Anak itu dibiarkan berdiri di sebuah balok es di tengah Samudera
Mereka bersorak betapa kuatnya sang anak,
Kokoh berdiri diatas es yang licin dan dingin.
Sang anak masih tersenyum, bangga dan bahagia.
Hingga kemudian ia tergelincir, jatuh ke air.
Mereka semakin bersorak.
meneriakkan betapa hebatnya sang anak dalam berenang.
Sang anak mulai panik,
mencoba menggapai balok es yang kian menipis,
Menghiraukan dingin yang menusuk tulang.
Kemudian ia mulai tenggelam. Tinggal lambaian tangan lemah di permukaan.
Namun, mereka masih bersorak.
Menyerukan betapa hebatnya sang anak beradaptasi dalam air.
Sang anak mulai pasrah, menutup mata, mencoba tenang, dan tersenyum.
Mungkin ini hari baru, dan awal baru.
Mungkin, ia akan terbiasa. Pikirnya...
Tapi tetap saja, meski ia bisa...
Air bukanlah dunia nya.
Ia mengharap bantuan, atau setidaknya seseorang menoleh.
Melihat sisi ketidak sempurnaannya.
Tapi nyatanya?
Mereka tetap bersorak,
di tengah riak air yang perlahan berubah tenang.
Menandakan sang anak telah jatuh terlalu dalam