"Kalo Haikyuu lo nonton gak?" Yang ditanya menggeleng. Anime yang sekarang Yangyang fokuskan segera selesai itu Tokyo Ghoul, makanya ia tidak sama sekali melirik seri anime lainnya.
"Oooh kirain nonton. Soalnya pas kemaren Ruby belajar bahasa Jepang dia coba belajar dari Haikyuu." Mendengar kalimat yang barusan keluar dari mulut Shotaro Yangyang langsung memasang tampang dinginnya. Ruby itu mantan pacarnya Yangyang. Gadis itu meminta Yangyang untuk mengakhiri hubungan percintaannya dengannya. Alasannya tidak jelas. Yang jelas cuma,
Ruby benar-benar terlihat jijik dengan Yangyang setelah putus.
Ah..bahas tentang Ruby seakan meneteskan lemon di atas luka yang masih basah. Shotaro tersenyum kecil dan menepuk bahu Yangyang.
"Maaf ya. Maaf lho Yang, nggak maksud. Ikhlasin aja si Ruby itu toh dia juga nggak deket sama cowok lain. Dia kan fokus belajar, lo juga kan yang sibuk sama basket."
Yangyang mengangguk lesu. "Iya. Tapi gua belom bisa ikhlasin. Gua jatoh terlalu dalem ke pusaran cintanya. Gua emang brengsek."
"Udahlah...ya gimana ya penyesalan emang dateng di akhir. Kalo waktu itu lo nggak nge-iyain si-
"Yang diawal mah beli formulir, Yang! Pendaftaran." Ledek Sungchan yang tiba-tiba menyeruak di antara Yangyang dan Shotaro. Yangyang merotasikan bola matanya sambil mendorong pintu masuk cottage. "Bener kan?" Tanya Sungchan lagi.
"Iya..iya bener." Saut Shotaro mengikuti Yangyang masuk ke dalam cottage yang terlihat di dalamnya Renjun, Jeno, Jaemin, Hendery, Jisung, Mark, Chenle, beserta anjing peliharaan yang sudah duduk manis di atas karpet beludru hijau.
"Mana nih yang lain?"
"Haechan di luar lagi nelpon ibunya. Biasa, ngasih kabar." Ujar Mark.
"Di halaman belakang ada kolam renang tau. Kece banget!" Hendery masuk kembali ke ruang tamu cottage. Jari telunjuknya memutar-mutar bucket hat yang ia gunakan tadi.
"Iya. Tapi daya tampungnya nggak banyak." Sahut Jisung yang juga baru kembali dari halaman belakang.
Hendery terlonjak kaget melihat Jisung yang muncul tiba-tiba di belakangnya. Seperti biasa Hendery menampilkan ekspresi lucunya membuat Jaemin terkekeh.
"Biasa Hen. Dia emang kayak jin soalnya bisa muncul dimana aja."
"Berenang yuk!" Ajak Jeno
"Nggak ah, besok pagi aja. Gua pengen deh jalan-jalan sama Bella sama Daegal. Pengen keliling cottage." Jawab Renjun
"Gua mau tidur dulu, Jen. Mumpung belom kesorean. Berenangnya ntar malem aja ah." Sahut Mark
"Oh iya bener juga. Ntar malem ada Liverpool lawan siapa ya? Nonton enak nih abis berenang." Jeno membuat rencananya sendiri
"Yah bola ya..disini tv ada berapa btw? Mau nonton Lakers vs Phoenix, pas kemaren seimbang soalnya." Yangyang memeriksa ponselnya memantau tim kesayangannya
"Ohh! You're right Yangyang. Now I remembered who was the team against Lakers yesterday." Mark menyahut.
Yangyang mendecakan lidahnya tangannya menirukan bentuk pistol sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Mark. Gotcha.
***
Lucas disusul Xiaojun memasuki ruang tamu cottage. Ruang tamu sederhana berisi 2 buah sofa panjang dan 3 single chair ditengah-tengahnya ada sebuah meja kayu bulat. Tembok bercat krem dengan beberapa pajangan lukisan bertema natural membuat ruang tamu semakin nyaman. Dengan langit-langit ruang tamu yang tinggi menggantung sebuah lampu dengan kipas membuat suasana sangat sejuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holidead | nct 99L-02L
Mystery / ThrillerThey did this for the farewell, but how about if they know this is the last time they're met each other? Will they survived? Or will they..? ©narins__ // June 14th 2021