#1

238 30 11
                                    

.
.
.
.
.

"Hei, Yuta! Tadi malam kamu ga pulang lagi ke asrama ya?!"

Suara nyaring yang diiringi gebrakan meja membuat seorang anak yang sedang tidur lelap di kelas terpaksa bangun. Tubuhnya ia tegakkan, sesekali meregangkan ototnya kemudian tersenyum pada anak yang baru saja berteriak itu.

"Ohayou, Kun-ge." ucapnya sambil tersenyum lebar. Manis, itu yang dipikirkan murid lain di kelas yang melihatnya. Tapi tidak dengan Kun, dahinya mengkerut sedangkan kedua tangannya mengepal, Kun beneran kesal.

"Sudah kubilang jangan panggil begitu kan, Yuta-sshi?"

Yuta mengangkat kedua bahunya, "Bukannya kamu selalu ingin dipanggil begitu oleh juniormu di klub memasak?"

"Yak, kamu kan bukan! Aish, pokoknya kalau ga pulang ke asrama izin aku dulu! Aku capek tahu kamu terus begini, Yuta." Setelah mengomel dan lagi-lagi dengan nada suara yang tinggi, Kun akhirnya berbalik dan keluar dari kelas Yuta.

"Ha'i ha'i, aku akan ingat itu! Huh, dia kalau mengomel beneran kaya ibu-ibu." gerutu Yuta sebelum akhirnya memasang earphone miliknya.

Yuta ini kerja sebagai Dj radio, walau sebenarnya jadwal siaran Yuta itu sore hari tapi tadi malam dia diundang untuk bawakan siaran spesial dengan seniornya di tempat siaran. Lumayan juga untuk bonus, pikirnya. Dan Yuta tentu saja punya kebiasaan buruk, yaitu lupa memberi kabar pada Kun yang merupakan ketua asrama kalau tidak akan pulang.

Sebenarnya Yuta bisa saja pulang ke asrama tadi malam, tapi dia tertinggal bus terakhir dan ga mau buang-buang uangnya buat pulang pakai taksi. Ya, Yuta ini antara pelit dan hemat.

Alhasil Yuta tidur di tempat kerjanya.

Disamping itu, Yuta juga punya alasan lain buat ga pulang ke asrama. Itu berawal dari minggu lalu, dimana seorang anak bertubuh jangkung pindah ke sekolahnya. Blesteran Korea-Amerika katanya, setengah bule nih tapi Yuta beneran ga tertarik. Udah ga tertarik lagi lebih tepatnya pada anak itu.

Johnny, anak itu akhirnya menunjukkan batang hidungnya setelah 5 tahun tidak ada kabar. Yuta ingin tertawa saja tiap hari karena sekarang saja Johnny sudah masuk ke kelas dan duduk di bangkunya, tepatnya di samping kanan Yuta. Dia beneran Johnny yang Yuta kenal, tapi Yuta masih enggan buat mengobrol banyak.

Kalau ditanya jujur saja Yuta kangen banget, cuman dia udah males dan ga mau banget bilang ke orangnya langsung. Lagipula jahat juga Johnny ga kasih Yuta kabar apapun, berbeda dengan janjinya yang akan rajin mengirim Yuta surat. Nyatanya Johnny tidak pernah membalas surat Yuta kecil yang membuat pemuda asal Jepang itu merasa kehilangan.

Tapi disaat dia sudah pasrah dan membuat langkah baru, Johnny kembali dengan tanpa rasa bersalah. Mengekori Yuta selama di sekolah, ingin terus satu kelompok tugas sama Yuta, makan siang bareng, dan mengantar Yuta pulang ke asrama. Tentu saja Yuta risih, terlebih lagi Johnny masih sama seperti dulu suka bercanda ga jelas, berisik, dan keras kepala. Ga ada yang berubah dari anak itu, tapi kenapa setidaknya dia kasih Yuta sedikit penjelasan?

"Hei, Yuta? Yut, Yuta?!"

"E-eoh?"

Yuta melepas satu earphonenya dan menatap Johnny yang entah sejak kapan berpindah menunduk di depanya. Dia refleks mundur karena wajah keduanya sangat dekat.

"YAK! KAU SUDAH GILA RUPANYA? KAMU MAU NERAPIN ADAT ASALMU MAIN CIUM DI TEMPAT UMUM? KELUAR."

Yuta teriak kenceng banget, mukanya juga udah ga santai dan dia ga sadar. Kelas sunyi seketika.

"Baik, Yuta-sshi. Saya akan keluar."

Itu suara wali kelas mereka, Cho Kyuhyun. Bibirnya tersenyum tapi tatapan matanya datar. Serem banget sampai murid lain langsung duduk ke bangku masing-masing kecuali Yuta yang terpaku kaget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anata no Yakusoku [JohnYu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang