PROLOG

4.8K 287 197
                                    

"APA-APAAN INI. BODOH!" maki seorang pria paruh baya, yang memperlihatkan raut wajah kecewanya, sembari melemparkan kertas hasil ujian yang bertuliskan angka 65 ke arah anak gadis yang sedang duduk diatas sofa, sambil menahan air yang ingin keluar dari matanya.

"Aliska dapat nilai paling tinggi di kelas pah, ini nilai matematika, jadi wajar aja nilainya segini," bela gadis itu, awalnya ia sangat bergembira, dan tak sabar untuk memberi tahu kepada orang tuanya kalau ia mendapatkan nilai tertinggi di kelasnya. Tapi kenyataannya tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya, Aliska tetap saja selalu mendapatkan ocehan marah dari sang papah.

"WAJAR KATA KAMU? PAPAH UDAH DAFTARIN KAMU LES DI MANA-MANA. PERCUMA AJA KALO GITU. EMANG ANAK NGGAK TAU DIUNTUNG!" bentak pria itu penuh emosi.

Tanpa sepatah katapun, Aliska langsung pergi meninggalkan papah, mamah nya. Ia berlari menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya.







Hello...
Salam kenal.
Aku bawain cerita nih, kalian harus baca sampai selesai ya, jangan setengah-setengah, biar tau kisah antara Alaska dan Aliska.

ALAISKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang