Setelah melewati beberapa masalah kemarin akhirnya hari ini eta memutuskan untuk mencari sebuah pekerjaan ,kemarin ia juga sempat bertanya ke Riana kalau hari ini ia akan ikut bantu-bantu dikedai kakak Riana yang baru.
setelah tiba dikedai baru kakak Riana,eta bantu-bantu menyiapkan makanan untuk para tamu undangan untuk opening kedai itu." Eh ri perasaan dari kemarin gua belum lu kenalin sama kakak lu itu",kataku pada Riana saat itu.
"Oh ya ta gua sampai lupa masa lu ga kenalan sama pemilik kedai si ish maafin gua ya",ucap Riana sambil menarikku untuk bergabung ke kumpulan orang-orang penting disebrang tempatku tadi.
Tiba-tiba aku melihat sosok laki-laki tampan diseberang sana,seperti tidak asing dikepalaku ini sosok itu,ternyata setelah kuingat-ingat lagi ternyata laki-laki yang kutemui dilorong kemarin,orang yang memanggilku cantik waktu itu.
"Kak Tirta kenalin ini eta temen aku yang aku ceritain kemarin itu,dia mulai hari ini udah bisa bantu-bantu kan disini?" ucap Riana kepada laki-laki itu.
"Hah kak?"aku reflek berteriak didepan Riana ,tanpa aku sadari ternyata seluruh orang disana melihatku,termasuk laki-laki tadi.
"Kenapa eta ,ada yang salah dengan saya,sampai kamu begitu terkejut mendengar kalau saya kakaknya Riana?" ucap laki-laki yang bernama tirta tersebut.
Bagaimana ini,aku harus berusaha tidak salah tingkah didepan semua orang disini."Oh tidak-tidak saya hanya kagum saja sama Riana karna memiliki kakak setampan dan semapan anda hahaha bukan begitu Riana",tawa ku sambil meyakinkan Riana bahwa yang kukatakan sesuai apa yang terjadi.
"Oh begitu ya ta ,kamu bisa aja ta memuji kakakku ini awas tu dianya langsung merona kamu puji hahaha" ucap Riana sambil mengejek kakaknya itu.Untung saja mereka tidak terlalu memperhatikanku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu takdir
Teen FictionSepertinya sang pencipta belum menemukan waktu yang tepat buatku berdamai dengan semesta,sampai harus menunggu tiap detiknya. Seperti ingin pulang tapi tak tau arahnya kemana...memang memberatkan pikiran bukan.