Chapter 3

8.2K 370 78
                                    

Normal POV

"Gem!"Panggil Taufan.Tetapi tidak mendapat sahutan dari pemilik nama,entah kemana perginya seperti orang depresot aja.

Atau jangan-jangan Gempa depresot seperti orang di tivi lalu bundir demi viral?!!

No!Gak boleh!Kalo mau bundir ajak Taufan juga, Taufan lelah punya seme akhlak 12/12 kek monyet.

Taufan hanya bisa diam dikasur karena Halilintar bin gledek sialan itu.Meminta jatah lagi dipagi hari, dipikir Taufan itu gak sakit.

"Sshh.. kok semakin sakit sih, padahal aku gerak dikit aja buat baring.."Keluh Taufan lalu dengan sangat pelan-pelan berbaring dan kembali merasakan kesakitan.

"Hmmmm.."Taufan akhirnya bisa berbaring.

Tidak lama terdengar pintu terbuka memperlihatkan seorang manusia yang baru Taufan kutuk tidak lama tadi.

"Masih sakit?"Tanya Halilintar dengan tampang tanpa dosa.

"Iya."Ketus Taufan.

"Jangan ketus-ketus dong Fan.."Ucap Halilintar lalu duduk dikasur dekat Taufan.

Taufan memalingkan wajahnya, Halilintar kekeh kecil.

"Ngambek?"Tanya Halilintar dan mengelus kepala Taufan dengan gemas.

"Ish! Jangan berantakin rambut aku!"Kesal Taufan dengan pipi mengembung kesal.

"Gak mau,maafin dulu"Ucap Halilintar.

"Gak mau maafin!"-Taufan.

"Gak mau berhenti juga."Balas Halilintar.

- IceLaze Side.

"Ice.."

"Hm?"

"Ice..!"

"Hmm?"

"CK!ICE!!"

"Hmm?"

"Aku mau kedapur."Ucap Blaze.

"Ya sudah silahkan.."Balas Ice lalu lanjut tidur.Blaze mencoba untuk tidak menjitak Ice lalu membuang Ice leway jendela kamar sampai Ice K.O di jalan lalu ditabrak mobil,truk kalo bisa.

"Bagaimana caranya aku bisa kedapur?"Tanya Blaze dengan senyum cripi nya.

"Jalan kaki lah"Jawab Ice.

"Pertama sebelum aku jalan.."Gantung Blaze diperkataannya.

"Hmm?"Balas Ice.

"LEPASKAN PELUKAN KAU INI!!"Teriak Blaze keras membuat Ice menutup telinganya.

Suara teriakkan Blaze sangat menyayat usus Ice dan telinga Ice.Karena itulah Ice menyelamatkan telinga nya saja tidak ususnya karena Ice jijik pegang usus.

"Gak mau."Balas Ice dengan muka mau ditampol pake besi.

"Aku lapar!"Kesal Blaze.

"Ya sudah makan."Ucap Ice.

Blaze yang sudah Kesal tanpa basa basi mendorong Ice kuat hingga membuat Ice jatuh dengan tak elitnya di lantai.

"Aaaa--"Dan entah bagaimana,Ice sempat-sempatnya membuat effect slow motion saat jatuh membuat Blaze mau bunuh Ice saat itu juga.

Blaze tanpa basa basi meninggalkan Ice yang sedang Pura-pura is det.

"Astaga, dikacangin:')"Batin Ice.

- SolThorn.

Jika di IceLaze yang membuat kesal adalah SEME maka di disini UKE nya Solar lah yang justru membuat kesabaran Solar mau habis membuat Solar rasanya mau bundir.

"Solar kenapa lebah berwarna kuning dan hitam?"

"Solar kenapa Kita harus pake baju?"

"Solar kenapa Thorn bisa bicara sama tanaman?"

"Solar,kok Thorn suka laper ya?"

Solar hela nafas lalu minum b*drek 10 buah, hingga membuat Solar sedikit tersedak.

"Solar,s*x itu apa?"Tanya Thorn.

Solar yang sudah lelah bertahan dan bersabar akhirnya memilih untuk pingsan sedangkan Thorn hanya natap Solar polos.

"Solar kok tidur dilantai sih? Bukannya di kasur!"Kesal Thorn.

Thorn akhirnya memilih untuk...

Meninggalkan Solar dikamar sementara dirinya kedapur buat makan.

"Eh?Blaze?Kamu ngapain?"Tanya Thorn.

"Tangkap komodo hitam"Jawab Blaze.

"Thorn pikir, Blaze makan"Ucap Thorn.

Blaze tanpa basa basi menjitak kepala Thorn seperti dirinya menjitak Ice.

"Aduh!"Ringis Thorn.

"Sudah lihat dan tau kok nanya, meskipun gw juga b*go Karena nanggapin pertanyaan membuang waktu hidup gw sih."Ucap Blaze lalu lanjut makan dimeja makan dengan Thorn didepan Blaze.

"Kak Taufan,mana?Kok gak kelihatan sejak tadi.."Binggung Thorn dan celingak-celinguk mencari Taufan kesegala sisi dapur.

Siapa tau, Taufan iseng sembunyi lalu muncul tiba-tiba kek selendrina,kan tidak lucu.

"Entah,Ng*pet kayaknya:v"Ucap Blaze dengan muka watados.

"Hah?"Binggung Thorn.

"Bercanda, lupakan"Ucap Blaze lalu lanjut makan.

"???"Binggung Thorn.

Taufan be like:

"Hatchim!Hatchim!"Taufan bersin saar mau main Hp.

Bersambung.

TC × TTM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang