Sunrise

469 48 7
                                    

Vote & Comment Juseyo

Happy Reading!

Typo? Sorry hehehe

💫

"Kaos kaki?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kaos kaki?"

"Udah Kak."

"Baju ganti?"

"Udah juga."

"Air minum yang gede?"

"Aman Kak."

"Sleeping bag?"

"Udah juga, astaga Kak, ini udah yang kelima kalinya ya Kakak ngecek perlengkapan aku! Sekali lagi aku dapet mangkok cantik ini."

Lelaki yang dipanggil Kakak tadi hanya meringis mendengar si manis protes. Tangannya bergerak memperbaiki syal di leher si manis.

"Iya iya, jangan ngambek dong, kakak kan cuma mau mastiin, takut ada yang ketinggalan sayang."

Si manis cuma mengangguk paham.

"Hoii, pacaran terus! Kita mau berangkat nih!" Seru Minho yang kini hendak masuk mobil.

Felix cuma nyengir malu, dan Changbin cuma berdecak sebal.

"Ayo," ajak Changbin sambil menggenggam tangan yang lebih muda untuk masuk ke mobil.

Di sepanjang perjalanan Felix cuma diem, waktu Han sama Seungmin karaoke-an dia cuma sesekali ikut nyanyi.

"Lix, kenapa? Mual?" Tanya Changbin pas sadar kalau pacar manisnya yang biasa cerewet jadi lebih diem.

"Kak, aku takut ngerepotin... Kalau nanti aku ngeluh di tengah jalan gimana?" Raut Felix cemas, tangannya bertaut saling meremas.

Changbin cuma senyum, tangannya genggam tangan si manis, mengelusnya perlahan.

"Kan ada kakak sayang, ada yang lain juga, kalau Felix nanti capek, ya kita istirahat dulu dong, pokoknya kakak bakal bawa kamu sampai puncak, pegang omongan kakak, ya?" Balas Changbin menenangkan yang lebih muda.

Felix menatap Changbin, mau tak mau Ia menganggukan kepalanya, tak ingin sang kekasih kecewa karena Felix yang tiba-tiba tak ingin ikut naik.

💫

Setelah berjam-jam di perjalanan, Felix akhirnya menjejakkan kakinya di depan gerbang pendakian. Kepalanya mendongak menatap gerbang selamat datang di kaki gunung.

Ini kali pertamanya naik gunung, tentu saja Felix sedikit cemas, Ia takut menjadi beban untuk teman-temannya yang memang sudah sering muncak.

Saat tengah melamun, tiba-tiba sebuah tangan menggenggam tangannya erat, "Jangan ngelamun sayang," bisik Changbin sambil tersenyum.

MELLIFLUOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang