Cerita Sad Boy 1

515 18 0
                                    

" Bun.....Yah..... Vito nanti mau lanjut SMA Negeri aja". Ya, itu adalah suara Vito Fadrin Putra Tanumiharja Harlan, putra sulung dari pasangan Deva Kinan Harlan dan Jessica Veranda Tanumihaja, adik dari Boby Chaesar Putra Tanumiharja Harlan, yang sedang bicara dengan kedua orang tuanya, Ve dan Kinan yang tengah bersantai di ruang keluarga.

"Apa? Kamu mau lanjut sekolah negeri? Nggak vit". Jawab Kinan.

"Bunda juga nggak setuju kamu sekolah di negeri vit". Sahut Veranda

" Tapikan Ayah dan Bunda sendiri yang nyuruh vito supaya vito bersosialisasi dan berbaur dengan banyak orang. Ya saatnya vito lakuin itu dengan cara ini biar punya banyak temen".

" Tapi nggak dengan cara itu juga Vit. Ayah pengen mau kamu depat fasilitas pendidikan yang baik".

"Nah bunda setuju dengan ayah. Kita itu pengen kamu dapat yang terbaik apa lagi pendidikan. Kamu kan pinter seracara akademik dan non akademik, jadi ayah dan bunda pengen kamu sekolah yang berstandar internasional vit".

"Betul yang dikatakan Bundamu, lebih baik kamu sekolah di sekolahan milik keluarga kita aja".

"Nggak Yah...Bun... Vito mau sekolah di negeri saja. Vito mau cari temen yang tulus bukan sebagai anak pemilik sekolah".

"Nggak, ayah nggak ngizinin kamu sekolah di negeri. Kalau kamu tetep ngeyel ayah bakal ngirin kamu ke luar negeri".

"Nggak mau Yah. Kan ayah tau sendiri Vito nggak bisa jauh jauh dari Bunda".

"Makanya kalu nggak mau dikirim ke luar negeri, kamu sekolah di srkolahan keluarga kita".

"Iya Vit lebih baik kamu sekolah di situ aja, selain fasilitasnya bagus biar ayah dan bunda bisa ngawasin kamu. Ayah dan bunda itu khawatair sama kamu Vit, kan usiamu saat ini masih dibawah 2 tahun dari usia anak anak angkatanmu. Bunda khawatir kamu kenapa kenapa".

"Yaudah Vito mau sekolah di situ asal ada syaratnya, kalau bunda sama ayah nggak setuju Vito Home Schoolling aja"

"Ok. Ayah setuju, apa syaratnya?"

"Kalau Vito sekolah di situ, Vito nggak mau semua orang tau kalau Vito anak dari pemilik sekolah. Vito nggak mau di spesialkan di situ dan Vito cuman mau dapet temen yang baik dan tulus nerima Vito apa adanya. Jadi Ayah dan Bunda nggak boleh ikut campur urusanku di sekolah dan ngawas ngawasin Vito. Gimana? Setuju kan? Yah...Bun....

"Yasudah setujuin aja yah, bunda itu pengen Vito punya temen nggak penyindiri dan apatis gitu. Dari pada dia home schoolling, ntar dia tetep apatis dong."

"Ok ayah setuju, tapi kalau kamu kenapa kenapa atau ada yang ngebully kamu ayah nggak bisa diem."

"Tenang aja yah, Vito bakal baik baik aja kok, Vito udah gede ya... jadi nggak usah khawatir."

"Udah gede kalau tidur masih harus di elus elus kepalanya", cibir Ve

"Udah gede kok viti kin nggik bisi jiih jiih diri bindi", cibir kinan dengan mengatakan perkataan vito tadi dengan mengganti huruf fokal i semua.

"Ih tau ah Ayah Bunda" ucap Vito dan memanyunkan bibirnya.

"Kamu ngambek Vit?" tanya Kinan sambil tersenyum

"Nggak."

"Yah katanya dah gede kok pundungan." ucap Kinan yang madih menggoda anaknya

Cerita Sad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang