2

6 2 0
                                    

Siapa yang tahu bahwa hal kecil yang kau alami hari ini menghubungkan dirimu dengan takdirmu dimasa depan?

Playing now: puzzle piece - nct dream

🕰

Pukul 00.34, Rabu.

Suasana malam yang hening tidak bisa dijadikan sebagai deskripsi untuk tempat terang nan berisik ini.
Music yang diputar keras, lampu kelap kelip, dan banyaknya orang yang menari nari ditengah lapangan seluas 1 hektar benar benar tak cocok dengan deskripsi diatas.

"Pak, bapak dimana?"Bisik jeno berbicara kepada cincin dijari manisnya.
Ah, jeno nggak gila kok, didalam cincin itu terpasang alat pendengar dua arah— gampangnya, cincin itu sebagai telefon tapi berbentuk sebuah cincin.

Terdengar suara grasak grusuk di arah lain. Tak lama, terdengar seseorang yang mengumpat.

"Dasi gue lo simpen dimana anying?"

Laki laki bernama jeno tadi menghembuskan nafas panjang setelah mendengar balasan yang ia dengar.
Jeno yang berdiri jauh dari keramaian pesta lagi lagi mendekatkan cincin nya ke bibir,"Saya taruh di Dasbor, pak."

Beberapa detik, tak terdengar balasan apapun. Jeno menurunkan lengannya, ia kini mengamati sekitar sambil mengetuk ngetukan kakinya mengikuti irama music yang tengah diputar. Menikmati pesta sebelum bos nya yang rada sengklek itu muncul.

PLAK!

Seseorang menepuk pundak jeno keras membuat laki laki itu berbalik dan menodongkan pistolnya.

"Asik ye malah dangdutan, Mau ikut dangdut academy di rcti lo?"Kekeh si pelaku.

Jeno menghela nafasnya saat melihat oknum yang tadi menepuk pundaknya,"Pak, kita terlambar satu jam."

Laki laki yang dipanggil pak itu berdecak,"Cieilah, Santai. Hidup itu harus dinikmati selagi bisa, iya toh? iyalah."

Itu jaemin. Tepatnya Na Jaemin. Laki laki muda bertubuh tegap, dengan wajahnya yang tampan— sangat tampan sehingga semua orang sejak tadi tak berhenti menoleh dan menatapnya.

Jaemin menarik dasinya yang tak terikat dengan baik,"Jen jen, Gue kecekek nih."

Jeno kini menghirup nafasnya, laki laki itu dengan sigap membenarkan dasi yang dipakai oleh jaemin.

Jaemin nyengir, menatap dasinya yang kini terpakai dengan rapih berkat jeno.

"Bahaya nih pake ginian, bisa bisa mati muda gue. Kan gak lucu kalo nanti pengumuman nya 'Mafia terkenal, meninggal karena tak sengaja tercekek oleh dasi' "

Jeno menatap jaemin datar,"Harus formal, Jae."

Jaemin mengganggukan kepalanya mencibir,"Iye Iye, Ayo ah."

Jaemin lalu berjalan lurus melewati keramaian pesta yang masih berlangsung. Laki laki tampan itu tak henti hentinya membuat orang orang disekitar menghentikan kegiatan mereka hanya untuk melihat ketampanan nya.

Jeno, yang mengawal jaemin dari belakang meletakan tangan kanan nya disaku— memegangi pistol dan berjaga jaga.

"Rapih?"Tanya jaemin membalikan badannya ketika mereka sampai didepan gerbang berwarna hitam yang menjaga rumah megah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

jAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang