🖐Satu🖐

15 7 5
                                    

Terik matahari siang ini sangatlah panas, siapa saja pasti tidak tahan terkena sinarnya secara langsung, takut gosong katanya. Ditambah dengan suasana sekolah yang berisik dikarenakan istirahat kedua sedang berlangsung.

Sebagian siswa SMA Gunung Cahya menggunakan kalung tanda pengenal siswa baru, karena saat ini waktu pergantian kelas setiap tahun alias kenaikan kelas. Dimana setiap sekolah pasti ada yang keluar karena lulus dan ada yang masuk dari masa putih biru menjadi putih abu-abu.

"Ngantin kuy, sumpek gue di kelas" ajak Kinoa kepada tiga temannya.

"Kuy lah, gak tahan gue dalam kelas mulu. Mending ngantin sambil liatin adek kelas baru" jawab Ahmad.

"Ye elu cewe mulu yang dipikirin" cibir Reynaldi.

"Eh eh, tungguin kita dong, Gil main nyelonong aja" teriak Mamad alias Ahmad pada Agil yang keluar kelas duluan.

"Lamak" ketus Agil.

"Wah wah liat tuh ada adek cekep" tunjuk Kinoa ke salah satu murid baru yang tengah menuju kantin bersama dua temannya.

"Mana-mana" Ahmad penasaran.

"Itu yang pakai bandana biru" tunjuk Kinoa.

"Lumayan juga tuh mukanya" jawab Ahmad.

"Cewe mulu" ketus Agil.

"Tau nih kayak gada yang lainnya yang dibahas" balas Reynaldi.

"Ye kayak lu nggak, Rey" ejek Kinoa

****

"Bu Set, kayak biasanya ya?" teriak Agil pada ibu kantin, namanya Ibu Setya. Tapi, mereka kerap memanggilnya dengan Bu Set biar singkat, katanya.

"Iya, Den" jawab bu Set yang mana seperti biasa Agil beserta tiga temannya sangat menyukai nasi goreng telur ditambah kacang Garuda. Mereka selalu memesan itu setiap ke kantin Ibu Setya.
Mereka langsung duduk di salah satu tempat kantin itu, tak jauh dari tempat mereka ada empat siswi baru yang sedang menikmati makanan mereka.

****

"Bagi dong, Mil" pinta Winsya pada Mila yang baru datang dengan membawa dua kantung keripik pisang.

"Beli dong, kere amat lu" jawab Aina

" Ye elu Na, namanya juga temen, masa sama temen sendiri pelit" jawab Winsya

"Nih" sodor Mila memberi satu kantung keripik pisangnya

"Nah gitu dong katanya tadi kita temen" kata Winsya langsung membuka keripik pisang.

Mereka memang baru saja kenalan tadi pagi, saat bertemu di lapangan. Tetapi tidak dengan Aina dan Mila yang sejak SMP mereka sudah bersama.

" Tadi itu siapa namanya guru yang galak pake kacamata" tanya Rahma

" Buk Marini maksud lo?" bukannya menjawab Aina malah bertanya.

"Iyah, namanya Marina apa Marini tadi, lupa gue. Sumpah tadi gue takut banget liat dia marah, ih serem" kata Rahma sambil bergidik ngeri saat membayangkan peristiwa pagi tadi.

"Iya, gue juga tadi ampe gemeteran mana panas lagi" jawab Winsya.

"Lagian siapa tadi yang udah cari masalah, padahal baru aja masuk. Udah cari gara-gara" kesal Aina
Karena, mereka tadi sempat dijemur di lapangan karena ulah satu siswa yang melanggar peraturan.

"Kalau ga salah namanya Diki, tadi gue denger dari siswi samping gue" jawab Mila.

"Pasti dia tadi takut banget" kata Winsya.

"Entahlah, eh btw tadi ada yang liatin lo Na kakel, lumayan cakep juga" ungkap Mila

"Biarin namanya juga punya mata" balas Aina cuek.

"Masalahnya dia liatin lo terus" tegas Mila.

"Ni kantin kok sepi ya, padahal kan waktu istirahat" heran Rahma, saat memyadari kantin tidak ramai.

"Gada duit kali, ini kan istirahat kedua" balas Winsya.

****

"Eh liat tuh ada dekel, kali aja ada yang minat" Ahmad menunjuk ke arah siswi baru.

" Lo kira mereka barang apa? Segala diminati" sewot Agil.

" Ya gak gitu juga kali Gil, maksud gue. Lo pada ga ada yang naksir gitu?" Jelas Ahmad.

" Itu tu yang pake jam tangan cakep tuh, mukanya imut, jir." Yang dimaksud Ahmad adalah Winsya.

" Nasi lo nangis lo abai'in dari tadi" Ucap  Agil mengingatkan Ahmad yang belum menyentuh nasinya.

" Eh iya ya, kapan datangnya nih nasi? Kok gue gak tau"

"Mata lo liatin cewek mulu sih" kesal Agil

TBC

PUPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang