prolog

5 1 1
                                    

Sepertinya sang pencipta belum menemukan waktu yang tepat buatku berdamai dengan semesta,sampai harus menunggu ditiap detiknya.

Seperti ingin pulang tapi tak tau arahnya kemana...memang memberatkan pikiran bukan.

Apalagi ditambah dengan banyaknya perkataan yang menyakitkan serta tuntutan dari lingkungan buatku harus tetap terlihat tegar ,oke gaperlu diributkan yaa! aku tu bisa ko cuma ya kadang butuh waktu tuk menyesuaikan dengan temperatur hati saja kan kadang, anget kadang dingin hehe.

Oh ya perkenalkan namaku Mentari ,yaa Mentari doang gaada lanjutannya. Biasanya dipanggil eta ,lha kok jadi eta kenapa ga tari aja,kan lebih gampang tar?.
Ngga tau udah kebiasaan gara-gara Ibu Ratna biasanya panggil aku eta,ohh ya kenalkan Ibu Ratna adalah Ibu eta dan istri bapak Dirman yang paling tampan hehe . Ohh ya eta mau berangkat ke sekolah dulu ya keburu telat nih assalamualaikum semua.

---
Ehh lupa belum pamitan sama bapak ibu , " pak bu eta berangkat ya ,jangan kangen nanti cepet pulang ko"

"ta hati-hati  bawa motornya ya jan ugal-ugalan loh " ucap pak Dirman tampan pada eta.
"Iya iya tampanku iya" jawabku sambil mencari kunci mio kesayanganku.
"eta lupa lagi ya naruh kuncinya" ucap ibi sambil memberikan kunci yang bergagang boneka comelku.
"hehe makasi ibu ,eta brangkat dulu yaa"

---

Kangen kadang sama bapak dan ibu tiap mau berangkat sekolah ,tapi dah dua tahun ini eta dah gatau kabar mereka sekarang gimana ,ibu ngapain ya disana ,dan bapak apa udah ada kerjaan ya sekarang huh sabar eta terkadang masa lalu juga perlu dan harus dilupakan kepahitannya .

Eta berjalan menelusuri jalan trotoar yang dikelilingi banyak keramaian disekitarnya ,berjalan hampir 15 menitan akhirnya sampai di depan tempat yang eta tuju sekarang.

"eh eta yuk barengan masuknya" ucap Riani teman sekolahku sekarang ,aku duduk di bangku SMA sekarang lebih tepatnya lulus tahun ini.
"yuk ri keburu masuk" ajak ku .

Hari ini ujian pertama jadi kami menyiapkan diri lebih awal untuk datang kesekolah,aku bukan anak yang pintar dalam segala hal tapi setidaknya aku berada di sini dengan kesederhanaan yang biasa.Ujian sebentar lagi dimulai aku harus menyelesaikannya dengan maksimal kali ini supaya bisa lulus dengan nilai yang memuaskan bagiku dan orang-orang yang selalu bersamaku.




Menunggu takdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang