Hari Yang Menyebalkan

8 2 0
                                    

"Mampus gue telat!"

"Huwaaa... Mami... Kenapa nggk bangunin Syifa?!" Teriak seorang gadis cantik bernama lengkap Assyifa Claudie Nataline dari dalam kamarnya. Ia bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan hanya sekedar menggosok gigi saja. Bukannya jorok ya! Hanya saja Syifa sudah terlambat ke sekolah. 10 menit lagi gerbang akan ditutup.

Syifa telah siap dengan seragam putih abu-abunya, ia segera menyambar tas dan sepatunya lalu berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Hana yang melihat anaknya menuruni anak tangga dengan berlaripun mengurnya.

"Hati-hati Fa! Jangan lari gitu nanti jatuh kamu!" ujar Hana. "Sarapan dulu sini" lanjutnya kepada Syifa yang sedang duduk memasangkan sepatu di undakan tangga terakhir.

"Nanti aja deh Mi, Syifa sarapan d kantin aja. Syifa udah telat!" ujarnya bangkit dan menyalami punggung tangan Hana.

"Syifa berangkat ya Mi. Babay.. Assalamualaikum" ujarnya lalu berlari keluar rumah.

"Waalaikumussalam, hati-hati nak" ujar Hana seraya geleng-geleng kepala melihat kelakuan putri bungsunya itu.

Syifa pun berangkat dengan di antar oleh supir keluarganya. "Pa Bejo cepet ya! Syifa udah telat ini. 7 menit lagi gerbangnya di tutup" ujar Syifa pada sang sopir.

"Siap Non!" ucap pak Bejo lalu melajukan mobil sedan putih itu menuju sekolah Syifa.

Mobil sedan putih itu berhenti di depan SMA Nusa Bahari. Syifa keluar dari mobil bertepatan dengan pintu gerbang sekolah yang sedang di tutup oleh penjaga sekolah. Melihat itu, Syifa berlari dan melewati celah gerbang yang tinggal 30cm lagi tertutup sempurna. Untung saja badan Syifa langsing, jadi ia bisa melewati celah gerbang itu.

"Huh.. Hampir aja gue gak bisa masuk" ujarnya sambil mengatur nafas.
"Ya ampun neng. Hati-hati dong! Kalau kejepit gerbang gimana nanti?!" ujar Pak Roni, satpam sekolah.
"Hehe... Maaf pak, buru-buru, saya udah telat pak" ujarnya cengengesan lalu berlari meninggalkan pak Roni yang geleng-geleng kepala.

Syifa terus berlari menyusuri koridor menuju kelasnya, iya melihat jam yang melingkar di tangannya menunjukan pukul 07.05 WIB.

"Aduh udah telat lima menit. Mana sekarang jamnya Kimia lagi. Aduhh mampus gue! Pak Budi kan galak" ujarnya sambil terus berlari.

Untung saja seluruh kelas MIPA baik dari kelas 10-12 berada di lantai bawah. Begitu pula dengan kelas Syifa, yaitu 12 MIPA 1 yang berada di lantai bawah dekat lapangan basket.

"Aduh kelas udah sepi lagi, pasti pak Budi udah masuk nih" ujarnya berhenti di depan kelas yang pintunya sudah tertutup rapat. Ia mengetuk pintu itu dan membukanya perlahan dengan menundukan kepalanya.

"Maaf pak saya terlambat" ujarnya di depan pintu dan masih setia menundukkan kepalanya.

Hening! Itu lah yang Syifa rasakan. Merasa tak ada respon dari sang guru, ia pun memberanikan diri mengangkat wajahnya.

"Ppffttt... Hahahaha...." lalu derai tawa pun menggelegar dari sepenjuru kelas.

Syifa melongo! Dia malu karena telah bertingkah konyol di depan teman-teman sekelasnya, dan ternyata juga pak Budi tidak ada di dalam kelas itu.

"Ih jangan ketawa! Gue malu!" ujar Syifa cemberut lalu memasuki kelas.
"Jahat banget lo Bil ngetawain gue!" ujarnya lagi setelah sampai d tempat duduknya.
"Hehe.. Maaf Fafa sayang, abisnya lo lucu hahahha.." ujar Sabilla Revina Sahara, sahabat Syifa sejak kecil.
"Oke! Lo bukan sahabat gue lagi!"

***

Saat ini Syifa dan Sabilla sedang berada di kantin sekolah.

"Ih Fafa maafin gue dong" ujar Sabilla. Pasalnya, Sifa masih merajuk Pada Billa.
"Bodo" ujar Syifa cuek
"Fafa maaf.. Gue nangis nih" ancam Sabilla
"Nangis aja. Gue gak peduli!" Ujar Syifa sambil fokus pada handphonenya.
"Huwaaa mamah... Syifa marah sama Billa! Huwaaa..." Sabilla nangis kejer
"Heh Sabilla! Ya ampun.. Jangan nangis elah! Malu di liatin" Syifa membekap mulut Sabilla dan memberikan senyuman canggung pada penjuru kantin yang tengah memperhatikan mereka berdua.

Tiba-tiba ada seseorang yang menjitak kepala Sabilla "Heh bambank! Maneh nanaonan sih?!¹ Malu-maluin aja" ujarnya dengan logat sundanya yang khas lalu duduk di samping Sabilla.
"Sakit anjir!" ujar Sabilla mengusap-usap kepalanya. "Kira-kira dong Rin kalo mau jitak kepala orang tuh!" ujarnya lagi kepada Rindy Dwi Aryanti, sahabat Sabilla dan Syifa.
" Lo Bil, ngapain nangis kayak gitu? Kayak bocah aja!" ujar Tasya Latifa, sahabat Syifa juga.
"Fafa masih marah sama gue" ujar Billa sok sedih.
"Dih najis! Drama banget lo Bil" ujar pedas Tasya.
"Tata jahat banget sih sama Bibil" Drama Billa lagi. Sedangkan para sahabat nya hanya memutar bola mata jengah. Dasar Sabilla si Ratu Drama! Pikir mereka bertiga.
"Kalian mau pesan apa Fa, Sya? Aku pesankan deh" tanya Rindy
"Ih kok gue gak ditawarin sih Dy" ujar Sabilla cemberut.
"Pesen sendiri" cuek Rindy
"Pesan apa Fa, Sya?" tanyanya sekali lagi.
"Gue pesen siomay nya mang adi aja sama es teh aja" ujar Syifa
"Gue samain aja" ujar Tasya
"Oke! Lo apa Bil?" tanya Rindy pada Billa.
"Katanya tadi gak mau pesenin gue" sindir Billa.
"Ck! Buru! Mau gak?" ujar Rindy.
"Iya iya.. Gue juga samain aja, tapi siomay gue pedas ya" ujar Billa.
"Hm" timpal Rindy lalu pergi memesan pesanan sahabat-sahabatnya itu.

~~~






1. Kamu apa-apaan sih?

Jangan lupa tekan bintang dan comentnya yaa😊

Hallo guys👋 salam kenal dengan akuuu😊😘 maaf yaa kalau ceritanya ngebosenin🙏 soalnya ini cerita pertamaku.. Eh bukan deng, aku dulu pernah up cerita tapi yaa baru juga berapa part aku hapus dehh ceritanya.. Semoga aja cerita yang ini bisa konsisten yaa😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SyiFauziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang