Chap 1|Bumi dan Langit

11 2 0
                                    

Gadis berambut hitam panjang itu berlarian kesana kemari mencari bahan bahan untuk membuat menu baru nya di cafe. Sudah sekitar 2 jam dia menelusuri pasar yang lumayan luas ini, tentunya dengan suasana yang ramai belum lagi panas matahari menyengat tubuhnya. Namun tampaknya ia tetap semangat karena semenjak cafe itu didirikan dia jadi mempunyai kesibukan tersendiri. Sebelumnya ia hanya bekerja paruh waktu ditoko 24 jam dipinggir jalan dan sempat berkuliah tapi sayang harus mundur ditengah jalan karena minimnya biaya.

" keknya udah semua deh, pulang dulu atau langsung ke cafe ya? "

Bella menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 11 siang dan 2 jam lagi ia harus membuka cafenya. Tanpa berpikir panjang ia langsung naik taxi dan menuju cafe nya. Setelah 30 menit diperjalanan akhirnya ia sampai di cafe dan langsung disambut oleh ayahnya.

" loh kok appa udah disini? bukannya belum jam istirahat makan siang? "

" appa sengaja dateng lebih cepet biar kamu ga ribet. "

" ribet apaan sih? cuman buka pintu doang, appa suka banget deh bolos kerja gitu. Nanti kalo dipecat gimana coba? "

" sesekali gapapa, udah sini. "

Ayahnya langsung mengambil kantong belanjaan yang tergeletak di aspal, kantong nya lumayan banyak dan tentunya berat. Tidak sampai disitu, sang ayah pun membantu merapikan meja kursi dan mengelap kaca luar cafe. Bella menjadi heran dengan tingkah ayah nya belakangan ini yang menjadi lebih perhatian dari sebelumnya.

" appa udah makan belum? "

" udah tadi, kamu pasti belum kan? biar appa buatin nasi kimchi kesukaan mu ya? "

Bella menggeleng, ia tidak suka jika ayahnya ikut repot.

" nggak nggak! udah appa duduk santai aja disini, bella mau ngelayanin pelanggan dulu. "

Siang itu cafe dipenuhi oleh anak kuliahan yang sepertinya sedang kerja kelompok, membuat bella sedikit kewalahan. Sang ayah yang melihat itu langsung sigap membantu putrinya melayani pelanggan.

" 2 naengmyeon, 1 bibimbap, 2 patbingsu dan 1 lemon tea untuk meja 3 dan 4. "

Setelah melihat pesanan itu, Ayahnya berinisatif membantu membuatkan makanan nya dan bella membuat minuman, pokoknya di siang itu mereka menjadi satu tim yang kompak. Saling membagi tugas dan membantu sama lain, walaupun bella agak syok tapi ia tetap senang melihat perubahan lelaki paruh bayah itu.

" appa pulang deh, lanjut kerja. Jam makan siang udah selesai dari tadi, nanti appa dimarahin boss. "

" ga bakal, percaya deh. "

" appaaaa. "

" wae? "

" pulang deh, aku bisa sendiri. Jangan khawatir! "

" kamu kenapa sih? kan appa cuman mau bantu, sesekali juga. Massa iya ga boleh bantuin anaknya sendiri? "

" bukan ga boleh, tapi appa kan punya kerjaan sendiri. Ini juga jam kerja bukan jam santai, kalo weekend baru ga masalah. "

" serius kamu gapapa? ga bakal kewalahan lagi? "

" iyaaa, tenang aja! aku bisa kok. "

" hmm yaudah, tapi nanti pas pulang kerja appa kesini lagi ya? "

" buat apa lagi? "

" nemenin kamu aja, kasian kamu pulang malem sendirian terus nanti ada apa apa. "

" hmm tumben. Yaudah serah deh, pokoknya sekarang berangkat kerja dulu! "

Sebelum pergi sang ayah memasang senyum manisnya untuk putri semata wayang nya itu. Bella tak mau kalah dan membalas senyuman ayah nya yang tak kalah manis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

• Bittersweet or shit •     •Wonwoo & Mingyu•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang