The Thief

252 14 1
                                    

Vote & Comment Juseyo

Happy Reading!

Typo? Sorry hehehe

💫

"COPETT!! TOLONG COPETT!!" Teriakan seorang ibu-ibu berpakaian necis menggema di simpang jalan siang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"COPETT!! TOLONG COPETT!!" Teriakan seorang ibu-ibu berpakaian necis menggema di simpang jalan siang itu.

Pemuda yang diteriaki copet membetulkan letak topinya, lalu berlari makin kencang saat dirasa ada beberapa orang yang mencoba mengejarnya.

Tungkai kecilnya berlari tak tentu arah, belok kanan, belok kiri, mencoba mencari tempat bersembunyi yang aman, sampai matanya menangkap sebuah bengkel yang terlihat sepi. Tanpa pikir panjang si pemuda itu masuk ke bengkel untuk bersembunyi.

"Sial, kemana bocah itu pergi?"

"Apa dia bersembunyi di sini?"

"Ayo kita cari di bengkel ini!"

Pemuda itu membekap mulut dengan tangannya sendiri, meminimalkan suara nafas yang mungkin di dengar para pengejarnya.

"Selamat siang tuan-tuan, ada yang bisa saya bantu? Ingin memeriksa kendaraan kalian? Atau mungkin membeli suku cadang?" Tanya seorang pemuda yang tiba-tiba saja muncul di balik konter penjualan.

"Bocah, apa kau lihat seorang anak lelaki, sepertinya lebih muda darimu, masuk kemari?"

"Tidak ada siapapun selain aku di bengkel ini sedari tadi tuan, pun yang berlari lewat tidak ada," jawab sang pemuda yakin, membuat beberapa pria yang barusan mengejar akhirnya membubarkan diri karena kehilangan jejak sang pencopet.

Setelah semua pria itu tak terlihat, si pemuda penjaga konter kembali berbicara, "Keluarlah, aku tahu kau disitu."

Si pencopet menegang, perlahan berjalan keluar dari tempat persembunyiannya.

"Kau masih cukup muda, kenapa mencopet?"

"Bukan urusanmu," jawab si pencopet ketus.

"Bukan begitu cara berterimakasih pada orang yang sudah menolongmu kan?"

Si pencopet hanya mendengus, "Kenapa kau menolongku?"

"Tidak ada alasan, hanya ingin."

Jawaban sang pemuda membuat si pencopet tercengang, matanya menatap si pemuda yang masih berdiri di balik konter.

MELLIFLUOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang