2

3 1 0
                                    

   "Bagaimana keadaannya"
"gadis itu baik baik saja dia hanya mengalami luka ringan di kepalanya dan beberapa luka gores di tangan dan kakinya. Mungkin dia akan sedikit pusing saat dia bangun" kata seorang pemuda dengan jas dokternya.

    Tak berselang jauh dari arah ranjang pasien, jemari gadis itu mulai bergerak matanya yang semula tertutup mulai terbuka pelan pelan. "euh" gadis itu tampa sadar memegang kepalanya yang terasa sangat pusing. "dimana ini?" gumam sang gadis dengan suara yang agak serak. "kau dirumah sakit" terdengar suara yang sangat dingin seakan bisa membekukan ruangan di sekitarnya. Tiba tiba seorang pria mendekat dan menyerahkan air ke arahnya, gadis itu menatap gelas dan mengambilnya sembari berguman "terimakasih".

    Sesaat setelahnya gadis itu mengingat semua yang telah terjadi padanya dia bertekad akan berubah tak akan takut lagi untuk membalas walau secara  terang terangan dia tak akan menjadi pengecut lagi. Dia akan mebalas semua yang telah bibinya perbuat. Selama ini dia diam karna takut dengan ancamannya yang mengatakan akan membakar album foto keluarganya yang di pegang oleh bibinya. Tapi, setelah dia mau dijadikan budak dia akan berubah. bibinya telah melampaui batas. Dia akan membalas semuanya.

     Melihat tatapan gadis itu yang menusuk. Seketika udara dingin menjalar di seluruh ruangan. Suasana yang tadinya cukup hidup dalam sekejab berubah menjadi dingin. Laki laki itu menatapnya dan bertanya "apa yang salah!?" gadis itu mengerjabkan matanya dan menatap pemuda di depanya sebelum tersenyum hangat dan meminum air di tangannya. Seketika suasana yang dingin Berubah seperti semula hangat dan nyaman.

    "Siapa namamu?"
Si gadis menatap orang yang telah menabraknya melihat jauh kedalam matanya mencari sesuatu yang entah apa. 'Lelaki yang sangat tampan namun sayang bukan selera ku huh' dia bergumam dalam hati dengan ekspresi wajah yang acuh tak acuh.

     Bukanya menjawab gadis itu malah mebatapnya dengen tatapan yang  euh cukup sulit diartikan "ehem" pemuda itu berdeham untuk membuyarkan lamunan si gadis.

     Mendengar itu si gadis berhenti menatapnya dan menjawab dengan gelagapan "sabena lalim anda dapat memanggil saya alim". Ya gadis itu adalah sabena lalim gadis manis dengan lesung di pipinya, pemeran utama kita.

     Mendengar jawaban alim pemuda itu menjawab "nona alim nama saya arlan pratama anda dapat memanggil saya arlan, saya yg menabrak anda dan akan bertanggung jawab sepenuhnya atas insiden ini". Mendengar itu alim hanya mengangguk anggukan kepalanya dan berkata "saya mengantuk bolehkah saya tidur" alim bertanya dengan ketus. "tentu" setelah mengatakan itu arlan berlalu meninggalkan gadis yang kembali terlelap dalam mimpinya.





JANGAN LUPA KOMEN YA😙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

alone is my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang