Bab 5

436 55 13
                                    

"Acaa cepet sarapan." Teriak Jason pada sang adik.

"Iya ini aca turun." Jawab Aca.

"Lama banget, udah ngapain sih?" Tanya Jason.

"Kepo."

"Mainnya rahasia rahasiaan ya sekarang." Kesal Jason.

"Abisnya kepo terus." Ejek Aca.

"Jangan berantem, cepetan makan." Ucap ayah putra.

"Iya ayah."

"Ayah ada urusan bisnis ke Yogyakarta buat 2 minggu, kalian baik-baik ya dirumah." Ucap ayah Putra.

"Yah ayah, masa Aca ditinggal lagi." Rengek Aca.

"Kan sekarang ada kakak, kamu gak sendirian lagi." Ucap Ayah putra yang gemas pada putri kesayangannya.

"Kak Jason juga sibuk, sering ke kampus." Dengus Aca.

"Enggak ko kata siapa." Elak Jason.

"Kata Aca lah."

"dasar."

"Ayo berangkat." Ajak Aca.

"Udah sarapannya?" Tanya sang ayah.

"Udah, Ayo kak Jas!! Nanti Aca telat." Ucap Aca yang sudah terburu-buru.

"Pelan-pelan Aca, nanti jatuh." Tegur Jason.

"Ayah jangan lupa oleh oleh buat aca!!" Teriak Aca dari luar membuat Jason menggelengkan kepalannya.

"Iya sayang, ayah gak lupa."

"Kak jas cepet!!!"

"Iya Aca."

****

Tak butuh waktu lama untuk sampai di sekolahan Aca. Jason mengantar adiknya sampai depan gerbang sekolah untuk memastikan adik kesayangannya masuk dengan selamat.

"Kakak sana pulang, kan udah sampe sekolah." Ucap Aca.

"Ngusir?"

"Ih enggak kakak , kan Aca udah sampe." Rengek Aca.

"Gemes banget sih adik kakak, peluk dulu." Ucap Jason yang gemas.

Aca memeluk tubuh kakaknya itu, Jason membalas pelukan aca dengan erat seolah tak ingin melepaskannya.

"Kakak udah, banyak yang liatin." Ucap Aca yang menahan malu.

"Mereka sirik aja sama kakak bisa peluk cewek cantik kaya aca." Kekeh Jason.

"Ih ka Jas! Udah ah sana." Sebal Aca.

"Yaudah kakak pergi ya, belajar yang bener." Ucap Jason.

Cupp

Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Aca membuat Aca membeku.

"Bye." Ucap Jason lalu pergi meninggalkan adiknya.

"Kenapa jantung aca deg degan gini." Lirih Aca.

"Padahal biasanya kak Jason juga gitu, tapi kenapa sekarang rasanya beda." Ucap Aca.

"ACAA!!"

Lamunannya seketika buyar saat Nathan dan Laura berjalan kearahnya.

"Masih pagi udah ngelamun, kesambet baru tau rasa." Ejek Nathan.

"Masih pagi gausah nyebelin." Ketus Aca.

"Kenapa dah Ca? Lo sakit?" Heran Laura.

"Enggak Ra,kuy ah masuk kelas. Bentar lagi bell." Ajak Aca di angguki kedua temannya.

My Boyfriend is My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang