"Mad" panggil Reynaldi pada Ahmad, Ahmad hanya menoleh sebagai tanda bertanya apa. Tangannya sedang memegang stik PS.
Saat ini mereka sedang di rumah Reynaldi, lebih tepatnya mereka sedang bermain PS. Ralat, hanya Ahmad dan Agil saja. Reynaldi dan Kinoa hanya jadi penonton.
"Waktu itu lo tau kan cewe yang di kantin?"
"Cewek di kantin? yang mana? Cewek di kantin banyak, Rey"
"Yang lo tunjuk waktu kita di kantin hari rabu itu, yang pake jam tangan"
"Oh, cewek yang cantik itu, kenapa?"
"Naksir lo" tebak Kinoa.
"Nggak, gue penasaran aja siapa namanya" alibi Reynaldi.
"Alah, bilang aja lo naksir kan? ngaku lo" Kinoa menyudutkan.
"Bilang aja lo suka kan?" Agil ikut-ikutan.
"Lah, napa lo pada nyudutin gue semua, padahal gue cuma nanya"
"Masalahnya, lo udah keliatan kalau suka sama tuh cewek" Ahmad menegaskan.
"Sok tau lo, Mad"
"Tenang aja nanti gue cariin informasinya, apa sih yang gak buat lo" ucap Ahmad dramatis. Namun, matanya tak mengalihkan pandangannya pada layar PSnya.
"Iya lo cuma jago nyari informasi cewe doang, tapi gak ada yang suka sama lo. Miris banget hidup lo" Ledek Reynaldi pada Ahmad.
"Kampret lo Rey, gak gue bantuin tau rasa lu"
"Santai jangan ngegas gitu dong" Ucap Reynaldi cengengesan.
"Wati gimana kabarnya, Kin?" tanya Agil pada Kinoa.
"Putus" Jawab Kinoa malas.
"Lah kenapa, lo diputusin?
"Gak tau, alasannya dia liat gue jalan sama cewek lain katanya"
"Siapa? Lo selingkuh?"
"Nggak lah, gue gak pernah selingkuh" jawab Kinoa "Udah lah males gue" Kinoa merebahkan dirinya di karpet bulu.
"Gue baru sadar ternyata dia gak sebaik yang gue kira, nyesel gue pernah pacaran sama dia" Jelas Kinoa.
"Emang dari dulu kan udan gue kasih peringatan kan sama lo, tuh cewe emang gak bener." Ucap Ahmad menimpali.
"Udahlah, setidaknya lo udah lepas sama tu cewe, gue gak nyangka kalo dia kayak gitu" Ucap Reynaldi.)
****
"Anjirr, gue kalah lagi!" Teriak Ahmad, karena dikalahkan oleh Agil. Lagi.
"Siapa sih yang bisa ngalahin Tuan Agilino Bio Ramzah? Gak ada" ucap Agil bangga.
"Bangga lu, Gil. Rey, mana makanan? Gue laper nih, dari tadi gue gak di kasih makanan"
"Beli lah Mad, gak tau malu lo. Udah numpang main mau minta makan juga, kayak raja lo" Ucap Reynaldi sewot.
"Lah, gue kan tamu, tamu adalah raja. Tuan rumah adalah pembantu"
"Sejak kapan ada semboyan kayak gitu, Mad?" tanya Reynaldi.
"Sejak diriku bertemu dengannya, haha" ucap Ahmad ngaco, "Udah ah, gue mau cari makanan di kulkasnya tuan rumah, lo kan kaya Rey, pasti banyak makanan." Ahmad pergi menuju dapur rumah Reynaldi.
"Gak sopan lu, Mad" teriak Reynaldi.
"Siapa lo mesti gue hormati!" Timpal Ahmad dari dapur.
"Emang gak ada ahklak teman lo, Rey" Sahut Kinoa.
"Temen gue? Temen lo aja kali!"
****
"Mil, lo taukan kak Agil yang pindah sekolah dulu?" Aina bertanya pada Namila.
Mereka sedang mengerjakan pekerjaan rumah di rumah Mila.
Padahal baru satu hari mereka keterima sah jadi murid SMA Gunung Cahaya, tapi sudah di beri PR. Memang gurunya the best lah.
Sejak dulu mereka memang seperti itu, jika ada PR selalu mengerjakan bersama kadang dirumah Mila kadang juga di rumah Aina."Yang mana?"
"Yang waktu kelas delapan semester dua pindah sekolah itu loh. Agilino Bio Ramzah, masa lo udah lupa sih?"
"Astaga, yang cakep itu? Yang dulu kita taksir?" Mila bertanya heboh sendiri.
"Iya"
"Iya, terus kenapa? Lo ketemu sama dia?"
"Kemarin waktu kita makan di kantin, gue kayak liat dia"
"Masa sih? Kok gue gak liat? Kalau dia lanjut udah kelas 11 dong dia sekarang?"
"Iya, gue jadi penasaran"
"Kenapa? Lo masih suka sama dia? Gue sih nggak lagi"
"Nggak, Gue cuma penasaran, pengen mastiin aja"
"Bilang aja lo masih suka, hayo ngaku lo" selidik Mila.
"Apaan sih, udah ini bagian lo yang nyari" Aina menyerahkan buku paket ke Mila.
"Ngeles lu, Na"
"Gak ada ya, gue males sama urusan cinta-cintaan, gue pengen sekolah dulu yang bener. Baru cinta-cintaan."
"Iyain aja deh, awas aja lo kemakan sama omongan lo sendiri"
"Gak akan" Tegas Aina.
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak
Terimakasih20210626

KAMU SEDANG MEMBACA
PUPUS
Novela JuvenilCewek sederhana dengan segala ketulusan dan kesabaran yang sangat luar biasa. Sedang mencoba untuk mempertahankan kesabarannya yang selalu diuji dan terkadang ingin membuatnya menyerah saja. Namun, tetap Ia pertahankan dengan segala kesabarannya. ...