NKRI Harga Mati !
Ramai diberitakan akhir-akhir ini, seorang ustadz yang disinyalir dalam sebuah ceramahnya tidak menyetujui nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Dan otomatis oleh para netijen yang sangat 'budiman' itu diserang dengan berbagai macam ujaran kebencian.
"Huh, usir saja dari Indonesia ustadz itu !"
"Tinggal di Arab aja tuh cocok!"
"Paham Radikalisme !"
"Jangan-jangan anggota Taliban tuh !
Babat Tuntas ajah!"
Berbagai macam komentar buruk tersebut menghiasi headlines di berbagai media televisi dan online. Setelah diklarifikasi oleh ustadz tersebut, teranglah apa yang menjadi akar permasalahannya. Banyak oknum asal mencomot saja sepotong jawaban dari ustadz atas pertanyaan jamaah, kemudian disandingkan dengan video lain yang membuat berita menjadi semakin heboh. Menggoreng berita dengan maksud tertentu sudah tidak asing lagi saat ini.
Belum lagi masalah KPK yang juga viral dikupas di Mata Najwa. Membuat mata publik bertanya-tanya. Sepertinya menjalankan agama yang benar sekarang ini adalah sebuah aib dan kejahatan besar. Mengalahkan kejahatan korupsi, minuman keras, dan human trafficking. Sungguh dunia memang sudah terbalik. Yang benar menjadi aneh dan yang salah menjadi biasa. Laa hawla wala quwwata illa billah (tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah).
Muslim yang sejati seakan-akan tidak Pancasilais, radikal, anggota Taliban, dan tidak berhak mengenyam kemerdekaan beragamanya di Negara tercinta kita ini. Suatu dagelan yang dikemas sedemikian rupa menjadi berita politik yang mengancam keutuhan kita sebagai bangsa.
Karena terdorong rasa penasaran, apa sih poin-poin Pancasila yang diributkan itu ?
Nah, setelah browsing sana-sini, inilah hasil penelusuranku, mengenai hubungan nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai Islam :1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalil Islam : Dan Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Esa; tidak ada Rabb melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah: 163)2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Adanya kesadaran sikap dan perbuatan manusia dalam hubungannya dengan norma-norma dan kebudayaan.
Dalil Islam : Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
"Adat adalah kebiasaan manusia dalam urusan dunia mereka yang mereka butuhkan. Hukum asal kebiasaan ini adalah tidak ada larangan kecuali jika Allah melarangnya." (Majmu'atul Fatawa, 29: 16-17)Lihatlah doa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam supaya dianugerahi akhlak yang mulia,
"Allahummahdinii li ahsanil akhlaaqi laa yahdi li-ahsanihaa illa anta, washrif 'anni sayyi-ahaa, laa yashrif 'anni sayyi-ahaa illa anta [artinya: Ya Allah, tunjukilah padaku akhlak yang baik, tidak ada yang dapat menunjukinya kecuali Engkau. Dan palingkanlah kejelekan akhlak dariku, tidak ada yang memalinggkannya kecuali Engkau]." (HR. Muslim no. 771, dari 'Ali bin Abi Tholib)3. Sila Persatuan Indonesia
Dalil Islam :
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Abu Dzar,"Lihatlah, engkau tidaklah akan baik dari orang yang berkulit merah atau berkulit hitam sampai engkau mengungguli mereka dengan takwa."[3]
Allah menciptakan kita berbeda-beda agar kita saling mengenal satu sama lainnya. Yang membedakan di sisi Allah hanyalah ketakwaannya. Perhatikan ayat berikut:
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. (Al-Hujurat: 13)
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat oleh Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan
Dalil Islam :
Tentang Kewajiban Kepala Pemerintahan Untuk Bermusyawarah,
"Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya" [Ali-Imran/3 : 159]Dalam Mensifati Berbagai Kondisi Kaum Muslimin Secara Umum Yang Senantiasa Bermusyawarah,
"Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka" [Asy-Syuura/42 : 38]5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalil Islam :
Allah Berfirman,
"Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, kalian menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang munkar dan kalian beriman kepada Allah". [Ali-Imran/3 : 110].
"Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kalian umat yang adil dan pilihan". [Al-Baqarah/2 : 143]Jadi jelaskan ya dalilnya, dan itu belum semua yang aku tuliskan, masih banyak lagi. Tapi yang segitu aja sudah cukup sih. Masih mengira NKRI bukan harga mati buat kaum muslimin ? Masih meragukan sifat Pancasilais umat muslim di Indonesia ? Jelas cari masalah dengan kaum muslimin yang notabene juga pendiri dan perumus Pancasila orang yang mengatakan hal tersebut.
Kok jadi kesel sendiri ya setelah melihat podcast master ternama itu yang dibeberapa videonya mengangkat tentang issue ini. Geregetan gituh.
"Nay ! Nay..., bangun! Ayo sholat ashar...dari tadi susah amat dibangunin ya.." suara ibu mengagetkanku, "keburu waktu magrib datang nanti !"
"Astagfirullah, keasikan nonton youtube tadi aku Bu habis dzuhur ! sampai ketiduran saking lelahnya mata nih Bu! Ibu sudah nontonkah ? lagi rame tau Bu!" ujarku menggebu-gebu.
"Sudah, sholat dulu sanah, itu yang utama, karena nanti yang akan ditanya di alam kubur itu bagaimana sholatmu, bukan bagaimana youtube mu !" jelas ibu santai sambil melanjutkan setrikaan bajunya.
YOU ARE READING
NKRI Harga Mati
HistoryczneSaya sedang mengikuti tantangan 30 hari konsisten menulis. Kali sedikit cerita tentang Pancasila ya dari sudut pandang Islam.