐚 ...