Setelah 130 tahun lamanya, hujan meteor dapat disaksikan kembali pada besok malam. Hujan meteor ini salah satu hujan meteor yang terlihat sangat terang dilihat dari bumi, peristiwa ini-
Malam itu, Minhee yang semula mengerjakan tugas sekolah di depan televisi langsung menegakkan tubuhnya saat mendengar siaran berita televisi.
Sangat menarik untuk melihat hujan meteor yang dapat disaksikan 130 tahun sekali, Minhee suka itu. Namun, entah kenapa dalam ruang hatinya ia merasa akan terjadi sesuatu. Minhee gak yakin apakah peristiwa itu baik atau buruk nantinya.
Minhee menghela nafas, menyandarkan kepalanya pada sofa ruang tengah sambil menutupi matanya dengan satu lengan. Minhee mengatur nafasnya. Ia harus yakin, pasti besok baik-baik saja.
Hyeongjun
Hey
Taeyoung
OyyTaeyoung
Apa
Hyeongjun
Bsk hujan meteor kn?
Nonton yokTaeyoung
Lo ngajakin gw?
Hyeongjun
Ya menurut lo ngapain gue
nanya klo ga mau ngajakinTaeyoung
Kirain kan lo cmn mau
pamerHyeongjun
Males klo g ada temenTaeyoung
Ya. Bsk lo ke rumah gw.
Kita nonton dr rooftop rumah gwHyeongjun
Ok"Hujan meteor setelah 130 tahun? Harus banget gue dokumentasiin. Kan lumayan buat bahan potografi!!!" Seru Hyeongjun antusias.
"PASTI BAKAL SERU!!!" Teriaknya tertahan oleh bantal.
-
Serim mengenakan dasinya di depan cermin. Merapihkan seragam yang telah ia pakai. Mengusak rambutnya pelan hanya sekedar untuk terlihat rapi.
"Gila Rim! Lo ganteng banget!"
Serim berdecak kagum melihat penampilannya di depan cermin. Memuji dirinya yang terlihat tampan. Serim berpose di depan cermin sok cakep.
Ya tapi kan emang cakep.
Setelah menyiapkan keperluannya untuk berangkat sekolah, Serim keluar dari kamarnya sembari membawa tas yang ia sampirkan di sebelah pundak. Serim duduk di meja makannya. Sarapan dengan lauk pauk yang tersedia di meja.
Langkahnya terhenti saat hampir keluar dari rumah. Serim melirik figura besar di tembok sebelah kirinya. Ia menghela nafasnya pelan.
Pemuda itu memutar tubuhnya, untuk sejajar dengan figura besar di depannya. Serim tersenyum tipis. Kemudian kembali lagi berjalan menuju ke sekolah.
Pemuda itu berhenti saat menuju garasi rumah. Mengambil sepedanya, kemudian ia mulai berangkat ke sekolah menggunakan sepeda kesayangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE CRAVITY
Fantasy[LEAGUE OF UNIVERSE] Peristiwa hujan meteor kala itu, membuat sembilan orang siswa sekolah menengah pingsan secara bersamaan